DENPASAR – Merapatnya Partai Gerindra ke PDIP sudah terlihat setelah penetapan hasil pemilu presiden kemarin.
Mulai dari kedatangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ke rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri,
kedatangan Prabowo ke Kongres PDIP di Hotel Grand Inna, Sanur Agustus lalu, dan saat Prabowo memenuhi undangan Jokowi di Istana Negara.
Kian mesranya hubungan PDIP dan Gerindra membuat bungah siapa saja. Tidak terkecuali Wakil Ketua DPD Gerindra Bali Made Gede Ray Misno.
Ray Musno mengapresiasi sikap negawaran mantan Danjen Kopassus itu. Menurutnya, langkah Prabowo menjadi bukti bahwa politik itu dinamis.
“Politik itu dinamis. Setelah penetapan suara, pertemuan dilakukan oleh Jokowi dan Bu Mega kepada Prabowo. Itu menunjukkan iktikad sebagai negarawan ingin menunjukkan kontestasi
hanya saat pemilu. Kita mengajukan gugatan itu hak dari partai politik. Namun, saat ketemu bertemu ibu Mega untuk hadir di kongres PDIP, ya Prabowo langsung datang,” bebernya.
Mantan Ketua KPU Denpasar ini mengaku, kemesraan elite nasional berpengaruh sampai daerah. Seperti yang terjadi di DPRD Tabanan.
Di mana PDIP sepakat berkoalisi dengan Gerindra. Selain itu di Buleleng juga demikian. Ray Misno mengaku hubungan PDIP sekarang lebih baik.
“Prabowo komit menjaga keutuhan NKRI. Walaupun dikasih jatah partai, bukan berarti Gerindra lembek. Kita pasti mendukung kalau berpihak pada rakyat. Kalau tidak pihak akan kritis,” ungkapnya.
Disinggung mengenai koalisi pilkada, kata dia, sampai saat ini belum ada pembahasan. Karena akan ada pendidikan politik terlebih dahulu.