33.8 C
Jakarta
27 April 2024, 15:31 PM WIB

Dari Balik Jeruji Besi Ashari Menangi Pilkel,Puluhan Incumbent Tumbang

SINGARAJA – Perbekel Celukan Bawang non aktif, Muhammad Ashari berhasil menang pada Pemilihan Perbekel (Pilkel) yang diselenggarakan serentak di 79 desa, kemarin (31/10).

Ashari mampu menumbangkan rival-rivalnya, meski saat ini ia masih berstatus tahanan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) yang menjeratnya beberapa bulan lalu.

Ashari ditahan sejak 28 Agustus lalu. Selama masa pilkel serentak, ia mendapat dispensasi keluar penjara.

Masing-masing pada Jumat (25/10) dan Sabtu (26/10) pekan lalu untuk menyampaikan visi misi. Serta pada Kamis (31/10) untuk menggunakan hak pilihnya.

Ashari diketahui menyalurkan hak pilihnya sekitar pukul 09.30 pagi kemarin, di TPS VII Desa Celukan Bawang.

Ia dijemput dari Lapas Singaraja menggunakan mobil tahanan dengan nomor polisi DK 1054 U, dengan dikawal petugas dari kejaksaan, lapas, dan kepolisian.

Begitu menyalurkan hak pilihnya, pada pukul 10.00 pagi, ia kembali diantar ke Lapas Singaraja. Dalam proses pemilihan itu, Ashari berhasil menumbangkan rival-rival politiknya.

Ashari berhasil mengantongi 1.187 suara. Sementara calon atas nama H. Muhajir mengantongi 815, dan calon atas nama Irwan hanya memperoleh 701 suara.

Kasipidsus Kejaksaan Negeri Buleleng Wayan Genip mengatakan, Ashari memang mendapat izin keluar dari lapas, selama masa Pilkel serentak.

Izin itu berdasar penetapan hakim tindak pidana korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Denpasar, dengan nomor 15 Pid-Sus-TPK/2019/PN Dps tertanggal 22 Oktober 2019.

Penetapan itu ditandatangani Ketua Majelis Hakim Estar Oktavi dengan hakim anggota Miptahul Halis dan Nurbaya Lumban Gaol.

“Dalam penetapan itu memang ada izin dari pengadilan untuk keluar lapas pada tanggal 25, 26, dan 31 Oktober. Itu jamnya terbatas mulai jam 07.00 pagi sampai jam 13.00 siang.

Hari ini yang bersangkutan sudah kembali ke lapas sekitar jam 10.00, setelah menyalurkan hak suara,” kata Genip.

Yang menarik, pada Pilkel Serentak yang diselenggarakan di 79 desa se-Kabupaten Buleleng itu, tercatat ada 62 orang calon petahana yang turun gelanggang.

Sayangnya tak semua calon petahana, berhasil kembali melenggang. Dari 62 orang calon, sebanyak 33  orang di antaranya berhasil lolos kembali menjadi perbekel. Sementara 29 orang lainnya, terpaksa gigit jari.

Di Kecamatan Gerokgak, tercatat ada tiga petahana yang kandas. Di Desa Penyabangan, petahana Made Santika akan digantikan oleh Nyoman Sudiarta.

Di Desa Patas, I Kadek Sara Adnyana akan menggantikan posisi Nyoman Suberata. Sedangkan di Desa Tinga-Tinga, Made Suwardipa harus akui keunggulan I Komang Adi Wirawan.

Sementara di Kecamatan Busungbiu, ada empat calon petahana yang kandas. Di Desa Kekeran, petahana Putu Suarjaya harus mengakui keunggulan Komang Eva Wahyu Diatmika.

Sedangkan di Desa Pelapuan, Gede Agus Armika Yasa berhasil mengungguli calon petahana Gede Darmayasa.

Di Desa Bengkel, pendatang baru Putu Artana mengandaskan Nyoman Raisa. Serta di Desa Tinggarsari, calon petahana Ketut Perbawa harus mengakui keunggulan Ketut Samiasa.

Di Kecamatan Seririt, ada lima orang calon petahana yang kandas. Mereka adalah calon petahana Desa Munduk Bestala, I Gede Arya Astika yang kalah dari I Putu Sriyasa.

Di Desa Kalianget Ketut Nanda Kusuma berhasil mengungguli calon petahana Made Sujana.

Di Desa Ringdikit, pendatang baru I Made Sumadi berhasil mengantongi 1.145 suara, selisih 4 suara dibanding calon petahana I Gede Kawit Adnyana yang mengantongi 1.141 suara.

