32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:50 PM WIB

Inspiratif, Zaenal Tayeb: Apa Gunanya Harta Kalau Tidak Bisa Membantu?

KUTA – Pecinta tinju Bali tentu tidak asing dengan sosok Zaenal Tayeb. Pria yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut sering menjadi promotor tinju seperti mantan petinju Chris John dan Daud Yordan.

Dia juga mengorbitkan beberapa petinju. Sebut saja Sahlan Koral, Larry Siwu, hingga petinju muda Andika Sabu.

Dia juga mendirikan sasana tinju Mirah Boxing Camp di kawasan Legian. Bukan hanya di dunia tinju, dia juga cukup aktif di cabor panjat tebing.

Terakhir, dia juga sempat berkecimpung di dunia sepak bola dan menjadi Komisaris PT Sepak Bola Badung Bali (SBB) yang menjadi perusahaan induk PS Badung saat berlaga di Liga 2017.

Disaat pagebluk Covid-19 ini, jiwa kemanusiaan pria asal Sulawesi Selatan tersebut tergugah. Tercatat, sudah tiga kali dia memberikan sumbangan kepada masyarakat yang terdampak.

Pertama, dia membagikan beras di kawasan Serangan. Pekan lalu, dia menyumbangkan puluhan nasi kotak untuk karyawan dan petugas medis di RS Bali Mandara yang diterima langsung oleh Dirut RSBM Gede Bagus Darmayasa.

Senin pagi kemarin (13/4), Zaenal Tayeb kembali memberikan bantuan. Kali ini sasarannya adalah masyarakat yang terhimpun dalam Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS) wilayah Badung.

Sebanyak 400 KK yang terdaftar di Badung yang menerima sumbangan berupa sembako seperti beras, minyak goreng, telur, dan mie instant.

“Nanti kami menyumbang lagi secara bertahap. Bukan hanya masyrakat asal Sulawesi Selatan saja, tetapi juga masyrakat di Bali yang terdampak Covid-19.

Saya rasakan betul, apa yang mereka rasakan. Banyak masyarakat yang di rumahkan karena wabah ini. Banyak warga juga tidak memiliki pendapatan sekarang,” terang Zaenal Tayeb

saat diwawancarai usai memberikan bantuan simbolis di Kantor Badan Pertimbangan Wilayah (BPW) KKSS Bali, Legian kemarin.

“Dalam waktu dekat ini, kami juga sudah menyiapkan lagi beras kurang lebih satu ton untuk disumbangkan. Istilahnya begini, apa gunanya harta jika tidak disumbangkan dan bermanfaat

untuk orang lain? Harta juga tidak dibawa mati,” tambah Zaenal Tayeb yang juga menjabat sebagai Ketua BPW KKSS Bali tersebut.

Lantas darimana dana yang dia pakai untuk memberikan bantuan pangan kepada masyarakat?

Menurutnya, semua dana murnia berasal dari kocek pribadinya meskipun dia juga menjadi salah satu pengusaha yang terdampak karena Covid-19.

Dari pengakuannya, total ada tujuh lini usaha seperti hotel yang terpaksa tutup sementara waktu.

“Kebetulan, kami masih kuat untuk menyumbang. Masih ada tabungan sedikit sekitar Rp 400 juta.. Lebih baik kami salurkan saja untuk masyarakat yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak kerabatnya yang ikut menyumbang untuk membantu penyaluran kebutuhan pokok.

Zaenal Tayeb menambahkan, jika dana yang dimilikinya sudah mulai menipis, dia tidak perlu pusing untuk mencari dana tambahan.

Sebab, dia siap untuk menjual dua mobil mewah miliknya. Dua mobil mewah tersebut adalah Toyota Alphard dan Jeep Wrangler Rubicon miliknya.

Kedua mobil berwarna putih tersebut cukup unik karena sama-sama memiliki nomor polisi 1945. Hanya huruf belakangnya saja yang berbeda.

“Nanti mobil ini saya jual, masih bisa untuk disumbangkan hasil penjualannya. Kira-kira bisa sampai Rp 1 miliar dana yang bisa dikumpukan kalau kedua mobil ini terjual.

