DENPASAR – PDIP Bali memasang target prestisius dalam hajatan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Khusus DPRD Bali, partai berlambang moncong putih itu mematok angka 30 kursi.
Tak tanggung-tanggung, penegasan itu disampaikan langsung Ketua DPD PDIP Bali sekaligus calon Gubernur Bali Wayan Koster di Kantor KPUD Bali, Senin (16/7) kemarin.
“Untuk Pemilu Legislatif 2019 yang akan datang kami targetkan dari 24 kursi yang ada sekarang kami harus naik menjadi 30 kursi,” ucap Wayan Koster kepada awak media.
Kabupaten Badung, ucap anggota DPR RI tiga periode, itu akan menjadi lumbung suara guna mencapai target 30 kursi.
“Yang kedua Buleleng, ketiga Karangasem, keempat Tabanan, kelima Gianyar, yang keenam Denpasar,” sambungnya.
Koster merinci jumlah kader PDID yang didaftarkan ke KPUD Bali untuk merebut kursi Dewan Bali berjumlah 55 orang.
Untuk jumlah kader PDIP se-Bali yang mendapat kesempatan bertarung di Pileg 2019, politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng itu meminta awak media tinggal mengalikan 45×3= 135 +120 =255 +70= 325.
“Banyak yang baru (bacaleg, red). Yang baru banget juga ada. Yang perempuan 30 persen. Yang muda kira-kira 40 persen untuk mewadahi kaum melenial di Bali,” tandasnya sembari membanggakan kader muda dimaksud.
Menariknya, Koster menyebut 30 persen caleg perempuan yang disodorkan PDIP juga berusia muda.
“Sedikit saja yang umurnya lebih dari 40 tahun. PDI Perjuangan menyiapkan wadah untuk mengakomodasi generasi-generasi muda kita,” paparnya.
“Pada jam yang sama sesuai arahan DPP. Pendaftaran DPP (bacaleg DPR RI, red) besok (Selasa, 17/7, red). Harus unggul. Kan sudah punya gubernur. Gubernur tim suksesnya sekarang,” ungkap Koster.
Euforia kemenangan Pilgub Bali 2018, juga merambah ke target perolehan kursi di Senayan. DPD PDIP Bali dikabarkan tegas memotong beberapa nama kader yang dinilai tidak bekerja selama perhelatan Pilgub Bali.
Sumber Jawa Pos Radar Bali menyebut nama politisi beken sekelas Nyoman Dhamantra dikabarkan dicoret.
Sayang hingga Senin (16/7) pukul 21.13 malam Dhamantra belum bisa dikonfirmasi. Meski demikian, dihubungi beberapa hari lalu politisi asli Denpasar itu mengaku akan tetap berada di garis partai (PDIP, red).
“Tiang (saya) belum pernah diinfo resmi oleh DPD partai. Tapi kalau nike (itu) benar berarti tiang harus pensiun dini. He.he. Tapi tiang akan terus membumikan berjuang merebut
hak Bali dengan atau tanpa kehadiran ring (di) DPR RI. Karena nike komitmen saya selaku orang Bali,” ucapnya beberapa minggu lalu.
Bila memang benar DPD PDIP Bali tidak memberikannya jatah tiket ke Senayan, Dhamantra menyebut kepustusan tersebut merupakan wewenang penuh partai.
“Kalaupun betul. Itu hak partai. Tidak perlu pemberitahuan (pencoretan, red),” tegasnya.