Di Desa Kalisada, calon petahana I Nyoman Bagiarta harus mengakui keunggulan Wayan Widistra. Sedangkan di Desa Gunungsari, calon petahana Made Astawa juga kalah dari Ketut Pastika.

Di Kecamatan Sukasada, tercatat ada empat orang calon petahana yang kandas. Di Desa Kayuputih, pendatang baru Gede Gelgel Ariawan mengungguli calon petahana I Ketut Sumenaya.

Di Desa Panji, mantan anggota DPRD Buleleng Jro Mangku Made Ariawan unggul atas calon petahana Nyoman Sutama.

Di Desa Wanagiri, petahana I Wayan Gumiasa kandas atas pendatang baru Made Suparanton. Sedangkan di Desa Padangbulia, petahana I Gede Sudena kalah atas I Gusti Nyoman Suparwata.

Di Kecamatan Sawan, tercatat ada empat petahana yang kandas. Yakni Ketut Laksana, calon petahana Desa Bebetin yang harus mengakui keunggulan I Gede Susanta.

Di Desa Jagaraga, petahana Made Sumendra Nurjaya harus mengakui keunggulan Nyoman Partha.

Di Desa Lemukih, I Nyoman Singgih berhasil menang dengan perolehan 1.196 suara dibandingkan petahana I Ketut Budiarta yang mengantongi 1.158 suara.

Sedangkan di Desa Suwug, petahana I Wayan Antara dikandaskan oleh pendatang baru Ketut Suadnyana.

Di Kecamatan Kubutambahan, ada tiga calon petahana yang tumbang. Di Desa Tambakan, pendatang baru I Gede Eka Wandana mengalahkan petahana I Nyoman Surama.

Di Desa Bengkala, petahana I Made Arpana kandas atas pendatang baru I Made Astika. Sedangkan di Desa Bontihing petahana Gede Ardika kalah atas Ketut Daging Arta.

Sedangkan di Kecamatan Tejakula, dari lima desa yang menyelenggarakan pemilihan perbekel, seluruh petahana tumbang.

Di Desa Julah, petahana Ketut Kanis Tanaya tumbang atas I Wayan Suastika. Di Desa Madenan, petahana Komang Mudiartono kandas atas petahana Gede Mustika.

Di Desa Pacung, Gede Kardiana mampu mengandaskan petahana Made Yasa. Di Desa Tejakula, petahana I Ketut Suardana kandas atas pendatang baru Gede Diarsa.

Sedangkan di Desa Les, Gede Adi Wistara unggul atas petahana Gede Susila.

 

SINGARAJA – Perbekel Celukan Bawang non aktif, Muhammad Ashari berhasil menang pada Pemilihan Perbekel (Pilkel) yang diselenggarakan serentak di 79 desa, kemarin (31/10).

Ashari mampu menumbangkan rival-rivalnya, meski saat ini ia masih berstatus tahanan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) yang menjeratnya beberapa bulan lalu.

Ashari ditahan sejak 28 Agustus lalu. Selama masa pilkel serentak, ia mendapat dispensasi keluar penjara.

Masing-masing pada Jumat (25/10) dan Sabtu (26/10) pekan lalu untuk menyampaikan visi misi. Serta pada Kamis (31/10) untuk menggunakan hak pilihnya.

Ashari diketahui menyalurkan hak pilihnya sekitar pukul 09.30 pagi kemarin, di TPS VII Desa Celukan Bawang.

Ia dijemput dari Lapas Singaraja menggunakan mobil tahanan dengan nomor polisi DK 1054 U, dengan dikawal petugas dari kejaksaan, lapas, dan kepolisian.

Begitu menyalurkan hak pilihnya, pada pukul 10.00 pagi, ia kembali diantar ke Lapas Singaraja. Dalam proses pemilihan itu, Ashari berhasil menumbangkan rival-rival politiknya.

Ashari berhasil mengantongi 1.187 suara. Sementara calon atas nama H. Muhajir mengantongi 815, dan calon atas nama Irwan hanya memperoleh 701 suara.

Kasipidsus Kejaksaan Negeri Buleleng Wayan Genip mengatakan, Ashari memang mendapat izin keluar dari lapas, selama masa Pilkel serentak.

Izin itu berdasar penetapan hakim tindak pidana korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Denpasar, dengan nomor 15 Pid-Sus-TPK/2019/PN Dps tertanggal 22 Oktober 2019.

Penetapan itu ditandatangani Ketua Majelis Hakim Estar Oktavi dengan hakim anggota Miptahul Halis dan Nurbaya Lumban Gaol.

“Dalam penetapan itu memang ada izin dari pengadilan untuk keluar lapas pada tanggal 25, 26, dan 31 Oktober. Itu jamnya terbatas mulai jam 07.00 pagi sampai jam 13.00 siang.

