Yayasan Pendidikan Dria Raba, Denpasar, Jalan Sersan Mayor Gede nomor 11, Sanglah, Dangin Puri, Denpasar Timur kini memiliki 46 siswa-siswi SLB.
Mereka datang dari berbagai usia, suku dan agama. Semua siswa merupakan penyandang tuna netra. Seperti apa?
MARCEL PAMPURS, Denpasar
46 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) itu datang dari berbagai latarbelakang. Hanya satu yang membuat mereka sama; yakni sama-sama penyandang tuna netra.
Meski memiliki keterbatasan, siswa siswinya mempunyai banyak kelebihan. Seperti saat media ini mendatangi yayasan tersebut, Rabu (18/9), tampak seorang anak peyadang tuna netra sedang asyik memainkan musik keyboard.
Di depannya, dua anak penyandang tuna netra lainnya menyanyikan lagu dengan suara merdu diiringi musik dari kawan mereka tersebut.
Saat itu, anak-anak SLB Pendidikan Dria Raba sedang menyambut kedatangan dari sebuah perusahaan multi nasional, Busan Auto Finance yang ingin berbagi dengan mereka.
Suasana riang gembira terpancar di wajah mereka. Apalagi saat itu, perusahaan tersebut akan memberikan sumbangan sembako dan lainnya kepada mereka semua.
Ida Ayu Pradnyani Manthara, Ketua Yayasan pendidikan Dria Raba menerangkan, bahwa anak-anak asuhannya itu terdiri dari berbagai usia.
Bahkan, masih ada beberapa yang masih di bawah usia 10 tahun. Mereka semua tidak hanya mendapatkan pendidikan gratis, tapi juga tempat tinggal gratis di asrama.
“Tempat tinggalnya dipisah di asrama putra dan putri. Kami penuhi semua kebutuhan mereka,” kata Ida Ayu Pradnyani Manthara dalam kesempatan tersebut.
Lanjut dia, tidak hanya dari usia berbeda, siswa siswinya itu juga berasal dari beragam agama dan suku. Mulai Hindu, Islam, Katolik, Protestan, hingga Budha.
Bahkan, beberapa anak lainnya datang dari luar Bali seperti dari Manggarai, Flores NTT, dan Timor Leste. Membiayai puluhan anak membutuhkan dana yang besar.
Namun, yayasan ini sendiri belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Kementerian Sosial ataupun Dinas Sosial.
Semua biaya yang diberikan kepada para siswa berasal dari pemberian-pemberian pihak swasta. “Anak-anak kami juga sering
mengisi acara di sejumlah tempat. Dan, uang bayarannya itu kami pakai untuk kebutuhan anak-anak kami,” tambahnya.
Dijelaskannya, bahwa meski anak-anak tersebut adalah tuna netra, namun mereka memiliki bakat di segala bidang.
Mulai dari musik, tarik suara, bidang IT, hingga olah raga. Bahkan, beberapa anak-anaknya sudah sering mengikuti kompetisi di level nasional dan internasional dari dunia IT dan olahraga.
“Anak-anak kami ini hanya diberikan keterbatasan untuk tidak bisa melihat. Tapi mereka diberi kelebihan oleh Tuhan
lewat bakat-bakat yang mereka punya,” tambah wanita yang sudah sejak 2009 menjabat sebagai Ketua Yayasan Dria Raba tersebut.
Sementara itu, Agus Indiarto, selaku Collection 2 Deputy Division Head Busan Auto Finance mengaku bahagia karena telah memberikan sumbangan kepada anak-anak Yayasan Dria Raba.
“Kami tentunya senang bisa berbuat kebaikan dengan ikut memberikan sumbangsih kami. Semoga ini bermanfaan bagi anak-anak di sini,” tandasnya. (*)