28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:19 AM WIB

Atlet Panjat Tebing Berebut Tiket PON, Fokus Latihan di Alit Saputra

DENPASAR – Saat ini, atlet yang tergabung di Tim Panjat Tebing PON Bali masih berstatus sebagai tim bayangan.

Artinya, semua atlet yang ada saat ini masih bisa terdepak dari skuad panjat tebing. Mau tidak mau, dalam setiap sesi latihan yang dilakukan, semua pemanjat tebing yang berjumlah 12 atlet harus tampil maksimal.

Rabu kemarin (32), sesi latihan dilakukan di Lintasan Panjat Tebing Lapangan Alit Saputra, Tabanan. Disana mereka digenjot daya tahan tubuhnya.

Daya tahan tubuhnya yang sedikit dibawah standar, bisa saja tidak masuk dalam Tim Panjat Tebing PON Bali yang hanya berjumlah delapan atlet saja.

Saat dihubungi kemarin, Wakil Ketua II Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya mengungkapkan jika sesi latihan di Lapangan Alit Saputra sudah dilakukan sejak sepekan yang lalu.

“Mereka berlatih lima kali dalam sepekan. Hanya Senin dan Kamis saja mereka libur,” terangnya.

“Untuk sekarang, kami fokus dulu pada endurance untuk 12 pemanjat tebing ini. Semua kami ikutkan untuk penentuan atlet yang layak masuk tim inti Panjat Tebing PON Bali,” tambahnya.

Hingga Februari ini, pendaftaran atlet mash entry by number dan belum entry by name yang artinya belum ada nama-nama pasti atlet yang turun di PON.

Sesi latihan di Alit Saputra menurut Suhardi juga bukan tanpa alasan. Dia menilai bahwa lintasan tersebut masih cukup bagus karena baru selesai dibangun pada 2019 lalu atau beberapa bulan sebelum perhelatan Porprov Bali.

Disamping itu untuk latihan di nomor speed, lead, dan boulder, kondisinya masih sangat layak. “Latihannya bisa langsung tiga nomor sekaligus. Kebetulan disini (Lapangan Alit Saputra) cukup luas dan kami bisa menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal,” ungkapnya.

Jika sesi latihan daya tahan tubuh sudah mencukupi, Suhardi menambahkan akan meningkatkan porsi latihan bagi Nadya Putri Virgita dan kolega.

Program latihan untuk pembenahan dari segi teknik akan dilakukan kedepannya karena selama pagebluk Covid-19,

mereka hanya melakukan satu kali uji coba ketika Tim Panjat Tebing PON Jateng bertandang ke Bali kurang lebih sepekan pada bulan November lalu.

DENPASAR – Saat ini, atlet yang tergabung di Tim Panjat Tebing PON Bali masih berstatus sebagai tim bayangan.

Artinya, semua atlet yang ada saat ini masih bisa terdepak dari skuad panjat tebing. Mau tidak mau, dalam setiap sesi latihan yang dilakukan, semua pemanjat tebing yang berjumlah 12 atlet harus tampil maksimal.

Rabu kemarin (32), sesi latihan dilakukan di Lintasan Panjat Tebing Lapangan Alit Saputra, Tabanan. Disana mereka digenjot daya tahan tubuhnya.

Daya tahan tubuhnya yang sedikit dibawah standar, bisa saja tidak masuk dalam Tim Panjat Tebing PON Bali yang hanya berjumlah delapan atlet saja.

Saat dihubungi kemarin, Wakil Ketua II Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya mengungkapkan jika sesi latihan di Lapangan Alit Saputra sudah dilakukan sejak sepekan yang lalu.

“Mereka berlatih lima kali dalam sepekan. Hanya Senin dan Kamis saja mereka libur,” terangnya.

“Untuk sekarang, kami fokus dulu pada endurance untuk 12 pemanjat tebing ini. Semua kami ikutkan untuk penentuan atlet yang layak masuk tim inti Panjat Tebing PON Bali,” tambahnya.

Hingga Februari ini, pendaftaran atlet mash entry by number dan belum entry by name yang artinya belum ada nama-nama pasti atlet yang turun di PON.

Sesi latihan di Alit Saputra menurut Suhardi juga bukan tanpa alasan. Dia menilai bahwa lintasan tersebut masih cukup bagus karena baru selesai dibangun pada 2019 lalu atau beberapa bulan sebelum perhelatan Porprov Bali.

Disamping itu untuk latihan di nomor speed, lead, dan boulder, kondisinya masih sangat layak. “Latihannya bisa langsung tiga nomor sekaligus. Kebetulan disini (Lapangan Alit Saputra) cukup luas dan kami bisa menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal,” ungkapnya.

Jika sesi latihan daya tahan tubuh sudah mencukupi, Suhardi menambahkan akan meningkatkan porsi latihan bagi Nadya Putri Virgita dan kolega.

Program latihan untuk pembenahan dari segi teknik akan dilakukan kedepannya karena selama pagebluk Covid-19,

mereka hanya melakukan satu kali uji coba ketika Tim Panjat Tebing PON Jateng bertandang ke Bali kurang lebih sepekan pada bulan November lalu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/