RadarBali.com – Ekspresi wajah Rai Mantra tetap datar saat mendaftar sebagai balon gubernur melalui jalur PDIP kemarin.
Seperti ada perasaan tertekan. Padahal, dukungan terhadap wali kota Denpasar ini cukup besar. Saat mendaftar kemarin, dia mendapat dukungan melimpah dari publik.
Yang menarik, ketika salah satu awak media menanyakan apakah dirinya mau menjadi kader PDIP setelah mendapat rekomendasi, Rai Mantra kembali tidak memberi jawaban pasti.
Katanya, masuk menjadi kader atau tidaknya dibicarakan nanti setelah proses penjaringan. Sebab suasana masih dinamis.
Terkait misi dan visi menjadi Cagub Bali, Rai Mantra akan menerapkan apa yang sudah dibuat di Kota Denpasar.
“Misi dan visi sesuai apa yang kami perbuat di Denpasar. Konsep (kota) wawasan berbudaya dan pemerataan,” bebernya.
Bagaimana dengan tudingan kader PDIP, Rai Mantra tidak berkontribusi apapun pada partai? Ditanya begitu Rai Mantra enggan menanggapi.
“Apapun yang terjadi, buat situasi tenang dan aman. Konsepnya Bali shanti (damai, Red),” papar Rai Mantra.
Ditemui terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Denpasar, IG Ngurah Gede menjelaskan, pihaknya sejak dibuka penjaringan sejak 3 Juni lalu, ada tiga nama yang mengambil formulir pendaftaran.
Pertama adalah AA Rai Wirajaya sebagai bakal Cawagub, Cok Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace sebagai bakal Cawagub, serta Rai Mantra sebagai bakal Cagub.
Berdasar perintah partai, lanjut Ngurah Gede, DPC memiliki kewenangan menjaring maksimal dua bakal Cagub dan dua bakal Cawagub.
“Kalau Pak Koster itu bukan penjaringan, tapi berdasarkan hasil rapat DPC PDIP Kota Denpasar. Secara partai kami mendukung dan mengusulkan Pak Koster,” ungka politisi yang juga Ketua DPRD Denpasar itu.(san/mus)