Hari ini yang bersangkutan sudah kembali ke lapas sekitar jam 10.00, setelah menyalurkan hak suara,” kata Genip.

Yang menarik, pada Pilkel Serentak yang diselenggarakan di 79 desa se-Kabupaten Buleleng itu, tercatat ada 62 orang calon petahana yang turun gelanggang.

Sayangnya tak semua calon petahana, berhasil kembali melenggang. Dari 62 orang calon, sebanyak 33  orang di antaranya berhasil lolos kembali menjadi perbekel. Sementara 29 orang lainnya, terpaksa gigit jari.

Di Kecamatan Gerokgak, tercatat ada tiga petahana yang kandas. Di Desa Penyabangan, petahana Made Santika akan digantikan oleh Nyoman Sudiarta.

Di Desa Patas, I Kadek Sara Adnyana akan menggantikan posisi Nyoman Suberata. Sedangkan di Desa Tinga-Tinga, Made Suwardipa harus akui keunggulan I Komang Adi Wirawan.

Sementara di Kecamatan Busungbiu, ada empat calon petahana yang kandas. Di Desa Kekeran, petahana Putu Suarjaya harus mengakui keunggulan Komang Eva Wahyu Diatmika.

Sedangkan di Desa Pelapuan, Gede Agus Armika Yasa berhasil mengungguli calon petahana Gede Darmayasa.

Di Desa Bengkel, pendatang baru Putu Artana mengandaskan Nyoman Raisa. Serta di Desa Tinggarsari, calon petahana Ketut Perbawa harus mengakui keunggulan Ketut Samiasa.

Di Kecamatan Seririt, ada lima orang calon petahana yang kandas. Mereka adalah calon petahana Desa Munduk Bestala, I Gede Arya Astika yang kalah dari I Putu Sriyasa.

Di Desa Kalianget Ketut Nanda Kusuma berhasil mengungguli calon petahana Made Sujana.

Di Desa Ringdikit, pendatang baru I Made Sumadi berhasil mengantongi 1.145 suara, selisih 4 suara dibanding calon petahana I Gede Kawit Adnyana yang mengantongi 1.141 suara.

Di Desa Kalisada, calon petahana I Nyoman Bagiarta harus mengakui keunggulan Wayan Widistra. Sedangkan di Desa Gunungsari, calon petahana Made Astawa juga kalah dari Ketut Pastika.

Di Kecamatan Sukasada, tercatat ada empat orang calon petahana yang kandas. Di Desa Kayuputih, pendatang baru Gede Gelgel Ariawan mengungguli calon petahana I Ketut Sumenaya.

Di Desa Panji, mantan anggota DPRD Buleleng Jro Mangku Made Ariawan unggul atas calon petahana Nyoman Sutama.

Di Desa Wanagiri, petahana I Wayan Gumiasa kandas atas pendatang baru Made Suparanton. Sedangkan di Desa Padangbulia, petahana I Gede Sudena kalah atas I Gusti Nyoman Suparwata.

Di Kecamatan Sawan, tercatat ada empat petahana yang kandas. Yakni Ketut Laksana, calon petahana Desa Bebetin yang harus mengakui keunggulan I Gede Susanta.

Di Desa Jagaraga, petahana Made Sumendra Nurjaya harus mengakui keunggulan Nyoman Partha.

Di Desa Lemukih, I Nyoman Singgih berhasil menang dengan perolehan 1.196 suara dibandingkan petahana I Ketut Budiarta yang mengantongi 1.158 suara.

Sedangkan di Desa Suwug, petahana I Wayan Antara dikandaskan oleh pendatang baru Ketut Suadnyana.

Di Kecamatan Kubutambahan, ada tiga calon petahana yang tumbang. Di Desa Tambakan, pendatang baru I Gede Eka Wandana mengalahkan petahana I Nyoman Surama.

Di Desa Bengkala, petahana I Made Arpana kandas atas pendatang baru I Made Astika. Sedangkan di Desa Bontihing petahana Gede Ardika kalah atas Ketut Daging Arta.

Sedangkan di Kecamatan Tejakula, dari lima desa yang menyelenggarakan pemilihan perbekel, seluruh petahana tumbang.

Di Desa Julah, petahana Ketut Kanis Tanaya tumbang atas I Wayan Suastika. Di Desa Madenan, petahana Komang Mudiartono kandas atas petahana Gede Mustika.

Di Desa Pacung, Gede Kardiana mampu mengandaskan petahana Made Yasa. Di Desa Tejakula, petahana I Ketut Suardana kandas atas pendatang baru Gede Diarsa.

Sedangkan di Desa Les, Gede Adi Wistara unggul atas petahana Gede Susila.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/