31.6 C
Jakarta
20 November 2024, 8:59 AM WIB

Haruskah Ada Wasit Tambahan? Ini Kata Pelatih Bali United!

GIANYAR – Sejak pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/2022 yang dimulai Rabu kemarin (9/3), PSSI sepakat untuk menambah wasit. Dari total tiga wasit di lapangan, sekarang menjadi lima wasit. Dua wasit tambahan ditempatkan di belakang gawang.

 
Kehadiran wasit tambahan untuk melihat apakah ada pelanggaran, bola keluar atau handsball yang tidak bisa dilihat secara jelas oleh hakim garis. Dengan adanya wasit tambahan ini, membuat Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco mendukung keputusan yang dibuat oleh PSSI.

Sejumlah pemain juga mendukung kebijakan ini agar persepakbolaan Indonesia semakin lebih baik lagi. Maklum beberapa keputusan kontroversial acap kali terjadi. Bukan hanya di Liga 1, tetapi di Liga 2 dan Liga 3. “Saya pikir bagus. Ada banyak wasit lokal juga yang pimpin bagus di pertandingan,” ucapnya.

Kemarin di Stadion Kapten I Wayan Dipta saat pertandingan antara Persela Lamongan menghadapi Persikabo 1973, Ketum PSSI Moch Iriawan datang langsung untuk memantau bagaimana kinerja wasit saat pertandingan. Termasuk apakah wasit sudah memimpin pertandingan dengan baik atau tidak. Maklum sebelum ada wasit tambahan plus berbagai perangkat pendukung yang diberikan, PSSI sudah menggelar kursus wasit untuk ini.

“Dengan adanya wasit tambahan tentu lebih baik. Mereka bisa melihat berbagai kejadian (di kotak penalti). Itulah gunanya wasit tambahan,” terang pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

 

Wasit tambahan ini menjadi opsi dibalik mahalnya video assistant referee (VAR) yang cukup mahal.

Iwan Bule sendiri mengaku biaya yang harus dikeluarkan untuk VAR sebesar Rp 87 miliar. “Dengan adanya asisten wasit tambahan, tentu ada pembengkakan (biaya). Itu sudah risiko. Apa yang dilakukan sekarang, sudah diterapkan di Italia, Korea Selatan, dan Eropa. Tapi VAR sudah digunakan di Eropa,” bebernya.

“Ini janji saya dan PT LIB. Sudah bisa terealisasi meskipun di lima pertandingan tersisa. Kedepannya, wasit harus memiliki integeritas yang tinggi. Harus jadi wasit yang adil dan bekerja memakai hati nurani. Mungkin saya agak sedikit keras (berkomentar) kemarin,” tutupnya.

 

GIANYAR – Sejak pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/2022 yang dimulai Rabu kemarin (9/3), PSSI sepakat untuk menambah wasit. Dari total tiga wasit di lapangan, sekarang menjadi lima wasit. Dua wasit tambahan ditempatkan di belakang gawang.

 
Kehadiran wasit tambahan untuk melihat apakah ada pelanggaran, bola keluar atau handsball yang tidak bisa dilihat secara jelas oleh hakim garis. Dengan adanya wasit tambahan ini, membuat Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco mendukung keputusan yang dibuat oleh PSSI.

Sejumlah pemain juga mendukung kebijakan ini agar persepakbolaan Indonesia semakin lebih baik lagi. Maklum beberapa keputusan kontroversial acap kali terjadi. Bukan hanya di Liga 1, tetapi di Liga 2 dan Liga 3. “Saya pikir bagus. Ada banyak wasit lokal juga yang pimpin bagus di pertandingan,” ucapnya.

Kemarin di Stadion Kapten I Wayan Dipta saat pertandingan antara Persela Lamongan menghadapi Persikabo 1973, Ketum PSSI Moch Iriawan datang langsung untuk memantau bagaimana kinerja wasit saat pertandingan. Termasuk apakah wasit sudah memimpin pertandingan dengan baik atau tidak. Maklum sebelum ada wasit tambahan plus berbagai perangkat pendukung yang diberikan, PSSI sudah menggelar kursus wasit untuk ini.

“Dengan adanya wasit tambahan tentu lebih baik. Mereka bisa melihat berbagai kejadian (di kotak penalti). Itulah gunanya wasit tambahan,” terang pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

 

Wasit tambahan ini menjadi opsi dibalik mahalnya video assistant referee (VAR) yang cukup mahal.

Iwan Bule sendiri mengaku biaya yang harus dikeluarkan untuk VAR sebesar Rp 87 miliar. “Dengan adanya asisten wasit tambahan, tentu ada pembengkakan (biaya). Itu sudah risiko. Apa yang dilakukan sekarang, sudah diterapkan di Italia, Korea Selatan, dan Eropa. Tapi VAR sudah digunakan di Eropa,” bebernya.

“Ini janji saya dan PT LIB. Sudah bisa terealisasi meskipun di lima pertandingan tersisa. Kedepannya, wasit harus memiliki integeritas yang tinggi. Harus jadi wasit yang adil dan bekerja memakai hati nurani. Mungkin saya agak sedikit keras (berkomentar) kemarin,” tutupnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/