TABANAN – I Wayan Candi, 60, warga asal Banjar Pondok Mekar, Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan ditemukan meninggal Jumat pagi (28/2).
Jasad Candi ditemukan di dekat pematang sawah milik I Made Putra yang berlokasi subak Sembung Dukuh, Banjar Dukuh, Desa Kelating, Kerambitan.
Meninggalnya pria yang kesehariannya sebagai petani ini diduga akibat penyakit epilepsi yang sudah lama diderita kambuh.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Candi yang kesehariannya sebagai petani ini pamit pada istrinya menuju sawah seperti biasa untuk mencari sisa-sisa padi di Banjar Dukuh, Desa Kelating, Kerambitan sekitar pukul 08.00 pagi.
Namun tidak seperti biasanya, korban tak kunjung pulang hingga menjelang malam.
Sempat membuat kerabat dan keluarga di rumah cemas. Bahkan karena belum pulang, pihak keluarga sempat melakukan pencarian ke sawah.
Pencarian dilakukan oleh menantunya yakni I Wayan Punia ditemani anak kandung korban I Wayan Winada dengan menyusur sawah di seputaran banjar Dukuh, Desa Kelating.
Pencarian yang dilakukan hingga malam hari itu tidak membuahkan hasil dan memutuskan untuk melakukan pencarian kembali esok pagi (Jumat kemarin).
Ke esokan harinya, Jumat kemarin, sekitar pukul 06.00 pagi hari, keduanya kembali melanjutkan pencarian dengan menyisir areal sawah tempat korban mencari sisa padi.
Setelah sejam melakukan pencarian, tubub Candi ditemukan dalam kondisi tergelatak di dekat areal pematang sawah yang berlokasi di Subak Sembung.
Selanjutnya pihak keluarga melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Kerambitan.
Kapolsek Kerambitan, Kompol Dewa Gede Putra mengungkapkan, pascamendapat laporan itu, pihaknya langsung turun bersama tim medis dari puskesmas Kerambitan ke tempat penemuan jenazah dan melakukan pemeriksaan luar.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. “Keluarga tidak ada kecurigaan lain atas kematian korban, karena korban juga dalam keadaan sakit-sakitan akibat sakit epilepsi yang diderita sudah lama. Jadi menerima kematian korban sebagai hal yang wajar,” tukasnya.