SINGARAJA – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno, memenuhi agenda melakukan kampanye terbuka di Lapangan Bhuana Patra.
Meski dalam kondisi hujan lebat, Sandiaga tetap menyampaikan orasi di hadapan para pendukungnya, kemarin (9/4) pagi.
Cawapres Sandiaga sendiri sampai di lokasi kampanye sekitar pukul 09.30 pagi. Begitu datang, para pendukung yang tadinya berteduh langsung menghambur ke dekat lokasi.
Cawapres Sandiaga yang saat itu menggunakan baju polo berwarna biru dan mengenakan udeng, sempat melakukan orasi selama 15 menit.
Orasi tersebut terpaksa dihentikan gara-gara mikrofon mengalami kerusakan setelah diguyur hujan.
Dalam orasi politiknya, Sandiaga mengucapkan terima kasih pada para pendukung yang rela hujan-hujanan.
Ia pun tak mempermasalahkan hujan yang mengguyur lokasi. Ia menilai itu tanda bahwa Bali tanah yang subur dan makmur.
“Ini menunjukkan masyarakat di Bali akan makmur bersama Prabowo-Sandi. Insya Allah apabila kami naik, Buleleng akan maju, masyarakat tidak sulit cari kerja,” katanya.
Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu juga tak menampik bahwa di Bali cukup banyak pendukung dan rival politiknya.
“Boleh pilih yang berbeda, tapi harus jaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Bali itu minatur Indonesia, dimana keragaman dan toleransi itu ada di Bali. Kita harus tetap bersatu dan mengedepankan persaudaraan,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Kabupaten Buleleng, Jro Nyoman Ray Yusha mengungkapkan, kampanye itu sebagai bukti bahwa Koalisi Adil Makmur selalu mengedepankan kedamaian dan persatuan.
Buktinya masyarakat berbagai suku hadir di sana. Ia bahkan mengklaim ada 5.000 pendukung yang hadir di lapangan. “Target kami 55 persen di Buleleng,” tegasnya.
Soal kampanye yang diguyur hujan, Ray Yusha menyebutnya sebagai berkah. “Kondisi ini sangat mendukung. Ini berkah.
Hujan itu mendukung kemakmuran. Tidak masalah ada hujan. Siapa yang kampanye cari cuaca begini, tidak pernah ada, kecuali Prabowo-Sandi,” imbuh Ray Yusha.