30.4 C
Jakarta
12 Desember 2024, 8:49 AM WIB

Woow…Khusus Datangkan Bahan Batu Meteor untuk Keris dari Amerika Latin

Butuh waktu lama untuk pengerjaan sebuah keris. Berbagai prosesi ritual pun harus dilalui untuk menyelesaikannya. Ini karena keris yang baik ditentukan bahan-bahan pembuatannya.

 

 

JULIADI, Denpasar

TEPAT di malam bulan purnama  Jawa Pos Radar Bali  akhirnya  berkesempatan  mengikuti secara langsung proses pembuatan keris di prapen atau perapian (bengkel) Wesi Aji milik Made Gede Suardika, 45, ini.

Begitu memasuki rumah bernomor 6 Gang Majegau, Kenyeri Sumerta Kauh, Sumerta, Denpasar, ini terasa unik dan khas.

Di prapen berjejer dan tertata rapi berbagai banten pejati (sesaji) untuk prosesi penyepuhan keris. Suasana sunyi dan rintik hujan menyertai prosesi nyepuh keris yang dilakukan dengan khusyuk.

“Prosesi ritual nyepuh keris tidak lama, kok. Hanya butuh waktu 1 sampai 2 jam. Menyepuh keris ini merupakan prosesi akhir dari pembuatan keris,” ucap Suardika.

Menurut Suardika,  berbagai tahapan harus dilalui untuk membuat sebuah keris. Tahap awal bertemu antara pemesan keris dengan pembuat keris dalam istilah Bali disebut dengan ngecup keris.

Dalam prosesi ini menentukan kapan hari baik (dewasa ayu) untuk membuat keris. Selanjutnya, proses napak keris. Untuk proses ini pemesan keris ikut menempa keris di prapen.

Namun, sebelum proses napak dilalui pihak pemesan keris harus sembahyang di pura dan prapen. Ini dilakukan dengan tujuan  untuk memohon doa restu, agar proses pembuatan keris diberkahi.

“Prosesi ketiga yakni ngulur keris. Prosesi ini adalah mencampurkan bahan pembuat keris yakni baja, besi, dan nikel.

Kemudian ketiga bahan logam tersebut disatukan dan dibentuk dengan proses penempaan,” terangnya.

“Dari sini terjadi pelapisan atau lipatan berselang-seling antara baja, besi, dan nikel. Sehingga pamor keris mulai muncul. Baru dilakukan proses pembentukan,” papar Suardika.

Menurut Suardika, untuk pembuatan keris dengan kualitas sederhana setidaknya jumlah tempaan keris yakni 150 lipatan.

Sedangkan untuk kualitas keris nomor wahid jelas prosesnya lebih rumit dengan ribuan lipatan. Semakin banyak lipatan otomatis proses pembuatan keris lebih rumit dan memakan waktu lebih lama.

“Keris dibuat dari campuran logam pilihan yang menghasilkan kekuatan dan keindahan yang khas. Material dasar dari sebilah keris terdiri

dari tiga jenis unsur logam, yaitu besi, baja, dan nikel. Untuk bahan logam nikel bahan pembuat keris dari batu meteor,” terangnya.  

Ini  termasuk bahan yang paling langka dan harus mengimpornya. Tapi, dia mengaku punya jalur impor itu. “Kami mendatangkan dari negara bagian Amerika Latin,” jelasnya.

Menurutnya, bahan tiap gram ini bagaikan emas saja harganya. Tiap gram serbuk batu meteor tersebut harganya dalam kisaran  Rp 750 ribu.

Dari penelusuran Jawa Pos Radar Bali, setidaknya ada dua negara di Amerika Selatan atau Amerika Latin yang pernah kejatuhan meteor.

Yakni Bacubirito, Meksiko dan Elchaco, Argentina. Di dua negara Amerika Selatan itu diyakini pernah kejatuhan batu meteor.

