25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:55 AM WIB

Ngotot Jadi Cawapres Jokowi, Cak Imin; Indonesia Butuh Figur Saya

NEGARA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Senin (7/5) kemarin menyempatkan berkunjung ke Jembrana bertemu sejumlah tokoh agama di gedung Nahdlatul Ulama (NU) setempat.

Wakil Ketua MPR ini datang ke Bumi Jegog didampingi politisi PKB yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Dalam kunjungannya ke Jembrana, Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, menyatakan kesiapannya sebagai dirinya sebagai the next wakil presiden mendampingi Joko Widodo yang akan maju sebagai calon presiden 2019 mendatang.

“Rugi kalau partai politik tidak menggunakan saya. Indonesia membutuhkan figur seperti saya,” ungkapnya.

Langkahnya untuk menjadi cawapres, sudah dilakukan dengan melakukan konsolidasi lintas partai politik.

Dengan jumlah suara 11 juta dari PKB dan dukungan kiai NU yang masif, termasuk Jembrana memberi dukungan, dia optimis bisa mewujudkan niatnya menjadi cawapres.

”Dukungan merata di seluruh Indonesia. Membutuhkan penyaluran efektif, saya siap jadi penyalur aspirasi. Saya optimis. Partai Politik kalau tidak mengajak saya, kehilangan kesempatan besar,” terangnya.

Mantan aktivis PMII ini mengaku optimis nantinya menjadi pendamping Joko Widodo pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

“Sampai saat ini tidak berfikir begitu (tidak dipilih mendampingi Joko Widodo). Saya yakin berfikir positif,” tegasnya. 

NEGARA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Senin (7/5) kemarin menyempatkan berkunjung ke Jembrana bertemu sejumlah tokoh agama di gedung Nahdlatul Ulama (NU) setempat.

Wakil Ketua MPR ini datang ke Bumi Jegog didampingi politisi PKB yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Dalam kunjungannya ke Jembrana, Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, menyatakan kesiapannya sebagai dirinya sebagai the next wakil presiden mendampingi Joko Widodo yang akan maju sebagai calon presiden 2019 mendatang.

“Rugi kalau partai politik tidak menggunakan saya. Indonesia membutuhkan figur seperti saya,” ungkapnya.

Langkahnya untuk menjadi cawapres, sudah dilakukan dengan melakukan konsolidasi lintas partai politik.

Dengan jumlah suara 11 juta dari PKB dan dukungan kiai NU yang masif, termasuk Jembrana memberi dukungan, dia optimis bisa mewujudkan niatnya menjadi cawapres.

”Dukungan merata di seluruh Indonesia. Membutuhkan penyaluran efektif, saya siap jadi penyalur aspirasi. Saya optimis. Partai Politik kalau tidak mengajak saya, kehilangan kesempatan besar,” terangnya.

Mantan aktivis PMII ini mengaku optimis nantinya menjadi pendamping Joko Widodo pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

“Sampai saat ini tidak berfikir begitu (tidak dipilih mendampingi Joko Widodo). Saya yakin berfikir positif,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/