29.1 C
Jakarta
23 November 2024, 9:06 AM WIB

2017 Jadi Tahun Berdarah WNA di Bali, Ini Parameternya…

DENPASAR – Denpasar kian rawan. Lonjakan kasus kriminalitas sepanjang tahun 2017 sangat tajam. Ironisnya, warga negara asing (WNA) ikut menjadi pelaku.

Sementara beberapa di antaranya menjadi korban. Yang menarik, Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menyebut tahun ini sebagai tahun berdarah bagi warga negara asing (WNA).

Dibuktikan dengan kasus pembunuhan dua orang WNA Jepang di Puri Gading Jimbaran, Kuta Selatan, dan Richardson Stephen, 63,

WNA asal Australia yang ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Danau Poso Nomor 19 B, Sanur Kauh, Denpasar Selatan bulan Mei 2017.

Hingga kini kasus tersebut belum terungkap. Khusus kematian Richardson Stephen, Kombes Hadi berdalih pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin, namun belum menemukan titik terang.

“Terus terang saja pada saat melakukan olah TKP kita sudah curiga karena bercak-bercak darah korban menyebar. Sampai toilet, dapur, ruang tamu, tempat tidur.

Saya curiga, kasus tersebut pembunuhan atau melukai diri sendiri sebab korban memiliki riwayat penyakit dan pernah

melakukan upaya bunuh diri sebelumnya,” ucapnya sembari menekankan umumnya bercak darah pada pembunuhan tidak menyebar melainkan jadi satu.

Kombes Hadi menyebut korban diketahui sempat menenggak minuman keras. Diduga pengaruh alkohol tersebut membuat korban nekat menghabisi nyawanya sendiri.

“Hasil visum menunjukkan ada tanda-tanda sesak nafas yang diderita korban. Juga ada tanda leher korban terkilir.

Luka-luka korban akibat pecahan kaca di kediaman bersangkutan. Diduga dia sempat membenturkan kepala ke kaca rias tersebut,” tandasnya.

Terkait kendala, mantan Kapolres Gianyar itu menyebut berkaitan dengan saksi. “Kita sudah mengecek alibi para saksi pada saat awal korban di lokasi minum-minum sampai dia sampai di TKP.

Termasuk alat-alat bukti di TKP. Belum ada titik terang. Apakah korban dibunuh atau bunuh diri dan meninggal karena kehabisan darah,” bebernya.

Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto menyebut 30 saksi sudah diperiksa untuk mengungkap misteri tewasnya Richardson Stephen.

“Kita akan terus melakukan penyelidikan. Gelar perkara sudah dilakukan untuk mengecek keterangan dan alibi para saksi,” tandasnya sembari menyebut kasus akan ditutup bila sudah kadaluarsa. 

DENPASAR – Denpasar kian rawan. Lonjakan kasus kriminalitas sepanjang tahun 2017 sangat tajam. Ironisnya, warga negara asing (WNA) ikut menjadi pelaku.

Sementara beberapa di antaranya menjadi korban. Yang menarik, Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menyebut tahun ini sebagai tahun berdarah bagi warga negara asing (WNA).

Dibuktikan dengan kasus pembunuhan dua orang WNA Jepang di Puri Gading Jimbaran, Kuta Selatan, dan Richardson Stephen, 63,

WNA asal Australia yang ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Danau Poso Nomor 19 B, Sanur Kauh, Denpasar Selatan bulan Mei 2017.

Hingga kini kasus tersebut belum terungkap. Khusus kematian Richardson Stephen, Kombes Hadi berdalih pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin, namun belum menemukan titik terang.

“Terus terang saja pada saat melakukan olah TKP kita sudah curiga karena bercak-bercak darah korban menyebar. Sampai toilet, dapur, ruang tamu, tempat tidur.

Saya curiga, kasus tersebut pembunuhan atau melukai diri sendiri sebab korban memiliki riwayat penyakit dan pernah

melakukan upaya bunuh diri sebelumnya,” ucapnya sembari menekankan umumnya bercak darah pada pembunuhan tidak menyebar melainkan jadi satu.

Kombes Hadi menyebut korban diketahui sempat menenggak minuman keras. Diduga pengaruh alkohol tersebut membuat korban nekat menghabisi nyawanya sendiri.

“Hasil visum menunjukkan ada tanda-tanda sesak nafas yang diderita korban. Juga ada tanda leher korban terkilir.

Luka-luka korban akibat pecahan kaca di kediaman bersangkutan. Diduga dia sempat membenturkan kepala ke kaca rias tersebut,” tandasnya.

Terkait kendala, mantan Kapolres Gianyar itu menyebut berkaitan dengan saksi. “Kita sudah mengecek alibi para saksi pada saat awal korban di lokasi minum-minum sampai dia sampai di TKP.

Termasuk alat-alat bukti di TKP. Belum ada titik terang. Apakah korban dibunuh atau bunuh diri dan meninggal karena kehabisan darah,” bebernya.

Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto menyebut 30 saksi sudah diperiksa untuk mengungkap misteri tewasnya Richardson Stephen.

“Kita akan terus melakukan penyelidikan. Gelar perkara sudah dilakukan untuk mengecek keterangan dan alibi para saksi,” tandasnya sembari menyebut kasus akan ditutup bila sudah kadaluarsa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/