34.3 C
Jakarta
5 September 2024, 12:43 PM WIB

Bantu Pelajar, Bos Restoran di Gianyar Sediakan Wi-Fi Gratis & Printer

Selama pandemi Covid-19 hingga memasuki new normal, para siswa masih belajar dari rumah. Mereka belajar daring.

Tugas maupun pembelajaran semuanya dilakukan via aplikasi di internet. Guna memudahkan dan membantu para orang tua termasuk siswa,

bos rumah makan, Waroeng D’Abing di Banjar Sema, Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar menyediakan tempat dan Wi-Fi gratis.

 

 

INDRA PRASETYA, Gianyar

SUARA gemericik sungai ditambah suasana alam tebing dan pepohonan menjadi lokasi Waroeng D’Abing.

Ada gazebo berjejer hingga tempat kursi untuk pelanggan. Khusus momen kali ini, bos warung tersebut, Putu Sumerta, memberikan gazebo sebagai ruangan belajar.

“Sebelumnya, saya rencana sediakan Wi-Fi di sini awalnya untuk pelanggan di warung. Sekarang dapat masukan bahwa belajar lewat daring. Terutama kendala dari orang tua siswa,” ujar Putu Sumerta.

Sehingga, dia pun berinisiatif untuk mengajak siswa dan orang tua di wilayah Banjar belajar di warungnya.

Pihak warung juga menyiarkan informasi tersebut kepada masyarakat yang terkendala pembelajaran daring.

“Ini kami mulai sejak Kamis minggu lalu. Kami sebarkan lewat media sosial. Bisa belajar di sini gratis Wi-Fi,” ungkapnya.

Tak setengah-setengah, pengelola juga menyediakan mesin printer termasuk kertas. “Bukan saja tempat dan Wi-Fi. Kami juga siapkan untuk printer, kertas. Kalau mereka (siswa, red) membuat tugas sampai harus di-print,” imbuhnya.

Lantaran kapasitas Wi-Fi tidak terlalu besar, pihaknya meminta masyarakat maklum. Karena kapasitasnya maksimal sekitar 25 siswa.

Disamping itu, jumlah 25 muat untuk memenuhi protokol kesehatan berupa jaga jarak. “Kalau sampai lebih dari 30 orang, tidak maksimal,” terangnya.

Pengelola warung pun membuka warung pada pukul 08.00 hingga malam mencapai pukul 21.00 Wita.

“Siswa biasanya dapat tugas pukul 07.30 dari sekolah masing-masing. Makanya jam delapan sudah bisa buat tugas di sini,” ungkapnya.

Lanjut dia, meski buka warung sampai pukul 21.00, namun jarang ada siswa yang belajar atau membuat tugas sampai malam. “Jarang ada malam. Karena rata-rata yang datang siswa SD-SMP,” jelasnya.

Mengenai anggaran yang disediakan, dia mengaku merogoh kocek pribadi. Namun dia enggan menyebutkan nomimal angka untuk aksi sosial tersebut. “Anggaran pribadi, sama ada donatur,” ungkapnya.

Kegiatan belajar daring dengan Wi-Fi gratis tersebut, kata dia, tidak mengganggu aktivitas mencari uang.

Karena pengelola menyediakan gazebo lainnya untuk melayani pengunjung. “Ada gazebo lain. Jadi ini khusus siswa saja. Tidak mengganggu siswa kami sudah sediakan,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu siswa mengaku senang bisa belajar di warung tersebut. “Senang di sini, bisa lihat teman-teman juga. Bagus tempatnya,” pungkasnya. (*)

Selama pandemi Covid-19 hingga memasuki new normal, para siswa masih belajar dari rumah. Mereka belajar daring.

Tugas maupun pembelajaran semuanya dilakukan via aplikasi di internet. Guna memudahkan dan membantu para orang tua termasuk siswa,

bos rumah makan, Waroeng D’Abing di Banjar Sema, Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar menyediakan tempat dan Wi-Fi gratis.

 

 

INDRA PRASETYA, Gianyar

SUARA gemericik sungai ditambah suasana alam tebing dan pepohonan menjadi lokasi Waroeng D’Abing.

Ada gazebo berjejer hingga tempat kursi untuk pelanggan. Khusus momen kali ini, bos warung tersebut, Putu Sumerta, memberikan gazebo sebagai ruangan belajar.

“Sebelumnya, saya rencana sediakan Wi-Fi di sini awalnya untuk pelanggan di warung. Sekarang dapat masukan bahwa belajar lewat daring. Terutama kendala dari orang tua siswa,” ujar Putu Sumerta.

Sehingga, dia pun berinisiatif untuk mengajak siswa dan orang tua di wilayah Banjar belajar di warungnya.

Pihak warung juga menyiarkan informasi tersebut kepada masyarakat yang terkendala pembelajaran daring.

“Ini kami mulai sejak Kamis minggu lalu. Kami sebarkan lewat media sosial. Bisa belajar di sini gratis Wi-Fi,” ungkapnya.

Tak setengah-setengah, pengelola juga menyediakan mesin printer termasuk kertas. “Bukan saja tempat dan Wi-Fi. Kami juga siapkan untuk printer, kertas. Kalau mereka (siswa, red) membuat tugas sampai harus di-print,” imbuhnya.

Lantaran kapasitas Wi-Fi tidak terlalu besar, pihaknya meminta masyarakat maklum. Karena kapasitasnya maksimal sekitar 25 siswa.

Disamping itu, jumlah 25 muat untuk memenuhi protokol kesehatan berupa jaga jarak. “Kalau sampai lebih dari 30 orang, tidak maksimal,” terangnya.

Pengelola warung pun membuka warung pada pukul 08.00 hingga malam mencapai pukul 21.00 Wita.

“Siswa biasanya dapat tugas pukul 07.30 dari sekolah masing-masing. Makanya jam delapan sudah bisa buat tugas di sini,” ungkapnya.

Lanjut dia, meski buka warung sampai pukul 21.00, namun jarang ada siswa yang belajar atau membuat tugas sampai malam. “Jarang ada malam. Karena rata-rata yang datang siswa SD-SMP,” jelasnya.

Mengenai anggaran yang disediakan, dia mengaku merogoh kocek pribadi. Namun dia enggan menyebutkan nomimal angka untuk aksi sosial tersebut. “Anggaran pribadi, sama ada donatur,” ungkapnya.

Kegiatan belajar daring dengan Wi-Fi gratis tersebut, kata dia, tidak mengganggu aktivitas mencari uang.

Karena pengelola menyediakan gazebo lainnya untuk melayani pengunjung. “Ada gazebo lain. Jadi ini khusus siswa saja. Tidak mengganggu siswa kami sudah sediakan,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu siswa mengaku senang bisa belajar di warung tersebut. “Senang di sini, bisa lihat teman-teman juga. Bagus tempatnya,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/