26.3 C
Jakarta
24 November 2024, 22:35 PM WIB

Program Abdi Dharma

Peta Zonasi Digital FE Universitas Brawijaya Bikin Nyaman Pengunjung Sukawati

GIANYAR, Radar Bali – Setelah tahun lalu mendampingi pedagang pasar seni Sukawati untuk go online dengan pelatihan marketplace terintegrasi, tahun ini Dodi Irawanto PhD hadir dengan program gebrakan baru, yakni membuat peta zonasi digital pasar yang sudah berwajah apik.

Dengan semakin membaiknya kunjungan wisatawan, tim Abdi Dharma dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini ingin berkontribusi pada sistem map digital. Seperti google map yang nantinya memudahkan para pengunjung untuk mencari produk yang ingin dibeli melalui peta digital ini.

Joshua Manullang salah satu anggota tim dari Program MM Brawijaya menyatakan saat ini trend penggunaan map di android sudah sangat umum digunakan, sehingga dengan kegiatan tahun ini dan hadirnya map desain ini akan meningkatkan potensi penjualan pedagang karena pembeli sudah tahu dimana akan membeli.

“Semua informasi tambahan mengenai produk yang dijual, harga serta foto yang kekinian akan menjadi nilai tambah bagi pedagang jika pembeli bisa melihatnya di map digital ini,” tambah Joshua.

Seperti diketahui bahwa selama tahun 2020 sd 2021 pembeli yang datang di pasar seni Sukawati ini menurun drastis karena pembatasan mobilitas di masa pandemi Covid-19 dan moment Gedung baru pasar seni Sukawati ini yang dibagi menjadi tiga zonasi, yakni Zonasi A, B dan C direspon oleh tim Abdi Dharma untuk memberikan nilai tambah berupa peta zonasi digital ini.

Dr Dodi menambahkan bahwa kegiatan observasi akan dilakukan pada tiga hari ini dengan melibatkan empat mahasiswa S1 Departemen Manajemen Universita Brawijaya domisili Bali nantinya akan diinput ke aplikasi yang sudah di desain.

Grand desain dari aplikasi zonasi ini nantinya akan dikerjasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar, karena nantinya Pemda lah yang akan mengudpate semua konten dari aplikasi zonasi digital ini, tambahnya.

Kali ini tim hanya melakukan observasi pada beberapa sample pedagang di pasar Zona A dan Zona B. Sebagian perwakilan pedagang merespon dengan baik akan hadirnya aplikasi digital map ini.

Koordinator UPT Pasar Sukawati Anak Agung Raka Wibawa menyatakan bahwa dirinya sangat mengharapkan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh tekhnologi masa kini seperti map digital yang di usung oleh tim pak Dodi ini.

Diharapkan bahwa setelah dua tahun terjun ke Pasar Sukawati, tim abdi dharma dapat memberikan kontribusi kecil yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya pedagang dan diteruskan oleh pihak stakeholder Pemda yang diharapkan dapat menjadi keberlanjutan yang sudah digagas oleh tim dari kota Malang ini. (arb/han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

GIANYAR, Radar Bali – Setelah tahun lalu mendampingi pedagang pasar seni Sukawati untuk go online dengan pelatihan marketplace terintegrasi, tahun ini Dodi Irawanto PhD hadir dengan program gebrakan baru, yakni membuat peta zonasi digital pasar yang sudah berwajah apik.

Dengan semakin membaiknya kunjungan wisatawan, tim Abdi Dharma dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini ingin berkontribusi pada sistem map digital. Seperti google map yang nantinya memudahkan para pengunjung untuk mencari produk yang ingin dibeli melalui peta digital ini.

Joshua Manullang salah satu anggota tim dari Program MM Brawijaya menyatakan saat ini trend penggunaan map di android sudah sangat umum digunakan, sehingga dengan kegiatan tahun ini dan hadirnya map desain ini akan meningkatkan potensi penjualan pedagang karena pembeli sudah tahu dimana akan membeli.

“Semua informasi tambahan mengenai produk yang dijual, harga serta foto yang kekinian akan menjadi nilai tambah bagi pedagang jika pembeli bisa melihatnya di map digital ini,” tambah Joshua.

Seperti diketahui bahwa selama tahun 2020 sd 2021 pembeli yang datang di pasar seni Sukawati ini menurun drastis karena pembatasan mobilitas di masa pandemi Covid-19 dan moment Gedung baru pasar seni Sukawati ini yang dibagi menjadi tiga zonasi, yakni Zonasi A, B dan C direspon oleh tim Abdi Dharma untuk memberikan nilai tambah berupa peta zonasi digital ini.

Dr Dodi menambahkan bahwa kegiatan observasi akan dilakukan pada tiga hari ini dengan melibatkan empat mahasiswa S1 Departemen Manajemen Universita Brawijaya domisili Bali nantinya akan diinput ke aplikasi yang sudah di desain.

Grand desain dari aplikasi zonasi ini nantinya akan dikerjasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar, karena nantinya Pemda lah yang akan mengudpate semua konten dari aplikasi zonasi digital ini, tambahnya.

Kali ini tim hanya melakukan observasi pada beberapa sample pedagang di pasar Zona A dan Zona B. Sebagian perwakilan pedagang merespon dengan baik akan hadirnya aplikasi digital map ini.

Koordinator UPT Pasar Sukawati Anak Agung Raka Wibawa menyatakan bahwa dirinya sangat mengharapkan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh tekhnologi masa kini seperti map digital yang di usung oleh tim pak Dodi ini.

Diharapkan bahwa setelah dua tahun terjun ke Pasar Sukawati, tim abdi dharma dapat memberikan kontribusi kecil yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya pedagang dan diteruskan oleh pihak stakeholder Pemda yang diharapkan dapat menjadi keberlanjutan yang sudah digagas oleh tim dari kota Malang ini. (arb/han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/