DENPASAR – Keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi membebaskan terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba’asyir alias ABB mengundang reaksi luas masyarakat Bali.
Untuk kali pertama, masyarakat Bali tidak sepakat dengan keputusan Jokowi. Padahal, selama ini masyarakat Bali cenderung pro terhadap semua kebijakan sang presiden.
Apalagi, semasa menjabat presiden, Jokowi begitu getol menggenjot proyek infrastruktur di tanah air. Jokowi juga dianggap sebagai tokoh pemersatu.
Namun, khusus untuk kasus ABB, masyarakat Bali memprotes keras. Justru mayoritas Bali menilai keputusan Presiden Jokowi membebaskan Abu Bakar Ba’asyir yang dianggap sebagai dalang bom Bali I dan II, tidak tepat.
“Bali golput semua,” kata akun @keyuyugringsing. Akun @liongasemen menambahkan, “Beeeh….sy yakin berpengaruh untuk GOLPUT atau mngkin malah pilih 02 cm besar kecilnya persentase aja gk tau…
Bahkan, ada yang terang-terangan berpikir untuk memilih Jokowi – Amin pascakeputusan ini diambil. “Tadinya mantap pilih Jokowi, tahu seperti ini, pilihan mengarah ke 02,” beber akun @idabagus arika.
Malah ada yang terbuka seluruh keluarga di Bali tidak akan memilih Jokowi – Amin karena blunder ini.
”Golput, tyang msih inget kjadian bom itu! dn 1 kluarga tyang jadi korban! maaf pakde kamu sudah khilang 80 suara dri kluarga tyang,” beber akun @guzangga.
Beberapa netizen Bali juga mengingatkan bahwa keputusan yang diambil Presiden Jokowi kali ini adalah keputusan yang kurang tepat.
“Jokowi melepas anjing..hati hati anjing yg baru lepas bisa menggigit lagi,” kata akun@ kadekyokerm. “Dan, tim Prabowo ngakak,” pungkas akun @nyomanalit.
Keputusan sudah diambil Presiden Jokowi. Dan, setiap keputusan ada risikonya. Menarik ditunggu perolehan suara Jokowi – Amin di Bali pasca sang petahana membebaskan Abu Bakar Ba’asyir.
Sekadar informasi, kuasa hukum Presiden Joko Widodo, Yusril Ihza Mahendra mendatangi Ba’asyir di Lapas Gunung Sindur Jumat (18/1) lalu.
Ia menyampaikan pesan bahwa Ba’asyir dibebaskan murni dengan alasan kemanusiaan. Pembebasan Ba’asyir tersebut mengingat usianya yang sudah uzur dan sering sakit.
“Pertimbangan saya kata Pak Jokowi pertimbangan kemanusian karena beliau sudah lanjut usianya sudah uzur kemudian juga kesehatannya
sudah jauh menurun maka ya berdasarkan kemanusiaan ya beliau dibebaskan,” jelas Yusril saat mengunjungi Ba’asyir di Lapas Gunung Sindur.
Bahkan Jokowi katanya juga mempersilakan Ba’asyir tetap menerima tamu dan beraktivitas seperti biasa saat bebas nanti.
“Dan semua disepakati enggak ada seperti beliau orang tahanan dijaga, enggak sama sekali, sudah kami katakan kepada beliau,” tutur Yusril.