Anak saya yang bekerja di Australia juga bersedia untuk menjual mobilnya untuk penambahan dana kemanusiaan,” tuturnya. 

KUTA – Pecinta tinju Bali tentu tidak asing dengan sosok Zaenal Tayeb. Pria yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut sering menjadi promotor tinju seperti mantan petinju Chris John dan Daud Yordan.

Dia juga mengorbitkan beberapa petinju. Sebut saja Sahlan Koral, Larry Siwu, hingga petinju muda Andika Sabu.

Dia juga mendirikan sasana tinju Mirah Boxing Camp di kawasan Legian. Bukan hanya di dunia tinju, dia juga cukup aktif di cabor panjat tebing.

Terakhir, dia juga sempat berkecimpung di dunia sepak bola dan menjadi Komisaris PT Sepak Bola Badung Bali (SBB) yang menjadi perusahaan induk PS Badung saat berlaga di Liga 2017.

Disaat pagebluk Covid-19 ini, jiwa kemanusiaan pria asal Sulawesi Selatan tersebut tergugah. Tercatat, sudah tiga kali dia memberikan sumbangan kepada masyarakat yang terdampak.

Pertama, dia membagikan beras di kawasan Serangan. Pekan lalu, dia menyumbangkan puluhan nasi kotak untuk karyawan dan petugas medis di RS Bali Mandara yang diterima langsung oleh Dirut RSBM Gede Bagus Darmayasa.

Senin pagi kemarin (13/4), Zaenal Tayeb kembali memberikan bantuan. Kali ini sasarannya adalah masyarakat yang terhimpun dalam Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS) wilayah Badung.

Sebanyak 400 KK yang terdaftar di Badung yang menerima sumbangan berupa sembako seperti beras, minyak goreng, telur, dan mie instant.

“Nanti kami menyumbang lagi secara bertahap. Bukan hanya masyrakat asal Sulawesi Selatan saja, tetapi juga masyrakat di Bali yang terdampak Covid-19.

Saya rasakan betul, apa yang mereka rasakan. Banyak masyarakat yang di rumahkan karena wabah ini. Banyak warga juga tidak memiliki pendapatan sekarang,” terang Zaenal Tayeb

saat diwawancarai usai memberikan bantuan simbolis di Kantor Badan Pertimbangan Wilayah (BPW) KKSS Bali, Legian kemarin.

“Dalam waktu dekat ini, kami juga sudah menyiapkan lagi beras kurang lebih satu ton untuk disumbangkan. Istilahnya begini, apa gunanya harta jika tidak disumbangkan dan bermanfaat

untuk orang lain? Harta juga tidak dibawa mati,” tambah Zaenal Tayeb yang juga menjabat sebagai Ketua BPW KKSS Bali tersebut.

Lantas darimana dana yang dia pakai untuk memberikan bantuan pangan kepada masyarakat?

Menurutnya, semua dana murnia berasal dari kocek pribadinya meskipun dia juga menjadi salah satu pengusaha yang terdampak karena Covid-19.

Dari pengakuannya, total ada tujuh lini usaha seperti hotel yang terpaksa tutup sementara waktu.

“Kebetulan, kami masih kuat untuk menyumbang. Masih ada tabungan sedikit sekitar Rp 400 juta.. Lebih baik kami salurkan saja untuk masyarakat yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak kerabatnya yang ikut menyumbang untuk membantu penyaluran kebutuhan pokok.

Zaenal Tayeb menambahkan, jika dana yang dimilikinya sudah mulai menipis, dia tidak perlu pusing untuk mencari dana tambahan.

Sebab, dia siap untuk menjual dua mobil mewah miliknya. Dua mobil mewah tersebut adalah Toyota Alphard dan Jeep Wrangler Rubicon miliknya.

Kedua mobil berwarna putih tersebut cukup unik karena sama-sama memiliki nomor polisi 1945. Hanya huruf belakangnya saja yang berbeda.

“Nanti mobil ini saya jual, masih bisa untuk disumbangkan hasil penjualannya. Kira-kira bisa sampai Rp 1 miliar dana yang bisa dikumpukan kalau kedua mobil ini terjual.

Anak saya yang bekerja di Australia juga bersedia untuk menjual mobilnya untuk penambahan dana kemanusiaan,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/