DENPASAR- Mundurnya para kader, sayap, serta pengurus DPD dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di 7 kabupaten/kota se-Bali secara berjamaah membuat konstelasi politik di Bali berubah.
Terlebih dengan menjelang hajatan pemilihan umum (Pemilu) 2019, kisruh internal di partai dengan basis muslim terbanyak itu, juga akan berpengaruh terhadap peta koalisi di Bali.
Meski diprediksi akan berpengaruh, pernyataan lain justru terlontar dari Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto- Sandiaga Salahuddin Uno, Ida Bagus Putu Sukarta.
Dikonfirmasi, Sabtu (29/9), Ketua DPD Partai Gerindra Bali justru berpandangan lain.
Menurutnya, munculnya polemik di tubuh PKS Bali tak akan berpengaruh terhadap koalisi pemenangan Prabowo-Sandi.
Namun begitu, politisi asal Sanur Kaja dan kini duduk di Komisi X DPR RI, ini menyatakan tak mau ikut campur dapur partai lain.
“Kami menunggu. Tentu ada pengurus baru. Siapapun yang disodorkan oleh PKS itu yang dimasukkan,” ujar Sukarta.
DENPASAR- Mundurnya para kader, sayap, serta pengurus DPD dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di 7 kabupaten/kota se-Bali secara berjamaah membuat konstelasi politik di Bali berubah.
Terlebih dengan menjelang hajatan pemilihan umum (Pemilu) 2019, kisruh internal di partai dengan basis muslim terbanyak itu, juga akan berpengaruh terhadap peta koalisi di Bali.
Meski diprediksi akan berpengaruh, pernyataan lain justru terlontar dari Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto- Sandiaga Salahuddin Uno, Ida Bagus Putu Sukarta.
Dikonfirmasi, Sabtu (29/9), Ketua DPD Partai Gerindra Bali justru berpandangan lain.
Menurutnya, munculnya polemik di tubuh PKS Bali tak akan berpengaruh terhadap koalisi pemenangan Prabowo-Sandi.
Namun begitu, politisi asal Sanur Kaja dan kini duduk di Komisi X DPR RI, ini menyatakan tak mau ikut campur dapur partai lain.
“Kami menunggu. Tentu ada pengurus baru. Siapapun yang disodorkan oleh PKS itu yang dimasukkan,” ujar Sukarta.
