DENPASAR – Ketua Fraksi Golkar I Wayan Gunawan berharap Ketua DPD Golkar Bali Ketut “Tommy” Sudikerta menerima perintah partai karena menyangkut sikap, citra, tipikal kepemimpan dan konsistensi sebagai seorang pemimpin.
Kader menurutnya bisa marah jika Pak Sudikerta menolak perintah partai. “Kalau Pak Sudikerta marah, kami juga marah karena melawan aspirasi rakyat. Katanya Golkar partainya rakyat. Ini bukan keyakinan saya tapi aspirasi masyarakat Bali,” tukasnya.
“Harusnya kami menyesal kalau Sudikerta cawagub karena kami yang memberi mandate. Tapi, pasangan Golkar makin gereget karena aspirasi berkembang.
Survei tertinggi Sudikerta tapi ketika dipasang-pasangkan Mantra – Kerta yang menang, suasananya cair makanya tidak ada lagi main-main, tidak ada sengkuni-sengkuni masuk.
Kalau berani melawan perintah partai kami juga akan melakukan perlawanan. Karena ini menyangkut sikap, citra, tipikal kepemimpan yang konsisten,” tukasnya.
“Kalau memilih aspirasi, boleh dong kami menjaga mandat itu. Karena kami memilih memimpin Bali. Rai Mantra tandem cukup cocok memimpin Bali,” pungkasnya.
Anggota farksi Golkar lainnya IB Gede Udiyana, yakin Golkar sebagai partai besar di Bali dan nasional akan menerjunkan kadernya dalam Pilgub Bali 2018.
Pendaftaran paslon cagub – cawagub tinggal empat hari lagi dianggap bukan masalah besar. Sebab, rekomendasi partai akan keluar 5 Januari hingga 8 Januari.
“Rekomendasi last minute pertanda menang. Kami sudah terbiasa dengan situasi seperti saat ini,” ujar Udiyana.
Polikus asal Sanur, Denpasar Selatan, itu menyatakan Golkar sudah berpengalaman menghadapi suasana genting.
Belum lama ini, saat musyawarah nasional luar biasa (munaslub) memilih Ketua Umum juga dilakukan cepat setelah rapimnas. “Apapun yang menjadi perintah dan penugasan partai tentu kami jalankan,” ucapnya