DENPASAR – Keberadaan tengkorak yang ditemukan di semak-semak Pantai Melasti, Ungasan, Kuta Selatan, Selasa (28/5) lalu masih menyimpan misteri.
Untuk menguak misteri itu, Forensik RS Sanglah melakukan identifikasi dengan melakukan pemeriksaan luar (PL) pada tengkorak tersebut kemarin (30/5).
Kepala Instalasi Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyadi mengatakan, berdasar hasil PL mayat yang ditemukan tanpa identitas tersebut dipastikan berjenis kelamin laki-laki.
“Hasil pemeriksaan, diperkirakan umurnya 40-59 tahun dengan tinggi badan sekitar 155 cm-168 cm,” ungkapnya.
Terkait kewarganeragaan mayat tersebut, pihak forensik mengidentifikasi sebagai ras campuran mongoloid-kaukasoid atau dapat dikatakan sebagai warga lokal.
Sedangkan untuk penyebab kematian, dr. Dudut memperkirakan karena ada faktor trauma kepala. “Kami juga temukan fracture (patah, red) pada tulang bagian kepala,” terangnya.
Ada indikasi kekerasan? “Saya belum bisa pastikan. Bisa saja karena jatuh dan tenggelam kemudian kepala terbentur karang. Untuk perkiraan kematian, diperkirakan sekitar 6 bulan lalu,” jawabnya.