Setiap musim mudik lebaran, selalu ada cerita yang haru, lucu dan unik. Mulai dari kehilangan anggota keluarga saat antre masuk Pelabuhan Gilimanuk, hingga teman yang tertinggal di perjalanan. Seperti yang dialami sejumlah pemudik di Pelabuhan Gilimanuk.
MUHAMMAD BASIR, Gilimanuk
PETUGAS kepolisian yang melakukan pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk mendapat tugas tambahan, yakni mencari anggota keluarga yang hilang atau tertinggal di pelabuhan.
Seperti yang dialami sejumlah pemudik yang mengaku kehilangan keluarganya saat antre masuk Pelabuhan Gilimanuk.
Ceritanya, pemudik yang menggunakan motor bersama istri dan anaknya memilih untuk menurunkan anak istrinya lebih dulu di saat sang suami antre masuk pelabuhan.
Istrinya yang turun dari motor, lalu mencari tempat yang dikiranya lebih aman dan mudah ditemukan suaminya untuk menunggu.
Sayangnya, karena ada banyak ribuan motor dan orang, banyak yang kehilangan jejak suaminya yang antre.
Kemarin, sedikitnya lima orang yang tertinggal di Posko Brimob yang berada tepat depan pos pemeriksaan pintu masuk pelabuhan.
Sehingga, petugas dari Brimob berulangkali mengumumkan dengan pengeras suara. “Tadi saya suruh nunggu di sini (posko Brimob), tapi lama tidak ada lewat motornya,” ujar salah seorang pemudik yang ditinggalkan suaminya.
Beruntung, setelah diumumkan melalui pengeras suara, pemudik asal Banyuwangi ini bertemu dengan suaminya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam pelabuhan.
“Bawa HP tapi baterainya habis, nggak bisa ngubungi. Makanya minta tolong diumumkan,” imbuhnya.
Cerita unik lain diceritakan Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Sukadana. Sabtu (1/6) malam lalu, Ali Mashudi Buyung Maulana, 20, kehilangan temannya yang dibonceng dari Denpasar.
Apesnya, pria asal Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut kecelakaan menabrak pohon perindang.
Menurut Kapolsek Kompol Agung Sukadana, Maulana mengendarai motor Honda Beat P 2161 Y, awalnya membonceng Rustam,21, teman sekampungnya di Glenmore.
Di perjalanan, tepatnya di wilayah Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, masuk SPBU untuk mengisi bensin yang menipis.
Nah, saat mengisi bensin tersebut Rustam ke toilet. Namun Maulana tidak mengetahui, sehingga setelah mengisi bensin langsung melanjutkan perjalanan. “Temannya itu ditinggal di SPBU,” kata Kapolsek.
Sementara Rustam yang melongo sendirian ditinggalkan Maulana, kemudian mendatangi pos polisi Rambut Siwi dan menceritakan kronologis kejadian tertinggal di SPBU.
Beberapa saat kemudian, lanjut Kapolsek, pos polisi Rambut Siwi menerima laporan warga ada pemudik yang mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Banjar Yehbuah, Desa Penyaringan.
Pemudik tersebut dilaporkan menabrak pohon. Anggota yang bertugas kemudian mendatangi TKP.
Ternyata, pemudik yang mengalami kecelakaan tunggal tersebut kebingungan, namun tidak mengalami luka sedikitpun.
Saat ditanya petugas, pemudik tersebut mengaku mencari temannya yang dibonceng dikira terjatuh. Beruntung korban tidak mengalami cedera serius saat kecelakaan.
Setelah dibawa ke Pos polisi Rambut Siwi akhirnya terungkap bahwa korban kecelakaan tersebut adalah orang yang meninggalkan Rustam yang lebih dulu datang ke pos polisi. “Dikiranya temannya sudah naik waktu isi bensin,” ujar kapolsek. (*)