29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:58 AM WIB

Gerindra, Demokrat, Nasdem Siap Bangun Poros Tengah Usung Rai Mantra

RadarBali.com – Partai Golkar terancam ditinggal mitra koalisinya dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB), jika tidak mau memasang IB Rai Dharmawijaya Mantra sebagai Cagub Bali.

Gerindra akan bergandengan tangan dengan Demokrat dan Nasdem untuk mengusung IB Rai Dharmawijaya Mantra.

Keinginan Gerindra membangun poros tengah terbuka lebar karena Demokrat dan Nasdem juga bersikeras mengusung Rai Mantra.

Bahkan, Nasdem sempat mengumpulkan KTP untuk mengusung Rai Mantra sebagai calon independen. Kendati proses mengumpulkan KTP itu tidak jadi diajukan ke KPU.

Bergabungnya Gerindra, Demokrat dan Nasdem sudah lebih dari cukup memenuhi persyaratan minimal perolehan kursi parlemen.

Syarat minimal 20 persen atau 11 kursi di DPRD Bali sudah terlampaui. Ini karena Demokrat memiliki delapan kursi, Gerindra punya tujuh kursi dan Nasdem satu kursi. Jika dijumlahkan maka dihasilkan 16 kursi.

Meski siap membangun poros tengah, Gerindra masih menunggu sikap resmi Golkar. Golkar dengan 11 kursi bisa mengusung paket sendiri kami.

Namun, jika Golkar mau mengalah dengan menempatkan Ketut Sudikerta sebagai nomor dua atau Cawagub, maka Gerindra akan tetap berada di dalam KRB.

Paket Dharma – Kerta akan diusung bersama untuk berlaga pada Pilgub Bali 2018 melawan paket Koster – Ace, jago dari PDIP.

“Kami tunggu sikap resmi Golkar. Apakah mau mengusung paket Dharma – Kerta? Pilgub Bali head to head atau tiga paket sekarang tergantung sikap Golkar,” tegas Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta kemarin.

Ditanya siapa calon wakil Rai Mantra jika jadi membuat poros tengah, Sukarta menyebut perlu kajian khusus serta pertimbangan bersama.

Pihaknya tidak ingin memaksakan calon wakil dari kader Gerindra. Calon yang diusung harus bisa diterima rakyat Bali. Karena itu juga Gerindra tidak ngotot mengajukan Cagub selain Rai Mantra.

Disinggung apakah dirinya tidak tertarik maju tandem dengan Rai Mantra, mantan anggota DPRD Bali itu menolak secara halus.

“Biarlah saya di sini (DPR RI) dulu. Saya ingin Cagub – Cawagub Bali yang diharapkan rakyat Bali,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta yang dikonfirmasi terpisah juga menyatakan sepakat dengan wacana Gerindra. Demokrat siap membangun poros tengah jika Rai Mantra tidak menjadi nomor satu.

Demokrat menilai paket Dharma – Kerta bukan Kerta – Dharma, adalah paket yang tepat. “Betul, kami sepakat (poros tengah),” tandas Mudarta.

Bagaimana dengan Golkar? Informasi yang dirangkum Jawa Pos Radar Bali ini, sikap terkahir partai berlambang pohon beringin itu sendiri belum pasti.

Pentolan DPD I Golkar Bali menyerahkan sepenuhnya pada Sudikerta untuk mengambil keputusan. Suara kader Golkar sendiri menginginkan Sudikerta maju sebagai Cagub karena Sudikerta sebagai pemilik kendaraan atau ketua partai.

Sudikerta juga sudah mengantongi rekomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali. Namun, tak sedikit juga kader Golkar yang ingin Sudikerta mengalah yang penting bisa menang Pilgub Bali.

RadarBali.com – Partai Golkar terancam ditinggal mitra koalisinya dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB), jika tidak mau memasang IB Rai Dharmawijaya Mantra sebagai Cagub Bali.

Gerindra akan bergandengan tangan dengan Demokrat dan Nasdem untuk mengusung IB Rai Dharmawijaya Mantra.

Keinginan Gerindra membangun poros tengah terbuka lebar karena Demokrat dan Nasdem juga bersikeras mengusung Rai Mantra.

Bahkan, Nasdem sempat mengumpulkan KTP untuk mengusung Rai Mantra sebagai calon independen. Kendati proses mengumpulkan KTP itu tidak jadi diajukan ke KPU.

Bergabungnya Gerindra, Demokrat dan Nasdem sudah lebih dari cukup memenuhi persyaratan minimal perolehan kursi parlemen.

Syarat minimal 20 persen atau 11 kursi di DPRD Bali sudah terlampaui. Ini karena Demokrat memiliki delapan kursi, Gerindra punya tujuh kursi dan Nasdem satu kursi. Jika dijumlahkan maka dihasilkan 16 kursi.

Meski siap membangun poros tengah, Gerindra masih menunggu sikap resmi Golkar. Golkar dengan 11 kursi bisa mengusung paket sendiri kami.

Namun, jika Golkar mau mengalah dengan menempatkan Ketut Sudikerta sebagai nomor dua atau Cawagub, maka Gerindra akan tetap berada di dalam KRB.

Paket Dharma – Kerta akan diusung bersama untuk berlaga pada Pilgub Bali 2018 melawan paket Koster – Ace, jago dari PDIP.

“Kami tunggu sikap resmi Golkar. Apakah mau mengusung paket Dharma – Kerta? Pilgub Bali head to head atau tiga paket sekarang tergantung sikap Golkar,” tegas Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta kemarin.

Ditanya siapa calon wakil Rai Mantra jika jadi membuat poros tengah, Sukarta menyebut perlu kajian khusus serta pertimbangan bersama.

Pihaknya tidak ingin memaksakan calon wakil dari kader Gerindra. Calon yang diusung harus bisa diterima rakyat Bali. Karena itu juga Gerindra tidak ngotot mengajukan Cagub selain Rai Mantra.

Disinggung apakah dirinya tidak tertarik maju tandem dengan Rai Mantra, mantan anggota DPRD Bali itu menolak secara halus.

“Biarlah saya di sini (DPR RI) dulu. Saya ingin Cagub – Cawagub Bali yang diharapkan rakyat Bali,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta yang dikonfirmasi terpisah juga menyatakan sepakat dengan wacana Gerindra. Demokrat siap membangun poros tengah jika Rai Mantra tidak menjadi nomor satu.

Demokrat menilai paket Dharma – Kerta bukan Kerta – Dharma, adalah paket yang tepat. “Betul, kami sepakat (poros tengah),” tandas Mudarta.

Bagaimana dengan Golkar? Informasi yang dirangkum Jawa Pos Radar Bali ini, sikap terkahir partai berlambang pohon beringin itu sendiri belum pasti.

Pentolan DPD I Golkar Bali menyerahkan sepenuhnya pada Sudikerta untuk mengambil keputusan. Suara kader Golkar sendiri menginginkan Sudikerta maju sebagai Cagub karena Sudikerta sebagai pemilik kendaraan atau ketua partai.

Sudikerta juga sudah mengantongi rekomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali. Namun, tak sedikit juga kader Golkar yang ingin Sudikerta mengalah yang penting bisa menang Pilgub Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/