27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:37 AM WIB

Komplotan Muslim Cyber Army Warga Jembrana, Perbekel Kaget Bukan Main

NEGARA – Kabar penangkapan kelompok pelaku ujaran kebencian muslim cyber army (MCA) yang tergabung dalam Whatsapp Group “The Family MCA”, membuat masyarakat dan aparat di Jembrana kaget.

Pasalnya, penangkapan yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri tersebut salah satunya terjadi di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Jembrana.

Bareskrim melakukan penangkapan pelaku Senin (26/2) lalu itu.  “Informasi yang saya terima memang begitu (ada penangkapan),” ujar Perbekel Yehembeng Kauh I Ketut Mustika kepada Jawa Pos Radar Bali.

Mengenai terduga pelaku yang ditangkap atas nama Ramdani Saputra, kelahiran Jakarta, 13 September 1978, dia mengakui yang bersangkutan warga Yehembang Kauh.

Namun pria yang mengaku sebagai karyawan swasta di Denpasar itu baru pindah ke wilayahnya sejak akhir 2017 lalu karena diajak mertuanya menetap di Jembrana.

Sebelumnya, Ramdani Saputra berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kemudian akhir tahun lalu pulang dan menetap di rumah istrinya, di Banjar Kedisan.

“Jarang ada di rumah, karena bekerja di Denpasar,” jelasnya. 

NEGARA – Kabar penangkapan kelompok pelaku ujaran kebencian muslim cyber army (MCA) yang tergabung dalam Whatsapp Group “The Family MCA”, membuat masyarakat dan aparat di Jembrana kaget.

Pasalnya, penangkapan yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri tersebut salah satunya terjadi di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Jembrana.

Bareskrim melakukan penangkapan pelaku Senin (26/2) lalu itu.  “Informasi yang saya terima memang begitu (ada penangkapan),” ujar Perbekel Yehembeng Kauh I Ketut Mustika kepada Jawa Pos Radar Bali.

Mengenai terduga pelaku yang ditangkap atas nama Ramdani Saputra, kelahiran Jakarta, 13 September 1978, dia mengakui yang bersangkutan warga Yehembang Kauh.

Namun pria yang mengaku sebagai karyawan swasta di Denpasar itu baru pindah ke wilayahnya sejak akhir 2017 lalu karena diajak mertuanya menetap di Jembrana.

Sebelumnya, Ramdani Saputra berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kemudian akhir tahun lalu pulang dan menetap di rumah istrinya, di Banjar Kedisan.

“Jarang ada di rumah, karena bekerja di Denpasar,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/