DENPASAR-Sempat menjalani perawatan intensif di Instalasi Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP Sanglah Denpasar, I Nyoman Degdeg, 35, satu dari empat korban insiden Pemogan Berdarah akhirnya meninggal dunia.
Degdeg tewas setelah sebelumnya mengalami kritis akibat banyak luka terbuka terkena tebasan pedang di bagian puncak kepala, pipi dan lengan kanan bawah serta telapak tangan kanan.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di RSUP Sanglah Denpasar, korban Degdeg meninggal Sabtu dini hari (30/11) Sekitar pukul 01.00 Wita.
Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar dr Ida Bagus Putu Alit Sp.F, DFM dikonfirmasi membenarkan dengan meninggalnya Degdeg.
Menurutnya, dari catatan yang ia terima, jenazah Degdeg tiba di kamar jenazah sekitar pukul 01.42 Wita.
Dijelaskan, berdasarkan hasil visum luar, petugas forensic menemukan adanya luka terbuka di sejumlah tubuh korban.
Adapun kata dr Alit, sejumlah luka terbuka itu yakni di bagian kepala, pipi dan lengan kanan bawah serta telapak tangan kanan.
Sedangkan pascadinyatakan tewas, kata dr Alit, jenazah korban hingga kini masih dititip di kamar jenazah .
“Belum diotopsi, permintaan (otopsi0 juga belum ada dari kepolisian,”tukasnya.
Seperti diketahui, peristiwa berdarah terjadi di Jalan Mekar II Blok A VII Pemogan, Denpasar Selatan, Jumat sore (29/11) pukul 17.30 Wita.
Penebasan terjadi saat korban bersama teman lainnya berjumlah 8 orang sedang menggelar pesta minuman keras.
Akibat kasus penebasan yang dipicu masalah utang piutang karena tunggakan pembayaran kos, empat orang dilarikan ke rumah sakit.
Keempat korban itu, yakni masing-masing I Nyoman Degdeg, 35, tinggal di Jalan Mekar Blok A 7 Pemogan; (akhirnya meninggal dunia); I Kadek Moyo, 36, tinggal di Jalan Juwet Sari, Pemogan (Mengalami luka sobek di lengan kanan dan jari kelingking kiri patah); I Ketut Sudita, 40, alamat Jalan Juwet Sari, Pemogan (Mengalami luka pada punggung, gigi depan patah); dan I Ketut Kentel, 28, asal Munti Gunung Tianyar Barat Karangasem (Mengalami luka tusuk di dada kiri)