DENPASAR – Pemprov Bali dipastikan tak bisa meniru langkah cepat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam hal pencairan bonus bagi atlet peraih medali Asian Games 2018.
Bila Presiden Jokowi mengusung prinsip bonus harus cair sebelum keringat atlet kering, Pemprov Bali hingga kemarin belum menentukan nominal rupiah alias penghargaan bagi keping-keping medali yang dikumpulkan “jagoan” Pulau Dewata.
Meski Gubernur Bali terpilih Wayan Koster sempat mengeluarkan statement para atlet penyumbang medali Asian Games 2018 akan diganjar bonus lebih tinggi dari yang diperoleh
Maria Natalia Londa tahun 2014 silam, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra dan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Ketut Ngurah Boy Jayawibawa belum menyebut angka.
“Sedang dibahas besarannya oleh Bappeda karena pengajuannya di anggaran perubahan 2018,” ucap Boy Jayawibawa.
Alasan pencairan yang lambat, tandas Boy, karena terbentur anggaran induk yang mengalami defisit. Hal itu yang menyebabkan bonus bagi para atlet kebanggaan Bali ini baru bisa dianggarkan di anggaran perubahan 2018.
“Anggaran perubahan sedang dalam proses minggu-minggu ini,” jelas pria bertubuh atletis itu. Terkait besaran bonus yang akan diterima Komang Harik Adi Putra, dkk,
Boy menyebut akan berpatokan pada nominal Rp 75 juta rupiah yang diraih atlet lompat jauh Maria Natalia Londa pada Asian Games 2014 silam.
“Nominal bonus 4 tahun yang lalu kami jadikan patokan. Semoga di atas nilai itu bisa dianggarkan,” tegasnya.
Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra juga belum bisa memberikan nominal menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Bali.
Wayan Wiasthaba Ika Putra hanya berkata belum dan mengaku akan berkabar lebih lanjut bila angka pasti telah diputuskan.
Sebagaimana diketahui, Minggu (2/9) Presiden Jokowi telah membagikan bonus senilai Rp 210 miliar rupiah.
Untuk atlet perorangan, peraih medali emas, perak dan perunggu masing-masing sebesar Rp1,5 miliar, Rp 500 juta dan Rp 250 juta.
Sementara atlet beregu, peraih medali emas, perak, perunggu masing-masing mendapat Rp750 juta, Rp 300 juta dan Rp 150 juta per orang.
Tak hanya bagi para atlet, pelatih pun ikut merasakan euforia Asian Games 2018. Pelatih perorangan atau ganda peraih emas, perak, perunggu masing-masing mendapatkan Rp 450 juta, Rp 150 juta, dan Rp 75 juta.
Untuk pelatih beregu, peraih emas, perak, dan perunggu masing-masing mendapatkan Rp 600 juta, Rp 200 juta dan Rp 100 juta.