DENPASAR– Banyak pihak termasuk suporter terutama di media sosial menganggap seri keempat Liga 1 2021/2022 di Bali sebagai sesuatu yang terlalu dipaksakan. Hanya Stadion Kapten I Wayan Dipta saja yang memenuhi standar untuk menggelar pertandingan Liga 1.
Selebihnya di Kompyang Sujana dan Stadion Ngurah Rai, fasilitas penunjangnya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk kualitas lapangan, jauh lebih baik dibanding stadion lain di Pulau Jawa.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 tidak bergeming. Mereka tetap ngotot menggelar Liga 1 seri keempat di Bali. Bahkan akan menyelesaikan kompetisi hingga pekan kelima di Pulau Dewata.
Dari kabar yang beredar, biaya yang dikeluarkan PT LIB di Bali tergolong lebih murah jika harus menggelar di Pulau Jawa. Itulah yang menjadi pertimbangan kenapa masih terus dipaksakan di Bali meskipun banyak protes yang terjadi.
Bahkan uji coba penonton akan diterapkan di Bali. Tapi hanya terjadi di Stadion Kapten I Wayan Dipta saja karena sudah ada single seat. Kalau Kompyang Sujana dan Ngurah Rai bagaimana? Jangan ditanyakan lagi. Sudah pasti tidak boleh ada penonton.
“Sekarang tergantung Inmendagri. Target pekan ke-19 atau 20, penonton bisa datang ke stadion. Hanya satu stadion saja yaitu Stadion Dipta. Kami kemarin hany ajukan perizinan ke Mabes Polri untuk DIpta saja karena pakai single seat,” terang Direktur Operasional PT LIB Sudjarno.
DIsisi lain, Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan jika kehadiran penonton di stadion masih dibatasi. Hanya 200 penonton saja jika melihat kapasitas single seat di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Selain itu, PT LIB akan memberlakukan tiket berbayar bagi seluruh suporter.
Tapi jumlah suporter yang hadir masih fluktuatif. Bisa saja bertambah dan bukan hanya 200 penonton. “Nanti akan dikaji berapa harga tiket. Nanti coba dulu 200 penonton. Kalau lancar, akan dinaikkan secara bertahap,” jelasnya.
“Soal tiket, nanti akan kami kaji berapa harganya. Tiket tersebut sudah termasuk biaya antigen dan masker. Kalau bisa (harga tiket) semudah mungkin agar terjangkau oleh masyarakat. Kami akan lakukan pengawasan ketat untuk penonton dan menempatkan beberapa orang untuk mengawasi mereka di tribun. Mungkin 25 penonton akan diawasi oleh satu marshal,” tutupnya.