MANGUPURA – Manajemen Angkasa Pura I, Bandara Ngurah Rai memperketat pengawasan pasca aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Ketatnya pengawasan selain Bali pernah jadi sasaran terorisme, bandara merupakan objek vital sekaligus pintu gerbang keluar masuk Bali.
“Pertama tentunya kami melakukan peningkatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk ke area bandara.
Kemudian, kami juga mengetatkan pemeriksaan terhadap orang yang masuk ke area publik maupun ke area terminal,” ujar Stakeholder Relation Manager Bandara Ngurah Rai, Taufan Yudhistira.
Bekerjasama dengan TNI AU dan kepolisian, otoritas bandara berupaya meningkatan pengawasan dan pemeriksaan tersebut. “Untuk jumlah petugas dikerahkan, sesuai dengan jumlah petugas setiap shiftnya,” bebernya.
Hal senada diungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. “Hal ini dilakukan mengingat bandara merupakan objek vital negara sehingga perlu diantisipasi potensi ancaman lanjutan dari peristiwa tersebut,” bebernya.
Bentuk pengawasan yakni melakukan peningkatan random check di area pengambilan tiket parkir dan melibatkan pendampingan petugas TNI dan Polri yang sudah diperbantukan.
Melakukan patroli gabungan untuk pemeriksaan keamanan di area perimeter bandara.
Meningkatkan ketelitian petugas bandara dalam melakukan pemeriksaan terhadap orang atau petugas dan kendaraan yang memasuki area sisi udara (airside).
Memperketat keamanan di terminal kargo dan regulated agent melalui koordinasi intensif dengan operator jasa terkait.
Meningkatkan pengamanan dan penjagaan Depo Pengisian Bahan Bakar Pesawat. Melaksanakan pemeriksaan secara konsisten
di area screening check point (SCP) dan memastikan orang yang masuk ke area terbatas harus memperlihatkan kartu identitas bandara.
Meningkatkan patroli di SCP 1 dan 2. Memeriksa seluruh gorong-gorong di bandara dan Melakukan security awareness briefing kepada seluruh mitra bandara.
Selain itu, Angkasa Pura I juga terus berkoordinasi secara intensif dengan otoritas bandara terkait kebijakan peningkatan keamanan bandara dan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi kemungkinan potensi ancaman.
Adapun upaya peningkatan keamanan ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Bagi calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang tengah berada di bandara atau yang akan
menuju bandara, kami mohon maaf jika upaya peningkatan keamanan ini mengganggu kenyamanan. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan kita bersama,” pungkasnya.