31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:52 AM WIB

Mengagetkan, Jumlah WNA Masuk DPT Pemilu 2019 di Bali Terus Meningkat

DENPASAR – Bawaslu Bali mengklaim warga negara asing (WNA) yang masuk DPT Pemilu 2019 terus meningkat jumlahnya.

Bawaslu menyebut, data awal yang telah diterima telah menyampai puluhan. “Udah ada sekitar 30 lebih,” ujar Komisioner Bawaslu Bali I Dewa Raka Sandi saat ditemui di Kantor Bawaslu.

Secara terperinci, ada 15 orang di Badung, 10 di Tabanan, 5 di Bangli, 2 di Karangasem, 2 di Klungkung, 1 di Jembrana dan 1 di Karangasem.

Secara terpisah, Divisi Pencegahan Bawaslu Bali Widi Ardana mengatakan, pihaknya telah melakukan validasi terhadap dan data terbaru mencapai 60 WNA. “Terupdate sampai sore ini mencapai 60 orang,” ungkapya.
Atas temuan ini, Bawaslu akan menyampaikan ke KPU.  “Misalnya kalau data itu sudah divalidasi, teman-teman (Bawaslu)sudah turun ke lapangan, benar adanya mereka adalah WNA,

kalau mereka WNA asing tidak berarti mereka punya hak pilih, kalau punya kartu penduduk bisa, karena menurut UU itu bisa,” ujar Widi.

Artinya,  dengan demikian pihaknya akan rekomdasi ke KPU untuk menandai. “Karena untuk mencoret enggak mungkin sebenarnya, selama ini belum ada instruksi untuk mencoret.

Belum ada ketentuan untuk mencoret dan C6 untuk mereka agar tidak dibagikan,” imbuhnya.

Sementara itu, anggota Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Bali I Gusti Ngurah Agus Darmansanjaya mengatakan, belum merekap hasil akhir WNA yang masuk DPT.

Data sementara, ada sebanyak 32 WNA yang sebagian besar dari Jepang dan sejumlah negara di Eropa. 

“Untuk sementara di 32, terbanyak di Denpasar. Kalau persisnya kami belum membuat rincian yang terbanyak negara apa.

Namun sekilas terbanyak warga Jepang dan Eopa, dan ada sedikit Australia,” ucap I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya.

Darmasanjaya mengatakan, para WNA akan segera dicoret dari DPT. Ini agar para WNA tidak memiliki hak pilih, sebagaimana Undang-undang dan PKPU, WNA tak punya hak pilih. 

DENPASAR – Bawaslu Bali mengklaim warga negara asing (WNA) yang masuk DPT Pemilu 2019 terus meningkat jumlahnya.

Bawaslu menyebut, data awal yang telah diterima telah menyampai puluhan. “Udah ada sekitar 30 lebih,” ujar Komisioner Bawaslu Bali I Dewa Raka Sandi saat ditemui di Kantor Bawaslu.

Secara terperinci, ada 15 orang di Badung, 10 di Tabanan, 5 di Bangli, 2 di Karangasem, 2 di Klungkung, 1 di Jembrana dan 1 di Karangasem.

Secara terpisah, Divisi Pencegahan Bawaslu Bali Widi Ardana mengatakan, pihaknya telah melakukan validasi terhadap dan data terbaru mencapai 60 WNA. “Terupdate sampai sore ini mencapai 60 orang,” ungkapya.
Atas temuan ini, Bawaslu akan menyampaikan ke KPU.  “Misalnya kalau data itu sudah divalidasi, teman-teman (Bawaslu)sudah turun ke lapangan, benar adanya mereka adalah WNA,

kalau mereka WNA asing tidak berarti mereka punya hak pilih, kalau punya kartu penduduk bisa, karena menurut UU itu bisa,” ujar Widi.

Artinya,  dengan demikian pihaknya akan rekomdasi ke KPU untuk menandai. “Karena untuk mencoret enggak mungkin sebenarnya, selama ini belum ada instruksi untuk mencoret.

Belum ada ketentuan untuk mencoret dan C6 untuk mereka agar tidak dibagikan,” imbuhnya.

Sementara itu, anggota Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Bali I Gusti Ngurah Agus Darmansanjaya mengatakan, belum merekap hasil akhir WNA yang masuk DPT.

Data sementara, ada sebanyak 32 WNA yang sebagian besar dari Jepang dan sejumlah negara di Eropa. 

“Untuk sementara di 32, terbanyak di Denpasar. Kalau persisnya kami belum membuat rincian yang terbanyak negara apa.

Namun sekilas terbanyak warga Jepang dan Eopa, dan ada sedikit Australia,” ucap I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya.

Darmasanjaya mengatakan, para WNA akan segera dicoret dari DPT. Ini agar para WNA tidak memiliki hak pilih, sebagaimana Undang-undang dan PKPU, WNA tak punya hak pilih. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/