Untuk bahan pembuat keris tak kurang harus menghabiskan besi sebanyak 50 kilogram besi, nikel 50 gram, baja 10 sampai 15 kilogram.

Kemudian arang sebanyak 20 karung. Pembuatan biasanya bergantung kepada kualitas keris yang diinginkan oleh pihak pemesan keris.

Setelah melalui prosesi yang serba manual seperti ngecup, napak, ngulur baru ke tahap nyepuh keris. Tahap nyepuh keris dilakukan dengan tiga  cara. Yakni  dengan menggunakan air, minyak, dan lidah.

Keris yang sudah dibentuk dan dibakar dengan arang api dicelupkan ke dalam air dan minyak. Kemudian setelah itu dijilati dengan menggunakan lidah.

Tahap dalam pembuatan keris memunculkan pamor. Ini dilakukan dengan cara memoleskan warangan (cairan arsenikum yang dicampur dengan air jeruk nipis) pada bilah keris.

Warangan ini akan memunculkan lapisan hitam pada keris. Prosesi paling akhir dalam pembuat sebuah keris adalah pasupati dan mejamuan.

Pasupati adalah merupakan ritual penyatuan kekuatan tiga unsur logam yang berasal dari langit dan bumi. Untuk prosesi mejamuan ucapan puji syukur kepada Tuhan bahwa pembuatan keris telah usai.

“Banyak prosesi harus dilalui dalam pembuatan sebuah keris. Sehingga waktu pembuatan keris tidak dapat ditentukan.

Di prapen  Wesi Aji waktu pembuatan keris paling cepat selama tiga bulan. Namun, paling lama memakan waktu 2 tahun.

Tergantung pada kualitas keris yang diinginkan. Kemudian proses pembakaran keris pada saat penempaan panas api kisaran 1.000 derajat celsius sampai 1.500 derajat celcius,” imbuhnya.

Banderol harga juga tergantung tingkat kemudahan dan kerumitan keris tersebut. “Untuk harga satu keris berkisar dari Rp 15 juta sampai ratusan juta rupiah.

Harga juga bergantung pada bahan yang digunakan,” tambahnya. 

Butuh waktu lama untuk pengerjaan sebuah keris. Berbagai prosesi ritual pun harus dilalui untuk menyelesaikannya. Ini karena keris yang baik ditentukan bahan-bahan pembuatannya.

 

 

JULIADI, Denpasar

TEPAT di malam bulan purnama  Jawa Pos Radar Bali  akhirnya  berkesempatan  mengikuti secara langsung proses pembuatan keris di prapen atau perapian (bengkel) Wesi Aji milik Made Gede Suardika, 45, ini.

Begitu memasuki rumah bernomor 6 Gang Majegau, Kenyeri Sumerta Kauh, Sumerta, Denpasar, ini terasa unik dan khas.

Di prapen berjejer dan tertata rapi berbagai banten pejati (sesaji) untuk prosesi penyepuhan keris. Suasana sunyi dan rintik hujan menyertai prosesi nyepuh keris yang dilakukan dengan khusyuk.

“Prosesi ritual nyepuh keris tidak lama, kok. Hanya butuh waktu 1 sampai 2 jam. Menyepuh keris ini merupakan prosesi akhir dari pembuatan keris,” ucap Suardika.

Menurut Suardika,  berbagai tahapan harus dilalui untuk membuat sebuah keris. Tahap awal bertemu antara pemesan keris dengan pembuat keris dalam istilah Bali disebut dengan ngecup keris.

Dalam prosesi ini menentukan kapan hari baik (dewasa ayu) untuk membuat keris. Selanjutnya, proses napak keris. Untuk proses ini pemesan keris ikut menempa keris di prapen.

Namun, sebelum proses napak dilalui pihak pemesan keris harus sembahyang di pura dan prapen. Ini dilakukan dengan tujuan  untuk memohon doa restu, agar proses pembuatan keris diberkahi.

“Prosesi ketiga yakni ngulur keris. Prosesi ini adalah mencampurkan bahan pembuat keris yakni baja, besi, dan nikel.

