29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:02 AM WIB

Pasang Angka Menang 80 Persen, Hasto: Sampai Kalah, siap-siap saja…

DENPASAR – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Bali melakukan rapat koordinasi daerah  pemenangan menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden kemarin.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto mengungkapkan, koalisi pendukung Jokowi – Amin menargetkan angka kemenangan di Bali minimum 80 persen.

Karena itu, semua calon legislatif wajib memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 itu.

Jika tidak, akan ada sanksi disiplin partai yang akan dijatuhkan kepada yang bersangkutan. “Seluruh caleg wajib memenangkan pasangan Jokowi – Amin.

Tentu saja kami akan berikan sanksi disiplin partai kalau tidak menyosialisasikan dan tidak memenangkan Jokowi – Amin.

Wajib dimenangkan di daerah manapun. Termasuk di daerah di mana pendukung Pak Prabowo yang memiliki jejak rekam kuat,” bebernya.

Hasto mengaku kendati hasil survei Jokowi- Amin cukup tinggi sebesar 61 persen, namun PDIP tak ingin terlena dengan hasil itu.

Justru harus membuat kader PDIP semangat dan bekerja lebih keras lagi memenangkan  Jokowi – Ma’ruf Amin.

Di lain sisi, Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster mengatakan, PDIP Bali memasang target lima kursi untuk DPR RI, sedang di DPRD Bali pasang angka 31 kursi dari angka sebelumnya 24 kursi.

“Target pileg semua meningkat. Level DPR RI sampai kota harus meningkat. DPR RI naik satu kursi jadi 5.  DPRD Bali target minimum 31 kursi. Setiap dapil harus menyumbang,” ungkapnya.

Dalam memenangkan PDIP dalam konstelasi pemilu mendatang, Koster bahkan harus rela membagi tugasnya sebagai gubernur dan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali.

Karena mulai November mendatang akan ikut turun ke bawah dalam konsolidasi. Sedangkan Desember mendatang, ia terpaksa mengambil cuti pada hari Jumat untuk bekerja dalam konsolidasi pemenangan pileg dan pilpres.

 “November turun ke bawah. Kan kalau Sabtu minggu tidak  harus cuti. Tapi mulai bulan Desember saya sebagai gubernur harus cuti.

Jadi harus Jumat.  Jumat Sabtu Minggu saya bekerja dalam konsolidasi pemenangan pileg dan pilpres,” jelas pria  yang baru genap berusia 56 tahun. 

DENPASAR – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Bali melakukan rapat koordinasi daerah  pemenangan menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden kemarin.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto mengungkapkan, koalisi pendukung Jokowi – Amin menargetkan angka kemenangan di Bali minimum 80 persen.

Karena itu, semua calon legislatif wajib memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 itu.

Jika tidak, akan ada sanksi disiplin partai yang akan dijatuhkan kepada yang bersangkutan. “Seluruh caleg wajib memenangkan pasangan Jokowi – Amin.

Tentu saja kami akan berikan sanksi disiplin partai kalau tidak menyosialisasikan dan tidak memenangkan Jokowi – Amin.

Wajib dimenangkan di daerah manapun. Termasuk di daerah di mana pendukung Pak Prabowo yang memiliki jejak rekam kuat,” bebernya.

Hasto mengaku kendati hasil survei Jokowi- Amin cukup tinggi sebesar 61 persen, namun PDIP tak ingin terlena dengan hasil itu.

Justru harus membuat kader PDIP semangat dan bekerja lebih keras lagi memenangkan  Jokowi – Ma’ruf Amin.

Di lain sisi, Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster mengatakan, PDIP Bali memasang target lima kursi untuk DPR RI, sedang di DPRD Bali pasang angka 31 kursi dari angka sebelumnya 24 kursi.

“Target pileg semua meningkat. Level DPR RI sampai kota harus meningkat. DPR RI naik satu kursi jadi 5.  DPRD Bali target minimum 31 kursi. Setiap dapil harus menyumbang,” ungkapnya.

Dalam memenangkan PDIP dalam konstelasi pemilu mendatang, Koster bahkan harus rela membagi tugasnya sebagai gubernur dan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali.

Karena mulai November mendatang akan ikut turun ke bawah dalam konsolidasi. Sedangkan Desember mendatang, ia terpaksa mengambil cuti pada hari Jumat untuk bekerja dalam konsolidasi pemenangan pileg dan pilpres.

 “November turun ke bawah. Kan kalau Sabtu minggu tidak  harus cuti. Tapi mulai bulan Desember saya sebagai gubernur harus cuti.

Jadi harus Jumat.  Jumat Sabtu Minggu saya bekerja dalam konsolidasi pemenangan pileg dan pilpres,” jelas pria  yang baru genap berusia 56 tahun. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/