MANGUPURA – Untuk menekan angka golongan putih (golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali maupun KPU Badung gencar melakukan sosialisasi.
Tak hanya menyasar tempat umum, Kamis siang (21/3) panitia pemilu tersebut melakukan sosialisasi ke tempat hiburan malam VVIP Boshe, Kuta, Badung.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengungkapkan sosialisasi ini dilakukan untuk menekan angka golput di Bali dalam menyambut pemilu serentak tahun 2019 ini.
Pihaknya tetap melakukan upaya sosialisasi untuk memberikan pemahaman bagi para karyawan hiburan malam tersebut.
Selain itu, masih banyak pekerja yang memiliki KTP Bali, namun belum terdaftar sebagai pemilih. “Kita punya jadwal yang padat dan banyak komunitas harus kita sasar.
Jadi, ini di luar rencana kami. Kami tidak patah semangat,” ujar Dewa Lidartawan usai memberikan sosialisasi, kemarin.
Begitu juga Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta menjelaskan, sosialisasi dilakukan karena melihat partisipasi pemilih di wilayah Badung Selatan memang masih kurang.
Maka penting bagi KPU dalam mensosialisasikan nya. Apalagi, para pekerja di diskotek dikategorikan dalam kaum termarjinalkan dan dikategorikan salah satu dari 11 basis yang dibuat oleh KPU RI.
Sosialisasi yang dilakukan di Boshe sangat interaktif, para wanita pemandu lagu sejati nya antusias dalam menyalurkan hak pilih.
Hanya belum memahami mekanisme yang sudah diatur. “Sangat interaktif sosialisasi tadi. Banyak pertanyaan muncul,” terangnya.
GM Boshe VVIP I Gusti Suwipra mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan oleh KPU. Sebab, pihaknya sempat berdiskusi soal pemilu antar karyawan tetapi banyak yang tidak paham.
Nah, ketika KPU bersurat, ia langsung merespon dan menentukan waktu secepatnya. “Kita banyak yang kurang paham, banyak juga yang nanya ke saya. Tapi, saya juga kurang tahu.
Makanya pas ada surat, kita pun langsung merespon secepatnya. Buktinya, tadi yang ikut 200-san dari total 500-san karyawan,” pungkasnya.