27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 7:11 AM WIB

Kaget Ada Rambut Menyembul di Sungai, Setelah Diangkat Ternyata Mayat

NEGARA – Meningkatnya debit air Tukad Titis yang melintas di lingkungan Pancardawa, Pendem, Jembrana menelen korban jiwa.

Ni Nengah Weris,79, hanyut dan tewas sat menyeberangi sungai tersebit. Menurut informasi, Senin (24/12) sekitar pukul 09.00,

Dadong Weris warga lingkungan Dewasana, Pendem pergi dari rumahnya untuk menengok sapi peliharaan yang dikandangkan di kebun miliknya di seberang sungai Titis.

Diduga saat menyeberangi sungai Titis yang airnya sedang membesar akibat hujan itu, Dadong Weris hanyut lalu terseret arus sungai yang deras.

Karena tidak ada yang melihat, tidak ada satupun yang memberikan pertolongan. Kematian korban baru terkuak ketika sekitar pukul 17.30 I Ketut Windra, 48,

warga lingkungan Pancardawa yang pergi ke kebun untuk mencari bambu dan menyisir sungai Titis kaget melihat tangan manusia dan rambut yang tersangkut di batu yang berada di tengah sungai.

Karena saat itu air sungai masih deras sekali Windra yang takut lalu mencari adiknya Komang Sugiarta yang sedang menyabit rumput di dekat tempat tersebut.

Mereka kemudian bersama-sama memastikan orang yang tersangkut disungai itu. Tapi, mereka tidak berani mendekat.

Mereka lalu  meninggalkan lokasi untuk melapor ke kepala lingkungan dan meminta pertolongan warga sekitar.

Warga kemudian ke lokasi untuk mengevakuasi mayat yang mengapung di tengah sungai dengan kedalaman sekitar 70 sentimeter itu.

Saat dievakuasi, posisi mayat dalam kondisi terlentang tersangkut di batu tanpa baju dan hanya mengenakan kain.

Belakangan mayat tersebut dikenali sebagai Dadong Ni Nengah Weris.

NEGARA – Meningkatnya debit air Tukad Titis yang melintas di lingkungan Pancardawa, Pendem, Jembrana menelen korban jiwa.

Ni Nengah Weris,79, hanyut dan tewas sat menyeberangi sungai tersebit. Menurut informasi, Senin (24/12) sekitar pukul 09.00,

Dadong Weris warga lingkungan Dewasana, Pendem pergi dari rumahnya untuk menengok sapi peliharaan yang dikandangkan di kebun miliknya di seberang sungai Titis.

Diduga saat menyeberangi sungai Titis yang airnya sedang membesar akibat hujan itu, Dadong Weris hanyut lalu terseret arus sungai yang deras.

Karena tidak ada yang melihat, tidak ada satupun yang memberikan pertolongan. Kematian korban baru terkuak ketika sekitar pukul 17.30 I Ketut Windra, 48,

warga lingkungan Pancardawa yang pergi ke kebun untuk mencari bambu dan menyisir sungai Titis kaget melihat tangan manusia dan rambut yang tersangkut di batu yang berada di tengah sungai.

Karena saat itu air sungai masih deras sekali Windra yang takut lalu mencari adiknya Komang Sugiarta yang sedang menyabit rumput di dekat tempat tersebut.

Mereka kemudian bersama-sama memastikan orang yang tersangkut disungai itu. Tapi, mereka tidak berani mendekat.

Mereka lalu  meninggalkan lokasi untuk melapor ke kepala lingkungan dan meminta pertolongan warga sekitar.

Warga kemudian ke lokasi untuk mengevakuasi mayat yang mengapung di tengah sungai dengan kedalaman sekitar 70 sentimeter itu.

Saat dievakuasi, posisi mayat dalam kondisi terlentang tersangkut di batu tanpa baju dan hanya mengenakan kain.

Belakangan mayat tersebut dikenali sebagai Dadong Ni Nengah Weris.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/