Kemudian ketiga bahan logam tersebut disatukan dan dibentuk dengan proses penempaan,” terangnya.

“Dari sini terjadi pelapisan atau lipatan berselang-seling antara baja, besi, dan nikel. Sehingga pamor keris mulai muncul. Baru dilakukan proses pembentukan,” papar Suardika.

Menurut Suardika, untuk pembuatan keris dengan kualitas sederhana setidaknya jumlah tempaan keris yakni 150 lipatan.

Sedangkan untuk kualitas keris nomor wahid jelas prosesnya lebih rumit dengan ribuan lipatan. Semakin banyak lipatan otomatis proses pembuatan keris lebih rumit dan memakan waktu lebih lama.

“Keris dibuat dari campuran logam pilihan yang menghasilkan kekuatan dan keindahan yang khas. Material dasar dari sebilah keris terdiri

dari tiga jenis unsur logam, yaitu besi, baja, dan nikel. Untuk bahan logam nikel bahan pembuat keris dari batu meteor,” terangnya.  

Ini  termasuk bahan yang paling langka dan harus mengimpornya. Tapi, dia mengaku punya jalur impor itu. “Kami mendatangkan dari negara bagian Amerika Latin,” jelasnya.

Menurutnya, bahan tiap gram ini bagaikan emas saja harganya. Tiap gram serbuk batu meteor tersebut harganya dalam kisaran  Rp 750 ribu.

Dari penelusuran Jawa Pos Radar Bali, setidaknya ada dua negara di Amerika Selatan atau Amerika Latin yang pernah kejatuhan meteor.

Yakni Bacubirito, Meksiko dan Elchaco, Argentina. Di dua negara Amerika Selatan itu diyakini pernah kejatuhan batu meteor.

Untuk bahan pembuat keris tak kurang harus menghabiskan besi sebanyak 50 kilogram besi, nikel 50 gram, baja 10 sampai 15 kilogram.

Kemudian arang sebanyak 20 karung. Pembuatan biasanya bergantung kepada kualitas keris yang diinginkan oleh pihak pemesan keris.

Setelah melalui prosesi yang serba manual seperti ngecup, napak, ngulur baru ke tahap nyepuh keris. Tahap nyepuh keris dilakukan dengan tiga  cara. Yakni  dengan menggunakan air, minyak, dan lidah.

Keris yang sudah dibentuk dan dibakar dengan arang api dicelupkan ke dalam air dan minyak. Kemudian setelah itu dijilati dengan menggunakan lidah.

Tahap dalam pembuatan keris memunculkan pamor. Ini dilakukan dengan cara memoleskan warangan (cairan arsenikum yang dicampur dengan air jeruk nipis) pada bilah keris.

Warangan ini akan memunculkan lapisan hitam pada keris. Prosesi paling akhir dalam pembuat sebuah keris adalah pasupati dan mejamuan.

Pasupati adalah merupakan ritual penyatuan kekuatan tiga unsur logam yang berasal dari langit dan bumi. Untuk prosesi mejamuan ucapan puji syukur kepada Tuhan bahwa pembuatan keris telah usai.

“Banyak prosesi harus dilalui dalam pembuatan sebuah keris. Sehingga waktu pembuatan keris tidak dapat ditentukan.

Di prapen  Wesi Aji waktu pembuatan keris paling cepat selama tiga bulan. Namun, paling lama memakan waktu 2 tahun.

Tergantung pada kualitas keris yang diinginkan. Kemudian proses pembakaran keris pada saat penempaan panas api kisaran 1.000 derajat celsius sampai 1.500 derajat celcius,” imbuhnya.

Banderol harga juga tergantung tingkat kemudahan dan kerumitan keris tersebut. “Untuk harga satu keris berkisar dari Rp 15 juta sampai ratusan juta rupiah.

Harga juga bergantung pada bahan yang digunakan,” tambahnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/