DENPASAR – Ada pemandangan unik terjadi di TPS 09 Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Denpasar saat pencoblosan pada Rabu (17/4) pagi.
Setelah ditelisik lebih jauh, ternyata para petugas KPPS dalam pemungutan suara tersebut, semuanya berjenis kelamin perempuan.
Selain itu, para perempuan ini juga menggunakan pakaian adat dengan atas rambut sanggul khas Bali, baju berwarna merah muda dan bawahan batik berwarna kuning.
Endang Sri Haryati Ningsih atau akrab dipanggil Jro Dwipa, salah satu petugas KPPS menjelaskan ide petugas KPPS yang semuanya perempuan tersebut muncul dari ketua KPPS, Agung Semara Putra.
“Kebetulan sekarang ini sedang mau menjelang memperingati hari Kartini. Jadi beliau cetuskan demikian,” ungkap Jro Dwipa disela-sela bertugas.
Ia juga menyebut, para petugas KPPS ini tidak asal memilih wanita. “Beliau (Agung Semara Putra) memilih kami, dianggap sepertinya bisa mewakili ibu-ibu PKK,” tuturnya.
“Intinya kami membantu untuk melancarkan program yang ada sekarang. Kami berterima kasih bisa mewakili kaum wanita,” tambahnya lagi.
Disinggung mengenai pengalaman pertama menjadi petugas KPPS, awalnya rata-rata para perempuan tersebut merasa susah.
“Ternyata setelah dikerjakan tidak ada susahnya. Awal-awalnya, pertama kali grogi, setelah dikerjakan malah enjoy,” ujarnya lantas tersenyum.
Lalu apa harapan anda terkait Pemilu serentak kali ini? “Harapannya, masyarakat bisa memilih siapa nantinya yang menjadi wakil atau penerus bangsa ini agat lebih baik,” jawabnya.