SEMARAPURA – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta akhirnya memilih bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah dua tahun lamanya tidak memiliki kendaraan politik pasca keluar dari Partai Gerindra.
Bukan untuk memuluskan jalan Wayan Koster kembali maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali Tahun 2024 mendatang, Bupati Suwirta mengaku bergabung ke PDIP demi suksesnya pembangunan di Kabupaten Klungkung.
Disinggung masuknya Nyoman Suwirta ke PDIP untuk mempermulus jalan Wayan Koster kembali maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali Tahun 2024 mendatang, mantan politisi Gerindra ini menepisnya.
Suwirta mengaku selama ini tidak ada pembicaraan mengenai posisi tawar menawar posisi dengan kader PDIP termasuk dengan Koster.
Kesamaan dalam membangun daerah lebih baik lagi menjadi alasan Nyoman Suwirta tertarik bergabung dengan PDIP.
“Kami sih tidak pernah berbicara itu (tawar menawar posisi). Yang jelas kami sering ngobrol namun tidak pernah menukik berbicara tentang partai. Saya hanya kader biasa,” kata Suwirta.
Seperti diberitakan, disela-sela acara PDI Perjuangan di objek wisata Taman Soekasada Ujung, Karangasem, Suwirta mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai kader PDIP.
“KTA PDIP diberikan tanggal 1 Mei. Diberikan di Taman Ujung Karangasem,” ujar Suwirta blak-blakan kepada awak media.
Komunikasi yang baik dengan kader PDIP dan demi suksesnya pembangunan di Kabupaten Klungkung, menjadi alasan Bupati asal Nusa Ceningan itu memilih bergabung dengan PDIP.
Apalagi selama ini, menurutnya, Gubernur Bali, Wayan Koster yang notabene merupakan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali sangat perhatian terhadap Klungkung melalui dukungannya terhadap pembangunan di Klungkung.
“Pembangunan di Klungkung menjadi salah satu pertimbangan bahwa pembangunan ini harus dilanjutkan.
Keberlanjutan pembangunan perlu koordinasi, perlu sinergitas. Kalau melanjutkan perjuangan pembangunan kan minimal ada wadah garis perjuangan (partai),” terangnya.