29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:06 AM WIB

Bisa Jadi Penghilang Stres, Sumber Pendapatan Baru saat Pandemi Covid

Pengurangan aktivitas di masa pandemi berpotensi bikin stres lantaran kehilangan pendapatan, juga tidak boleh keluar.

Ternyata selain sebagai penghibur dari jenuh dan stres juga bisa menghasilkan uang apabila benar-benar ditekuni.

 

NI KADEK NOVI FEBRIANI, Denpasar

BERAKTIVITAS sesuai hobi memang menyenangkan. Begitu pula yang dilakoni Wayan Gede Putra Wirawan.

Dia  sudah menekuni hobi memelihara ikan koi lumayan lama, karena memang itu kesukaannya.

Ikan-ikan hias itu ditempatkan dalam sebuah kolam yang tak terlalu besar. Tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan.

Motifnya pun beragam. Ikan-ikan itu dipelihara karena hobi. Namun seiring berjalannya waktu, hobi tersebut ia jadikan lahan bisnis.

Baginya, ikan koi sama sekali  bukan hobi yang  mahal. Karena ada yang paling murah dibanderol Rp 15 ribu, yang paling mahal dijual dengan harga Rp 5 juta.

“Kami pasarannya untuk kelas menengah ke bawah. Banyak yang bilang hobi koi ini adalah hobinya orang kaya.

Tetapi sebetulnya tidak seperti itu. Siapa saja bisa memelihara koi.  Karena sebetulnya tidak semua koi itu mahal,” ujarnya. 

Di kediamannya, yakni  di Jalan Ratna, Denpasar, suara gemericik air terdengar begitu ramai  oleh ikan-ikan hias nan cantik ini. 

Awalnya, dia juga tidak serta merta langsung paham tentang ikan. Sejatinya sudah suka dari tahun 2000an. Namun, sering gagal. 

“Tapi saya jadikan bisnis saja. Hobinya sejak tahun 2000-an sudah suka koi. Tapi tidak begitu paham. Waktu itu kalau beli lalu mati, beli lagi lalu mati lagi. Akhirnya putus asa. Kolam tak terawat,” tuturnya.

“Kemudian tahun 2016 mulai tertarik lagi, sudah mulai memahami tentang filtrasi juga. Kemudian mulai serius untuk menjadikannya bisnis pada akhir 2018,” kata dia.

Menurutnya, memelihara ikan merupakan obat yang ampuh saat pandemi. Dia juga percaya bahwa hobi memelihara ikan ini dapat menurunkan tingkat stres akibat terus  di rumah.

“Kalau saya ini merupakan obat yang sangat ampuh mengusir jenuh. Jadi untuk jual ikan ini saya berharap orang-orang yang membeli ikan koi ini dapat mengurangi tingkat stresnya,” katanya.

Disinggung  ongkos yang  dihabiskan, diakuinya dari awal sampai saat ini sudah merogoh kocek  sampai puluhan juta rupiah.

“Kalau uangnya sampai sekarang udah sampai puluhan juta. Makanya saya jadikan ini lahan bisnis saja supaya ada cash flow nya. Lumayan bisa untuk menambah uang dapur dalam pandemi,” kata dia.

Kendalanya antara lain adalah persaingan antar sesama penjual ikan. Di  saat pandemi ini lumayan banyak yang punya aktivitas serupa.

Terutama para penjual baru yang masih debutan. Para debutan  ini  belakangan banyak bermunculan.

“Kalau persaingan antar seller itu banyak terutama yang baru-baru muncul. Tapi saya tanggapi dengan positif saja.

Bagi saya bukan persoalan. Karena saya ingin mengutamakan kualitas ikan. Dan yang terpenting adalah kesehatan ikan,” ujarnya. (*)

Pengurangan aktivitas di masa pandemi berpotensi bikin stres lantaran kehilangan pendapatan, juga tidak boleh keluar.

Ternyata selain sebagai penghibur dari jenuh dan stres juga bisa menghasilkan uang apabila benar-benar ditekuni.

 

NI KADEK NOVI FEBRIANI, Denpasar

BERAKTIVITAS sesuai hobi memang menyenangkan. Begitu pula yang dilakoni Wayan Gede Putra Wirawan.

Dia  sudah menekuni hobi memelihara ikan koi lumayan lama, karena memang itu kesukaannya.

Ikan-ikan hias itu ditempatkan dalam sebuah kolam yang tak terlalu besar. Tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan.

Motifnya pun beragam. Ikan-ikan itu dipelihara karena hobi. Namun seiring berjalannya waktu, hobi tersebut ia jadikan lahan bisnis.

Baginya, ikan koi sama sekali  bukan hobi yang  mahal. Karena ada yang paling murah dibanderol Rp 15 ribu, yang paling mahal dijual dengan harga Rp 5 juta.

“Kami pasarannya untuk kelas menengah ke bawah. Banyak yang bilang hobi koi ini adalah hobinya orang kaya.

Tetapi sebetulnya tidak seperti itu. Siapa saja bisa memelihara koi.  Karena sebetulnya tidak semua koi itu mahal,” ujarnya. 

Di kediamannya, yakni  di Jalan Ratna, Denpasar, suara gemericik air terdengar begitu ramai  oleh ikan-ikan hias nan cantik ini. 

Awalnya, dia juga tidak serta merta langsung paham tentang ikan. Sejatinya sudah suka dari tahun 2000an. Namun, sering gagal. 

“Tapi saya jadikan bisnis saja. Hobinya sejak tahun 2000-an sudah suka koi. Tapi tidak begitu paham. Waktu itu kalau beli lalu mati, beli lagi lalu mati lagi. Akhirnya putus asa. Kolam tak terawat,” tuturnya.

“Kemudian tahun 2016 mulai tertarik lagi, sudah mulai memahami tentang filtrasi juga. Kemudian mulai serius untuk menjadikannya bisnis pada akhir 2018,” kata dia.

Menurutnya, memelihara ikan merupakan obat yang ampuh saat pandemi. Dia juga percaya bahwa hobi memelihara ikan ini dapat menurunkan tingkat stres akibat terus  di rumah.

“Kalau saya ini merupakan obat yang sangat ampuh mengusir jenuh. Jadi untuk jual ikan ini saya berharap orang-orang yang membeli ikan koi ini dapat mengurangi tingkat stresnya,” katanya.

Disinggung  ongkos yang  dihabiskan, diakuinya dari awal sampai saat ini sudah merogoh kocek  sampai puluhan juta rupiah.

“Kalau uangnya sampai sekarang udah sampai puluhan juta. Makanya saya jadikan ini lahan bisnis saja supaya ada cash flow nya. Lumayan bisa untuk menambah uang dapur dalam pandemi,” kata dia.

Kendalanya antara lain adalah persaingan antar sesama penjual ikan. Di  saat pandemi ini lumayan banyak yang punya aktivitas serupa.

Terutama para penjual baru yang masih debutan. Para debutan  ini  belakangan banyak bermunculan.

“Kalau persaingan antar seller itu banyak terutama yang baru-baru muncul. Tapi saya tanggapi dengan positif saja.

Bagi saya bukan persoalan. Karena saya ingin mengutamakan kualitas ikan. Dan yang terpenting adalah kesehatan ikan,” ujarnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/