25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:19 AM WIB

Versi KPPAD Keluarga Pembacok Minta Maaf, Berharap Ada Upaya Damai

GIANYAR – Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali turun langsung ke rumah keluarga pelaku pembacokan di Kecamatan Ubud kemarin.

Dalam pertemuan, Komisioner Bidang Pendidikan KPPAD Bali Made Ariasa terungkap jika keluarga pelaku ingin meringankan biaya upacara korban pembunuhan.

“Secara umum dari seluruh perangkat desa, sepakat menjadikan kasus kekerasan ini sebagai pelajaran dan pengalaman yang sangat

penting dan berharga dalam rangka meningkatkan perhatian dan pengawasan serta pendidikan seluruh anak warga desa,” ujar Made Ariasa.

Ariasa menambahkan, pihak keluarga pelaku tetap berharap keluarga korban dan pihak terkait lainnya bisa memaafkan perbuatan si pelaku.

“Dengan harapan ada upaya damai yang bisa membantu meringankan beban hukuman si pelaku,” jelasnya.

Selanjutnya, KPPAD sesuai tugas pengawasan dan advokasi berharap komitmen dari pihak desa dan pihak keluarga untuk memberi perhatian kepada anak tidak sekadar wacana belaka.

“Harus dilakukan bentuk pencegahan yang nyata dan konkret. Agar tidak ada atau meminimalisasi ada pelaku atau korban kekerasan ke depannya apapun itu bentuknya,” tegasnya.

Pihak KPPAD rencananya juga akan turun ke sekolah pelaku yang ada di bilangan Kreneng, Denpasar. “Tiyang (saya, red) akan kunjungan ke sekolahnya. Hari ini masih tugas ke SMA Bali Mandara Singaraja,” pungkasnya. 

GIANYAR – Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali turun langsung ke rumah keluarga pelaku pembacokan di Kecamatan Ubud kemarin.

Dalam pertemuan, Komisioner Bidang Pendidikan KPPAD Bali Made Ariasa terungkap jika keluarga pelaku ingin meringankan biaya upacara korban pembunuhan.

“Secara umum dari seluruh perangkat desa, sepakat menjadikan kasus kekerasan ini sebagai pelajaran dan pengalaman yang sangat

penting dan berharga dalam rangka meningkatkan perhatian dan pengawasan serta pendidikan seluruh anak warga desa,” ujar Made Ariasa.

Ariasa menambahkan, pihak keluarga pelaku tetap berharap keluarga korban dan pihak terkait lainnya bisa memaafkan perbuatan si pelaku.

“Dengan harapan ada upaya damai yang bisa membantu meringankan beban hukuman si pelaku,” jelasnya.

Selanjutnya, KPPAD sesuai tugas pengawasan dan advokasi berharap komitmen dari pihak desa dan pihak keluarga untuk memberi perhatian kepada anak tidak sekadar wacana belaka.

“Harus dilakukan bentuk pencegahan yang nyata dan konkret. Agar tidak ada atau meminimalisasi ada pelaku atau korban kekerasan ke depannya apapun itu bentuknya,” tegasnya.

Pihak KPPAD rencananya juga akan turun ke sekolah pelaku yang ada di bilangan Kreneng, Denpasar. “Tiyang (saya, red) akan kunjungan ke sekolahnya. Hari ini masih tugas ke SMA Bali Mandara Singaraja,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/