28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:31 AM WIB

Berdarah Dingin, Sambil Senyum Pelaku Tak Menyesal Habisi Nyawa Korban

DENPASAR- Wayan Siki, oknum tukang parkir tersangka pembunuhan terhadap Ketut Pasek Mas, Rabu (26/9) ditahan di sel tahanan Mapolsek Denpasar Timur.

 

Meski ditahan atas perbuatannya menghabisi nyawa sesama temannya, pengakuan mengejutkan justru terlontar dari pria berusia 65 tahun.

 

Bahkan, saat dipamerkan ke publik, pekak alias kakek yang tinggal di Jalan Gunung Batur, Denpasar ini mengaku tidak menyesal atas perbuatannya.

 

“Saya tidak menyesal. Ngapain saya menyesal, saya sudah membunuh. Kan malu?,” katanya saat diwawancara di Polsek Denpasar Timur, di jalan Ida Bagus Mantra, Kamis sore (27/9).

 

Tidak hanya dari ucapan saja, bahkan ekspreai pelaku saat diwawancara juga biasa saja.

 

Bahkan dia kerap menjawab pertanyaan yang dilontarkan dengan nada santai, sambil sesekali tersenyum.

 

Kepada wartawan, Siki mengaku sakit hati atas ulah korban. 

 

Kata Siki, dirinya telah dikhianati oleh korban.

 

Menurut versi pelaku, korban diduga akan mengambil alih lahan parkir di kantor Tiki tempat dirinya biasa mencari priuk.

 

“Saya pihara anjing. Saya kasih makan, kok saya digigit?,” tambah Wayan Siki.

 

Tak hanya itu, kata Siki, dialah yang memberi kerjaan korban sebagai tukang parkir di Tiki.

 

 Sejak bulan Juni lalu, keduanya sudah mulai bekerja dengan siftnya masing-masing.

 

Saat ditanya apakah dirinya melakukan aksi pembunuhan tersebut secara sadar atau tidak, pelaku mengakuinya bahwa dia sedang dalam keadaan sadar. Tidak dalam keadaan mabuk.

 

 “Saya dalam keadaan sadar. Saya tidak mabuk, saya tidak gila. Saya mengakui,” ujar Siki santai. 

 

 

DENPASAR- Wayan Siki, oknum tukang parkir tersangka pembunuhan terhadap Ketut Pasek Mas, Rabu (26/9) ditahan di sel tahanan Mapolsek Denpasar Timur.

 

Meski ditahan atas perbuatannya menghabisi nyawa sesama temannya, pengakuan mengejutkan justru terlontar dari pria berusia 65 tahun.

 

Bahkan, saat dipamerkan ke publik, pekak alias kakek yang tinggal di Jalan Gunung Batur, Denpasar ini mengaku tidak menyesal atas perbuatannya.

 

“Saya tidak menyesal. Ngapain saya menyesal, saya sudah membunuh. Kan malu?,” katanya saat diwawancara di Polsek Denpasar Timur, di jalan Ida Bagus Mantra, Kamis sore (27/9).

 

Tidak hanya dari ucapan saja, bahkan ekspreai pelaku saat diwawancara juga biasa saja.

 

Bahkan dia kerap menjawab pertanyaan yang dilontarkan dengan nada santai, sambil sesekali tersenyum.

 

Kepada wartawan, Siki mengaku sakit hati atas ulah korban. 

 

Kata Siki, dirinya telah dikhianati oleh korban.

 

Menurut versi pelaku, korban diduga akan mengambil alih lahan parkir di kantor Tiki tempat dirinya biasa mencari priuk.

 

“Saya pihara anjing. Saya kasih makan, kok saya digigit?,” tambah Wayan Siki.

 

Tak hanya itu, kata Siki, dialah yang memberi kerjaan korban sebagai tukang parkir di Tiki.

 

 Sejak bulan Juni lalu, keduanya sudah mulai bekerja dengan siftnya masing-masing.

 

Saat ditanya apakah dirinya melakukan aksi pembunuhan tersebut secara sadar atau tidak, pelaku mengakuinya bahwa dia sedang dalam keadaan sadar. Tidak dalam keadaan mabuk.

 

 “Saya dalam keadaan sadar. Saya tidak mabuk, saya tidak gila. Saya mengakui,” ujar Siki santai. 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/