JAKARTA – Partai Perindo membangun masyarakat kecil menjadi mapan, seperti salah satu pedagang gerobak binaan Partai Perindo di Jakarta yang penghasilannya dari Rp 2 juta per bulan kini bisa mencapai Rp 20 juta per bulan bersih.
“Di Manggarai, ada Ibu-Ibu anaknya 7, cucunya 17, sudah punya cicit. Tadinya pendapatannya Rp 2 juta, sejak 2 tahun lalu dengan Gerobak Perindo jadi Rp 20 juta lebih,” kata Ketua Umum Partai Perindo
Hary Tanoesoedibjo seusai melayani warga di Bazar Murah Perindo di Matraman, Jakarta Timur, Jumat, (12/4) kemarin.
Hary mengatakan Ibu tersebut sudah 2 tahun bergabung menjadi anggota dan dibina oleh Partai Perindo.
“Dia bilang sama saya apa gara-gara gerobak ini dua tahun belakangan dagangan saya laris. Saya bisa menyekolahkan anak cucu. Saya bahkan saya bisa beli rumah, dia bilang begitu. Luar biasa, mengharukan sekali,” ungkapnya.
Tidak hanya kualitas hidupnya meningkat, Ibu tersebut bahkan bisa beli rumah. “Banyak masyarakat kita yang belum punya rumah sendiri. Ini yang kami perjuangkan,” kata Hary.
Selain memberikan modal berupa Gerobak Perindo, selama ini Perindo juga terus melakukan pendampingan, pelatihan yang sangat detail,
mulai dari produksi, penyajian makanan, promosi hingga pembukuan keuangan sampai pedagang tersebut berkembang kuat.
Hary mengatakan caleg-caleg Perindo akan memperjuangkan regulasi untuk mengubah nasib dan memberikan mereka peluang hingga rakyat kecil jadi mapan.
“Contohnya, bagaimana UMKM bisa mendapat akses dana murah. Pelatihan, orang punya uang, tapi kalau tidak dilatih belum tentu akan berhasil juga,” katanya.
Tidak berhenti disitu, usaha mikro dan kecil juga diproteksi dari persaingan dengan para pedagang besar agar mereka bisa bertumbuh maju dan mapan.
“Ini cara-cara yang kami perjuangkan, bagaimana usaha kecil mikro bisa lebih cepat tumbuh,” ungkapnya.
Selain itu, program nyata bagi petani. Saat ini, kebanyakan petani merupakan buruh tani yang tak memiliki lahan sendiri.
Hary mengatakan Perindo akan memperjuangkan kebijakan, melalui koperasi nantinya akan ada kelompok tani yang bisa menjadi pemilik tanah.
Selain itu, ada akses modal untuk beli pupuk, bibit dan traktor agar para petani bisa bertani dengan modern, meningkat produktivitasnya dan tak bergantung lagi pada pengijon yang merugikan mereka.
Selama ini, mereka dimodali, namun hasil panennya sudah ditentukan harganya oleh pengijon. Ada regulasi yang memproteksi mereka dari gempuran impor.
“Setiap panen tidak boleh ada impor dari luar negeri. Kasih kesempatan mereka supaya harganya bagus, setelah panen selesai silahkan kalau misalnya kurang stok nasional baru impor,” jelasnya.
Begitu pun nelayan akan dibuat modern, dibekali peralatan canggih sehingga hasil tangkapnnya lebih banyak, diberi tempat penyimpanan agar sampai darat ikan masih segar, diberikan alat keselamatan. Hal itu pun telah dilakukan Partai Perindo.
Keluarga nelayan juga diberikan kesempatan untuk bisa mengolah hasil tangkapannya. “Intinya membangun kesejahteraan mereka,
kalau masyarakat yang terbangun banyak bisa dipastikan Indonesia akan cepat menjadi negara maju. Tapi kalau tidak kita akan berputar-putar terus,” jelasnya
Hary mengatakan, Perindo menciptakan kelompok yang berasal dari bawah dijadikan mapan, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi pembayar pajak baru.
Tidak bergantung dari kelompok yang sudah ada saat ini. Perindo, lanjut Hary, berjuang untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Apalagi pertumbuhan penduduk Indonesia terus bertambah sampai empat juta per tahun. “Kita akan berjuang menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Bagaimana cara kita menciptakan lapangan kerja harus mengangkat kelompok yang belum mapan menjadi mapan Jadi mereka nanti menjadi bagian yang bisa menciptakan lapangan kerja,” jelas Hary.
Seperti pelaku usaha binaan Partai Perindo yang berhasil, bisa membuka cabang dan pekerjaan bagi yang lain.
Partai Perindo, lanjut Hary, perlu untuk memiliki anggota DPR RI dan DPRD dengan jumlah yang signifikan agar bisa membuat kebijakan-kebijakan tersebut,
sehingga masyarakat yang tumbuh lebih masif, lapangan kerja lebih masif dan pendidikan masyrakat juga meningkat secara masif dan cepat.
“Perindo masih belum punya anggota dewan, masih ada keterbatasan. Tapi, nanti kalau sudah punya anggota DPR RI,
DPRD DKI akan jauh lebih mudah berjuang untuk masyarakat membangun kesejahteraan mereka,” tegas Hary.
Dia pun mengajak masyarakat untuk memilih Partai Perindo, dengan nomor urut sembilan. “17 April jangan sampai tidak datang ke TPS.
Datang ajak suaminya, istrinya anaknya,orang tuanya, saudara-saudaranya, adik, kakak tetangga jangan sampai golput datang ke TPS dan coblos Partai Perindo nomornya Nomor 9,” ungkapnya.
Semakin banyak anggota dewan yang dimiliki Partai Perindo, baik DPR RI maupun DPRD Provinsi dan Kabupaten/kota dinilai Hary akan lebih efektif untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Bazar di Matraman adalah bagian dari bazar Partai Perindo yang serentak dilakukan hari ini. Jika sebelumnya diadakan bergantian di seluruh Indonesia, kali ini bazar dilakukan secara bersamaan.
“Hari ini kita lakukan bazar murah serentak itu kita jual beras dengan diskon besar-besaran serentak di seluruh Indonesia. Ada 400.000 kilogram yang kami salurkan,” jelasnya.
Bazar murah adalah bagian dari bentuk kepedulian Partai Perindo kepada masyarakat. “Kalau kita bisa membuatnya murah mereka akhirnya jadi ringan bebannya,” ungkap Hary. (rba)