DENPASAR – Tak bisa usung calon sendiri, Golkar tak ingin jadi penonton dalam pilwali Kota Denpasar 23 September mendatang.
Pendaftaran penjaringan bakal calon sudah mulai dilakukan Minggu (5/1) lalu hingga 31 Januari mendatang.
Golkar Denpasar sendiri hanya memiliki 17,8 suara, sedangkan syaratnya harus 20 persen jika ingin mengusung calon mandiri. Sehingga kurang 2,2 persen.
Tapi, jalan tak buntu. Untuk melengkapi syarat itu, Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Partai Demokrat.
Pihaknya sudah berbicara mengenai pilkada dengan petinggai Demokrat Bali. ” Tidak bisa mengusung calon karena 17,8 persen kurang 2, 2 persen.
Ya, kan itu kita sedang komunikasi sudah bertemu petinggi Demokrat Provinsi Bali. Mereka siap untuk diajak dialog, tentu dialog dengan pengurus
kami DPD Golkar Denpasar dan DPC Demokrat Denpasar. Hasil pembicaraan kami mereka akan siap ikut berkoalisi ini,” ucap Mariyana Wandhira.
Walau yang dihadapi nanti adalah calon dari partai besar, yaitu PDIP, kata dia, Golkar Denpasar tidak ingin menjadi penonton.
Dia berharap pembicaraan antara Golkar Denpasar dengan petinggi Demokrat Bali bisa disampaikan ke pengurus Demokrat kota Denpasar.
Dengan ikut berkontestasi di pilwali ini, menurut Wandhira, sebagai bukti kepada masyarakat bahwa pertai beringin ini memiliki kader yang berkualitas dan notebene layak tanding dengan calon lain.
“Bukan bagaimana kami ingin memberikan pendidikan politik. Golkar masih memiliki calon yang notabene layak tanding. Kalau kami Golkar mau beradu program.
Dan, program kandidat untuk menyelesaikan persoalan dihadapi masayarakat karena di kota Denpasar segala program, semua bisa diukur, dianalisis, dikaji, dan ditakar.
Tidak hanya memakai rasanya. Yang jelas itu semua program teknis, tolok ukurnya kajian. Kenapa saya bisa begitu, karena kota Denpasar kecil. Sudah program yang bisa dikaji dan dianalisis sesuai potensi wilayah masing-masing,” terangnya.
Sementara itu, Golkar Denpasar membukan pendaftaran penjaringan calon mulai Minggu lalu hingga 31 Januari.
Tim penjaringan sudah dibentuk. Jadi, bagi siapapun yang mau ikut, baik pengurus partai lain, tokoh-tokoh yang ingin ikut dalam helatan pemilihan Wali kota Denpasar 2020, dipersilakan mendaftar.
Mariyana Wandhira menekankan, calon yang diusung itu tanpa mahar. “Bisa diambil di kantor DPD Golkar, formulirnya dan diserahkan kembali
ke DPD Golkar Denpasar yang minat maju. Persyaratan umumlah dulu CV dan perguruan tinggi sesuai petunjuk pelaksana,” jelasnya.
Diharapkan, tokoh-tokoh di Denpasar semua, baik nonkader maupun kader Golkar bisa ikut mendaftar dalam penjaringan yang terbuka untuk umum.
Tahapannya pendaftaran di DPD II Golkar, setelah itu namanya dibawa ke DPD I Golkar Provinsi Bali, dan terakhir ke DPP Golkar. Yang menentukan adalah DPP Golkar.