DENPASAR – Petugas Balai Karantina Kelas 1 Denpasar memusnahkan benih sayuran berbahaya sebanyak 13,5 kg dengan cara dibakar kemarin.
Benih sayuran yang bisa merusak tanaman itu dibawa oleh EL dari Tiongkok, Rabu (21/3). BB ini sebenarnya untuk ditanam di Bali.
Menurut Kepala Karantina 1 Denpasar I Putu Terunanegara setidaknya ada 3 virus tanaman, 6 bakteri pada tanaman, 4 cendawan dan 3 jenis biji gulma yang dapat terbawa benih tersebut.
Sementara dari hasil pengujian laboratorium dengan metode ELISA dan PCR menunjukkan hasil positif bakteri Pseudomonas.
6 bakteri OPTK pada bibit sayuran tersebut, 2 di antaranya termasuk dalam kelompok Pseudomonas yaitu Pseudomonas syringae pv syringae dan Pseudomonas syringae pv maculicola.
“Sedangkan bakteri Pseudomonas syringae pv maculicola, sejatinya mampu menyerang lebih dari 25 species tanaman dalam famili Brassicaceae.
Berdasar hasil pengujian laboratorium maka dilakukan tindakan pemusnahan bibit sayuran dengan cara dibakar,” ujarnya.
Terkait pemeriksaan EL, Terunanegara mengatakan si pembawa benih sayuran itu sudah dimintai keterangan dan mengatakan tidak mengetahui benih yang dibawanya berbahaya bagi tanaman.
EL sampai saat ini koorperatif saat diperiksa dan masih dimintai keterangannya. “Dia tidak kami tahan tapi dibina.
Beraneka jenis benih sayuran ini seperti benih sawi, benih pokcay, benih seledri berpotensi membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
Pasalnya, benih tersebut berasal dari daerah yang belum diketahui riwayat kesehatan tanamannya,” tegasnya.
Selain itu, bakteri dan virus yang dibawa benih tersebut mampu menyerang lebih dari 25 species tanaman dalam famili Brassicaceae (suku sawi-sawian) dan sangat berbahaya bila ditanam di lahan persawahan di Bali.
“Kami bersama stake holder masih dalami keteranganya,” tutupnya.