28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:41 AM WIB

FIX! Darma – Kerta Bisa Jadi Lawan Tangguh Paket Koster – Cok Ace

RadarBali.com – Semangat yang menyala-nyala dua hari lalu itu kini tak tampak. Sembilan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) mulai menemukan titik terang, siapa bakal calon yang akan diusung di Pilgub 2018 mendatang.

Jika awalnya, Cagub dari Partai Golkar, Ketut Sudikerta disebut kesulitan mencari tandem, kini yang bersangkutan menemukan pasangan yang pas.

Siapa lagi kalau bukan Walikota Denpasar IB Rai Mantra. Sebelumnya, Rai Mantra yang digadang-gadang mendampingi Sudikerta tidak mau dijadikan wakil.

Sementara Sudikerta yang sudah mendapat rekomendasi Golkar juga tidak mau dinomorduakan. Wakil gubernur Bali ini ingin naik derajat jadi gubernur.

“Masih didiskusikan dengan semua pihak terkait potensi yang ada. Apakah  Kerta-Dharma atau Dharma Kerta,” ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry.

Apakah ada masalah besar sehingga tidak bisa menemukan paket? “Nggak ada masalah secara prinsip. Kami ingin mengambil keputusan biar memuaskan semua pihak,” dalihnya.

Menurut Sugawa, KRB ingin paslon yang ditelurkan mampu head to head dengan calon PDIP. Selain itu, paket KRB juga harus mempunyai chemistry serta elektibilitas tinggi.

Namun, berdasar kabar terakhir, Sudikerta mengalah dan bersedia kembali duduk di nomor dua. Ketua Fraksi Gerindra Bali Nyoman Suyasa membenarkan sinyalamen itu.

“Dari gesturnya, kami menilai jika keduanya sudah final dengan paket Ida Bagus Rai Darma Wijaya Mantra-I Ketur Sudikerta atau paket Darma-Kerta,” ujar Suyasa.

Dalam perbincangannya, Sudikerta mengaku jika dirinya fleksibel, bisa menjadi nomor satu atau pun nomor dua.

“Beliau (Sudikerta) tidak mempersoalkan apakah dia jadi nomor satu atau nomor dua. Yang penting untuk masa depan Bali yang lebih baik,” ujarnya.

Koordinator Sahabat Rai Mantra IB Karmiana membenarkan informasi paket Darma – Kerta sudah fix. “Informasi pastinya besok nggih. Saya tidak berani mendahului,” kata Gus Bendega, sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, deklarasi paket Darma – Kerta ini masih menunggu Sudikerta yang tengah mengurus pembaharuan rekomendasi ke DPP.

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta juga mengatakan paslon masih menunggu rekomendasi pengurus pusat. “Sedang menunggu persetujuan dari DPP parpol koalisi,” kata Mudarta.

Untuk diketahui, Kamis (9/11) lalu sembilan partai yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, Perindo, PKPI, Hanura, PAN, PKS, bersepakat membuat ikatan koalisi yang disebut Koalisi Rakyat Bali (KRB).

Sembilan partai ini yang akan mengeroyok PDIP dalam gelaran Pilgub Bali 2018. Kondisi ini sekaligus menegaskan genderang perang Pilgub Bali 2018 sudah ditabuh.

“Kami sembilan partai sudah sepakat bersatu membentuk Koalisi Rakyat Bali (KRB). Ini adalah perkawinan yang seksi untuk melahirkan pemimpin Bali yang kuat,” kata Mudarta

RadarBali.com – Semangat yang menyala-nyala dua hari lalu itu kini tak tampak. Sembilan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) mulai menemukan titik terang, siapa bakal calon yang akan diusung di Pilgub 2018 mendatang.

Jika awalnya, Cagub dari Partai Golkar, Ketut Sudikerta disebut kesulitan mencari tandem, kini yang bersangkutan menemukan pasangan yang pas.

Siapa lagi kalau bukan Walikota Denpasar IB Rai Mantra. Sebelumnya, Rai Mantra yang digadang-gadang mendampingi Sudikerta tidak mau dijadikan wakil.

Sementara Sudikerta yang sudah mendapat rekomendasi Golkar juga tidak mau dinomorduakan. Wakil gubernur Bali ini ingin naik derajat jadi gubernur.

“Masih didiskusikan dengan semua pihak terkait potensi yang ada. Apakah  Kerta-Dharma atau Dharma Kerta,” ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry.

Apakah ada masalah besar sehingga tidak bisa menemukan paket? “Nggak ada masalah secara prinsip. Kami ingin mengambil keputusan biar memuaskan semua pihak,” dalihnya.

Menurut Sugawa, KRB ingin paslon yang ditelurkan mampu head to head dengan calon PDIP. Selain itu, paket KRB juga harus mempunyai chemistry serta elektibilitas tinggi.

Namun, berdasar kabar terakhir, Sudikerta mengalah dan bersedia kembali duduk di nomor dua. Ketua Fraksi Gerindra Bali Nyoman Suyasa membenarkan sinyalamen itu.

“Dari gesturnya, kami menilai jika keduanya sudah final dengan paket Ida Bagus Rai Darma Wijaya Mantra-I Ketur Sudikerta atau paket Darma-Kerta,” ujar Suyasa.

Dalam perbincangannya, Sudikerta mengaku jika dirinya fleksibel, bisa menjadi nomor satu atau pun nomor dua.

“Beliau (Sudikerta) tidak mempersoalkan apakah dia jadi nomor satu atau nomor dua. Yang penting untuk masa depan Bali yang lebih baik,” ujarnya.

Koordinator Sahabat Rai Mantra IB Karmiana membenarkan informasi paket Darma – Kerta sudah fix. “Informasi pastinya besok nggih. Saya tidak berani mendahului,” kata Gus Bendega, sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, deklarasi paket Darma – Kerta ini masih menunggu Sudikerta yang tengah mengurus pembaharuan rekomendasi ke DPP.

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta juga mengatakan paslon masih menunggu rekomendasi pengurus pusat. “Sedang menunggu persetujuan dari DPP parpol koalisi,” kata Mudarta.

Untuk diketahui, Kamis (9/11) lalu sembilan partai yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, Perindo, PKPI, Hanura, PAN, PKS, bersepakat membuat ikatan koalisi yang disebut Koalisi Rakyat Bali (KRB).

Sembilan partai ini yang akan mengeroyok PDIP dalam gelaran Pilgub Bali 2018. Kondisi ini sekaligus menegaskan genderang perang Pilgub Bali 2018 sudah ditabuh.

“Kami sembilan partai sudah sepakat bersatu membentuk Koalisi Rakyat Bali (KRB). Ini adalah perkawinan yang seksi untuk melahirkan pemimpin Bali yang kuat,” kata Mudarta

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/