SEJUMLAH siswa di SMAN 2 Kota Depok yang beragama Kristen dikabarkan mendapat perlakuan diskriminasi dari pihak sekolah. Mereka disebut tidak diberi ruangan untuk ekstrakurikuler. Pihak sekolah bahkan mengancam akan membubarkan Rohkris (Rohani Kristen).
Kepala Sekolah SMAN 2 Depok, Wawan Ridwan membantah adanya tindak diskriminasi tersebut. Peristiwa ini bermula dari datangnya seragam siswa kelas X pada Kamis lalu (29/9). Seragam tersebut diletakkan di ruang Multi Guna (MG) yang biasa diapakai Rohkris untuk ekstrakurikuler.
Namun, karena jumlah seragam cukup banyak dan butuh diklasifikasikan sesuai kelas siswa, menyebabkan ruang MG menjadi berantakan. Oleh karena itu, kegiatan Doa Pagi (Saat Teduh) bagi siswa-siswi beragama Kristen yang dijadwalkan digelar Jumat (30/9) atau sehari setelah kedatangan seragam dipindahkan ke ruang pertemuan lantai 2.
“Informasi pindahnya ruangan sudah disampaikan oleh pihak sarpras (sarana prasarana) pada hari Kamis ke Kepala Sekolah, petugas kebersihan (office boy) dan salah satu siswa Rohkris,” kata Wawan dalam keterangan tertulis, Jumat (7/10).
Pada hari kegiatan Rohkris digelar, petugas kebersihan terlambat untuk membuka pintu ruangan. Sementara siswa Rohkris sudah datang, sehingga mereka terpaksa menunggu di lorong ruang pertemuan.
“Jadi, foto yang beredar di media bahwa seakan-akan murid sedang duduk di selasar atau pelataran atau lorong karena tidak diberi ruangan untuk kegiatan, sebetulnya tidak sesuai dengan yang diberitakan,”ucap Wawan.
“Kejadian yang sebenarnya adalah para siswa sedang menunggu dibukakan pintu oleh office boy yang memegang kunci ruangan pertemuan,” tambahnya.
Pihak sekolah juga membantah informasi yang menyebut seorang staf kesiswaan melontarkan kata-kata akan membubarkan Rohkris. Peristiwa sesungguhnya yang terjadi yakni staf kesiswaan mengumumkan informasi kepada seluruh siswa di sekolah bahwa terhitung dari hari Selasa, 20 September hingga 30 September 2022 kegiatan ekstrakurikuler ditiadakan sementara karena sedang ada kegiatan PTS (Penilaian Tengah Semester).
Kebijakan ini agar para siswa fokus kepada kegiatan PTS. Mulai 3 Oktober 2022 kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 2 Depok juga sudah kembali normal. (jpg)