33.2 C
Jakarta
12 September 2024, 15:11 PM WIB

Juli, Tim Basket Putri Bali Jajal Tim Kuat Jakarta, Jabar dan Jatim

DENPASAR – Ketika Tim Basket Putra PON Bali memiliki kendala untuk menggelar uji coba atau try in dengan mendatangkan tim daerah lain ke Bali, Tim Basket Putri PON Bali sedikit lebih beruntung.

Skuad asuhan Muflih Farhan hampir dipastikan menggelar try in. Mereka akan kedatangan beberapa tim kuat seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Muflih Farhan. Dia mengatakan, pada bulan Juli nanti tim-tim tersebut akan datang ke Bali untuk melakukan try out.

“Dari bulan Januari kemarin sudah komunikasi. Bila perlu tim-tim tersebut mau oatungan dana untuk bisa uji coba di Bali,” ucap Muflih saat ditemui di GOR Ngurah Rai.
“Kami inginnya bisa gelar PON Mini dan rencananya minggu kedua bulan Juli dimulai. Paling lambat itu,” tambahnya.

Setelah PON Mini, lanjut Muflih, Ni Putu Eka Liana dkk akan bertolak ke Jakarta karena sebagian besar pemain sudah memulai pembelajaran tatap muka di kampus masing-masing.

Kebetulan sebagian besar pemain melanjutkan perkuliahan di Jakarta. Itu artinya, TC sentralisasi untuk Tim Basket PON Putri kemungkinan dilakukan terpisah dari cabor-cabor lain yang direncanakan digelar pada akhir Juli atau awal Agustus.

Untuk sekarang, pelatih yang sempat menjabat sebagai Asisten Pelatih Merpati Bali tersebut fokus dalam peningkatan fisik sebelum melakukan try in.

“Nanti setelah pembenahan fisik dan cari tahu apa yang menjadi kekurangan, kami baru masuk ke tahapan mematangkan strategi, teknik, dan mental.

Kalau dipersentasekan, porsi latihan yang ada sekarang sudah mencapai 75 persen dan tinggal 25 persen untuk teknik, mental, dan sebagainya,” ungkap Muflih.
Program yang dibuat sekarang, menurutnya, sudah sesuai dengan periodesasi latihan selama ini karena basket putri sudah jauh lebih dulu berlatih daripada cabor-cabor lain yang lolos ke PON XX/2021, Papua.

Kebetulan selama ini, tidak ada masalah terkait beberapa pemain yang masih sering absen latihan karena kuliah dan dipanggil ke Timnas 3×3 putri untuk kualifikasi Olimpiade di Austria seperti Dewa Ayu Sriartha Kusuma Dewi.
Dalam skuad Tim Basket Putri PON Bali saat ini, ada juga pemain yang masuk di 3×3 putri saat PON nanti. Mereka ikut berlatih bersama dan tidak ada kendala sama sekali.

“3×3 tidak serumit 5×5. Meskipun ada kendala, tapi tidak signifikan. Yang jelas, pemain harus siap jika sewaktu-waktu dipanggil untuk 3×3,” tutur Muflih. 

DENPASAR – Ketika Tim Basket Putra PON Bali memiliki kendala untuk menggelar uji coba atau try in dengan mendatangkan tim daerah lain ke Bali, Tim Basket Putri PON Bali sedikit lebih beruntung.

Skuad asuhan Muflih Farhan hampir dipastikan menggelar try in. Mereka akan kedatangan beberapa tim kuat seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Muflih Farhan. Dia mengatakan, pada bulan Juli nanti tim-tim tersebut akan datang ke Bali untuk melakukan try out.

“Dari bulan Januari kemarin sudah komunikasi. Bila perlu tim-tim tersebut mau oatungan dana untuk bisa uji coba di Bali,” ucap Muflih saat ditemui di GOR Ngurah Rai.
“Kami inginnya bisa gelar PON Mini dan rencananya minggu kedua bulan Juli dimulai. Paling lambat itu,” tambahnya.

Setelah PON Mini, lanjut Muflih, Ni Putu Eka Liana dkk akan bertolak ke Jakarta karena sebagian besar pemain sudah memulai pembelajaran tatap muka di kampus masing-masing.

Kebetulan sebagian besar pemain melanjutkan perkuliahan di Jakarta. Itu artinya, TC sentralisasi untuk Tim Basket PON Putri kemungkinan dilakukan terpisah dari cabor-cabor lain yang direncanakan digelar pada akhir Juli atau awal Agustus.

Untuk sekarang, pelatih yang sempat menjabat sebagai Asisten Pelatih Merpati Bali tersebut fokus dalam peningkatan fisik sebelum melakukan try in.

“Nanti setelah pembenahan fisik dan cari tahu apa yang menjadi kekurangan, kami baru masuk ke tahapan mematangkan strategi, teknik, dan mental.

Kalau dipersentasekan, porsi latihan yang ada sekarang sudah mencapai 75 persen dan tinggal 25 persen untuk teknik, mental, dan sebagainya,” ungkap Muflih.
Program yang dibuat sekarang, menurutnya, sudah sesuai dengan periodesasi latihan selama ini karena basket putri sudah jauh lebih dulu berlatih daripada cabor-cabor lain yang lolos ke PON XX/2021, Papua.

Kebetulan selama ini, tidak ada masalah terkait beberapa pemain yang masih sering absen latihan karena kuliah dan dipanggil ke Timnas 3×3 putri untuk kualifikasi Olimpiade di Austria seperti Dewa Ayu Sriartha Kusuma Dewi.
Dalam skuad Tim Basket Putri PON Bali saat ini, ada juga pemain yang masuk di 3×3 putri saat PON nanti. Mereka ikut berlatih bersama dan tidak ada kendala sama sekali.

“3×3 tidak serumit 5×5. Meskipun ada kendala, tapi tidak signifikan. Yang jelas, pemain harus siap jika sewaktu-waktu dipanggil untuk 3×3,” tutur Muflih. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/