29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:57 AM WIB

Diatmika – Muntra Rontok, Begini Respons Parpol Pengusung di KRBB

MANGUPURA – Hampir pasti paket petahana Giri Prasta – Ketut Suiasa menjadi calon tunggal di Pilkada Badung 2020. Hal ini terjadi setelah DPP Golkar memberikan rekomendasi kepada sang petahana untuk maju.

Secara otomatis bakal calon dari Koalisi  Rakyat Badung Bangkit (KRBB)  yang mengusung bakal calon I Gusti Ngurah Agung Diatmika – I Wayan Muntra (Diatmika-Muntra) rontok sebelum perang. 

Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Suyasa mengaku belum mendapat surat resmi dari DPP terkait rekomendasi yang telah diserahkan ke I Nyoman Giri Prasta oleh Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, dan NTT Gde Sumerjaya Linggih.

 “Walaupun secara resmi kan surat tembusan dari DPP kan belum ke DPD II. Nah, artinya kami sudah dapat baca dari WhatApps teman-teman bahwa dukungan secara politis,

rekomendasi dari DPP Partai Golkar ke GiriAsa. Kami akan mengamankan dan siap mendukung apa yang sudah digariskan oleh partai,” bebernya.

Lebih lanjut,  tanpa Golkar  otomatis Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) tak lagi memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen.

Sebab, dalam koalisi tersebut, partai berlogo beringin itu mendominasi dengan 17,5 persen, Gerindra 5 persen dan Nasdem 2,5 persen.

Terkait hal itu, politisi asal Penarungan, Mengwi ini tak menampik KRBB bubar dalam konteks pencalonan.

Disinggung terkait komunikasi dengan Agung Diatmika dan Muntra, Suyasa mengatakan belum. Sebab, seperti di awal, ia masih menunggu surat resmi dari DPP.

Sehingga menjadi bukti fisik dan dasar komunikasi. Demikian juga soal komunikasi dengan GiriAsa, Suyasa juga mengatakan belum. “Sementara belum, sampai detik ini,” tandasnya.

Lebih lanjut Suyasa berharap pendukung GiriAsa, yang didominasi oleh PDIP agar memberi kesempatan kepada Partai Golkar yang sudah mendukung melalui rekomendasi DPP sebagai pengusung.

Bukan sebagai pendukung. “Sehingga kami tidak lagi sebatas pendukung, tapi juga sebagai pengusung,” ujarnya.

Ketua DPC Nasdem Badung, I Putu Gede Suyantha  mengungkapkan kekecewaannya. Namun ia juga mengaku legowo atas keputusan yang diambil Partai Golkar.

“Itu keputusan mereka, kami tidak mau mencampuri urusan internal Golkar, ” jelas Syanta. Lebih lanjut, untuk saat ini pihaknya  tidak menentukan sikap . Namun masih  menunggu instruksi dari pusat.   

“Kalau kita mendukung rekomendasi yang sudah turun (Diatmika-Muntra,red) itu kan tidak bisa (maju pilkada) karena syarat dukungan minimal tidak mencukupi. Untuk itu kita belum menentukan sikap pasca rekomendasi Golkar turun,”terangnya.

Begitu juga sekretaris DPC Partai Gerindra I Ketut Sugiana, tak banyak memberikan komentar perihal sikap Partai Gerindra saat ini setelah Golkar memutuskan mendukung pasangan Giri-Asa.

“Kami belum bisa menyampaikan apa-apa, kami akan melakukan rapatkan dulu dengan jajaran pengurus. Mungkin dalam 2 hari ini kita akan lakukan rapat,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Hampir pasti paket petahana Giri Prasta – Ketut Suiasa menjadi calon tunggal di Pilkada Badung 2020. Hal ini terjadi setelah DPP Golkar memberikan rekomendasi kepada sang petahana untuk maju.

Secara otomatis bakal calon dari Koalisi  Rakyat Badung Bangkit (KRBB)  yang mengusung bakal calon I Gusti Ngurah Agung Diatmika – I Wayan Muntra (Diatmika-Muntra) rontok sebelum perang. 

Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Suyasa mengaku belum mendapat surat resmi dari DPP terkait rekomendasi yang telah diserahkan ke I Nyoman Giri Prasta oleh Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, dan NTT Gde Sumerjaya Linggih.

 “Walaupun secara resmi kan surat tembusan dari DPP kan belum ke DPD II. Nah, artinya kami sudah dapat baca dari WhatApps teman-teman bahwa dukungan secara politis,

rekomendasi dari DPP Partai Golkar ke GiriAsa. Kami akan mengamankan dan siap mendukung apa yang sudah digariskan oleh partai,” bebernya.

Lebih lanjut,  tanpa Golkar  otomatis Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) tak lagi memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen.

Sebab, dalam koalisi tersebut, partai berlogo beringin itu mendominasi dengan 17,5 persen, Gerindra 5 persen dan Nasdem 2,5 persen.

Terkait hal itu, politisi asal Penarungan, Mengwi ini tak menampik KRBB bubar dalam konteks pencalonan.

Disinggung terkait komunikasi dengan Agung Diatmika dan Muntra, Suyasa mengatakan belum. Sebab, seperti di awal, ia masih menunggu surat resmi dari DPP.

Sehingga menjadi bukti fisik dan dasar komunikasi. Demikian juga soal komunikasi dengan GiriAsa, Suyasa juga mengatakan belum. “Sementara belum, sampai detik ini,” tandasnya.

Lebih lanjut Suyasa berharap pendukung GiriAsa, yang didominasi oleh PDIP agar memberi kesempatan kepada Partai Golkar yang sudah mendukung melalui rekomendasi DPP sebagai pengusung.

Bukan sebagai pendukung. “Sehingga kami tidak lagi sebatas pendukung, tapi juga sebagai pengusung,” ujarnya.

Ketua DPC Nasdem Badung, I Putu Gede Suyantha  mengungkapkan kekecewaannya. Namun ia juga mengaku legowo atas keputusan yang diambil Partai Golkar.

“Itu keputusan mereka, kami tidak mau mencampuri urusan internal Golkar, ” jelas Syanta. Lebih lanjut, untuk saat ini pihaknya  tidak menentukan sikap . Namun masih  menunggu instruksi dari pusat.   

“Kalau kita mendukung rekomendasi yang sudah turun (Diatmika-Muntra,red) itu kan tidak bisa (maju pilkada) karena syarat dukungan minimal tidak mencukupi. Untuk itu kita belum menentukan sikap pasca rekomendasi Golkar turun,”terangnya.

Begitu juga sekretaris DPC Partai Gerindra I Ketut Sugiana, tak banyak memberikan komentar perihal sikap Partai Gerindra saat ini setelah Golkar memutuskan mendukung pasangan Giri-Asa.

“Kami belum bisa menyampaikan apa-apa, kami akan melakukan rapatkan dulu dengan jajaran pengurus. Mungkin dalam 2 hari ini kita akan lakukan rapat,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/