26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:58 AM WIB

Ternyata, Pengurus Lama Stagnan Jadi Alasan DPP PKS Depak H. Mujiono

DENPASAR – Perpecahan di tubuh DPW PKS Bali tak terelakkan setelah pencopotan H.Mujiono sebagai ketua DPW.

Namun, DPP PKS punya alasan merotasi H.Mujiono dan menggantikannya dengan Hilmun Nabi, anggota DPRD Kota Denpasar.

Dilansir dari situs pks.id, Ketua Wilda NusaBali DPP PKS Sugeng Susilo mengatakan, penggantian amanah kepengurusan di PKS wilayah Bali adalah merespons

dinamika di lapangan yang mengalami stagnasi, terutama berkaitan dengan pencalegan dan persiapan pemenangan pemilu 2019.

“Kami sudah melewati proses AD/ART internal. Sudah melewati tahap evaluasi kerja dan hal-hal yang diperlukan. Penggantian amanah bila dikaitkan dengan kinerja memang betul.

Terkonfirmasi bahwa ada program dan target terutama terkait dengan pemilu 2019 di lapangan yang stagnan,” kata Sugeng di DPP PKS, Jakarta, kemarin.

PKS, kata dia, ingin menggerakkan mesin partai menjelang pemenangan pemilihan umum supaya tetap bergerak. Sugeng menilai beberapa bulan terakhir ini memang stagnan.

“Itulah salah satu alasan kuat mengganti atau mereshuffle beberapa pengurus DPW,” tegas dia.

Penggantian kepengurusan itu, menurut Sugeng, adalah hal yang wajar dan diperlukan untuk mendinamisasi organisasi.

“Yang sedang demo itu bukan musuh. Kami tetap menganggap saudara sesama muslim. Kami sangat welcome dengan mereka,

memberikan ruang dan waktu untuk berpikir kepada sesama saudara untuk kembali ke dalam barisan dan kembali bekerja,” tutur Sugeng.

DENPASAR – Perpecahan di tubuh DPW PKS Bali tak terelakkan setelah pencopotan H.Mujiono sebagai ketua DPW.

Namun, DPP PKS punya alasan merotasi H.Mujiono dan menggantikannya dengan Hilmun Nabi, anggota DPRD Kota Denpasar.

Dilansir dari situs pks.id, Ketua Wilda NusaBali DPP PKS Sugeng Susilo mengatakan, penggantian amanah kepengurusan di PKS wilayah Bali adalah merespons

dinamika di lapangan yang mengalami stagnasi, terutama berkaitan dengan pencalegan dan persiapan pemenangan pemilu 2019.

“Kami sudah melewati proses AD/ART internal. Sudah melewati tahap evaluasi kerja dan hal-hal yang diperlukan. Penggantian amanah bila dikaitkan dengan kinerja memang betul.

Terkonfirmasi bahwa ada program dan target terutama terkait dengan pemilu 2019 di lapangan yang stagnan,” kata Sugeng di DPP PKS, Jakarta, kemarin.

PKS, kata dia, ingin menggerakkan mesin partai menjelang pemenangan pemilihan umum supaya tetap bergerak. Sugeng menilai beberapa bulan terakhir ini memang stagnan.

“Itulah salah satu alasan kuat mengganti atau mereshuffle beberapa pengurus DPW,” tegas dia.

Penggantian kepengurusan itu, menurut Sugeng, adalah hal yang wajar dan diperlukan untuk mendinamisasi organisasi.

“Yang sedang demo itu bukan musuh. Kami tetap menganggap saudara sesama muslim. Kami sangat welcome dengan mereka,

memberikan ruang dan waktu untuk berpikir kepada sesama saudara untuk kembali ke dalam barisan dan kembali bekerja,” tutur Sugeng.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/