TABANAN – Verifikasi faktual (verfak) dukungan calon dewan perwakilan daerah (DPD) Bali di Kabupaten Tabanan memasuki hari ketiga.
Verfak dukungan calon DPD di Tabanan sebanyak 824 dari 21 calon. Menariknya ada tiga warga yang mencabut dukungan karena merasa tidak pernah memberikan dukungan pada calon DPD.
Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni menyebutkan, dari 23 calon DPD RI wakil Bali, sebanyak 21 calon membawa dukungan dari Kabupaten Tabanan.
Dari jumlah dukungan, sebanyak 824 dukungan masing-masing calon DPD diverifikasi faktual di Kabupaten Tabanan.
“Kami komisioner KPU membagi diri ke sepuluh kecamatan untuk melakukan verifikasi faktual,” ucap Darayoni. Sampai saat ini sudah 85 persen yang diverifikasi.
Pihaknya melakukan verifikasi dengan mendatangi langsung nama orang yang disebutkan sebagai dukungan dengan bukti foto copy KTP.
Pihaknya juga melakukan verifikasi dengan memperhatikan jam kerja warga yang diverifikasi. Sehingga verifikasi banyak dilakukan pagi hari. Sebelum jam kerja atau sore hari setelah pulang kerja.
Diakuinya, dari verifikasi yang dilakukan ada yang mencabut dukungan. Ada tiga warga yang mencabut dukungan dengan surat pernyataan kalau mereka memang tidak pernah memberikan dukungan.
Pihaknya masih akan melakukan verifikasi di beberapa kecamatan seperti Selemadeg Timur, Penebel dan Baturiti. Masih banyak waktu untuk verfak.
Dengan jangka waktu sampai 19 Juni mendatang. Kalau nanti orang yang dicari sulit ditemukan, pihaknya akan menghubungi law office (LO) masing-masing calon DPD untuk mengantar ke orang yang dimaksud.
“Kami masih punya waktu sampai 19 Juni untuk melakukan verifikasi ke lapangan,” katanya.
Ditambahkan, dari 21 calon DPD RI wakil Bali yang mencari dukungan di Tabanan, I Ketut Suardiana memberikan dukungan paling banyak untuk diverifikasi yakni sebanyak 154 dukungan.
Pasalnya Suardiana yang saat ini duduk di DPRD Tabanan memang asal Tabanan. “I Gusti Ngurah Artha sebagai pendatang baru calon DPD RI juga mendapat dukungan yang banyak,” tandasnya.
