28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:58 AM WIB

Tumbang di Game Perdana, Coach Aleks: Kami Bikin Banyak Kesalahan

DENPASAR – Kuarter pertama baru berjalan beberapa menit, Bali United Basketball sudah unggul sembilan poin dari Bima Perkasa Jogja.

Namun apa daya, skor akhir yang dihitung. Surliyadin dkk akhirnya harus mengakui keunggulan Bima Perkasa dengan skor 61-53.

Di game perdana fase satu IBL 2021 di Robinson Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis kemarin (11/3), Tridatu Warriors hanya mampu unggul di kuarter pertama.

Mereka unggul 8-14. Di kuarter kedua, Bima perkasa yang diarsiteki David Reynald Singleton mampu menyamakan kedudukan menjadi 26-26.

Di kuarter ketiga, dominasi Bima Perkasa tidak terbendung lagi dengan keunggulan 42-36 sebelum menutup game pertama dengan kemenangan 61-53.

Kapten Bima Perkasa Azaryan Pradhitya berhasil menjadi man of the match dengan mengemas 20 poin, 12 rebound, dan tiga assist.

Di Bali United, Surliyadin menjadi pemain paling dominan dengan 11 poin, 13 rebound, dan tiga assist. Kunci kekalahan Bali United kali ini adalah banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain.

Berdasar data statistik, total 20 kali Ponsianus Nyoman Indrawan dkk melakukan pelanggaran berbanding 12 untuk Bima Perkasa.

Mereka juga mencatatkan 18 kali turnover berbanding 15 kali untuk Bima Perkasa. Kesalahan-kesalahan ini yang menjadi kunci kekalahan Bali United.

Pelatih Bali United Basketball Aleksander Stefanovski mengakui hal tersebut. “Kami berhasil melakukan defense bagus,

tapi dalam basket kesalahan sekecil apapun bisa membuat lawan mendapatkan poin. Kami banyak melakukan kesalahan dan akhirnya kalah lagi,” terangnya.

Kalah lagi yang dimaksud pelatih berpaspor Makedonia tersebut karena saat uji coba di Jakarta beberapa bulan lalu, mereka tumbang.

Pertama menghadapi Pelita Jaya Jakarta dan West Bandit Solo. “Sekarang kami harus melihat kedepan,” tambahnya.

Hari ini, mereka akan menghadapi Pacific Cesar Surabaya yang merupakan mantan tim dari Yerikho Tuasela.

Di sisi lain,  small forward Bali United Basketball Surliyadin mengatakan bahwa kekalahan ini menjadi pembelajaran di game berikutnya,

Bagaimana caranya, mereka harus bisa menang dan mendapatkan poin lebih banyak. “Dari pribadi saya yang pasti kami kecewa karena kami ingin menang.

Next game, kami berusaha lebih konsisten lagi. Banyak pelajaran di game pertama. Kami sudah berusaha mengeluarkan kemampuan maksimal,” tutupnya. 

DENPASAR – Kuarter pertama baru berjalan beberapa menit, Bali United Basketball sudah unggul sembilan poin dari Bima Perkasa Jogja.

Namun apa daya, skor akhir yang dihitung. Surliyadin dkk akhirnya harus mengakui keunggulan Bima Perkasa dengan skor 61-53.

Di game perdana fase satu IBL 2021 di Robinson Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis kemarin (11/3), Tridatu Warriors hanya mampu unggul di kuarter pertama.

Mereka unggul 8-14. Di kuarter kedua, Bima perkasa yang diarsiteki David Reynald Singleton mampu menyamakan kedudukan menjadi 26-26.

Di kuarter ketiga, dominasi Bima Perkasa tidak terbendung lagi dengan keunggulan 42-36 sebelum menutup game pertama dengan kemenangan 61-53.

Kapten Bima Perkasa Azaryan Pradhitya berhasil menjadi man of the match dengan mengemas 20 poin, 12 rebound, dan tiga assist.

Di Bali United, Surliyadin menjadi pemain paling dominan dengan 11 poin, 13 rebound, dan tiga assist. Kunci kekalahan Bali United kali ini adalah banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain.

Berdasar data statistik, total 20 kali Ponsianus Nyoman Indrawan dkk melakukan pelanggaran berbanding 12 untuk Bima Perkasa.

Mereka juga mencatatkan 18 kali turnover berbanding 15 kali untuk Bima Perkasa. Kesalahan-kesalahan ini yang menjadi kunci kekalahan Bali United.

Pelatih Bali United Basketball Aleksander Stefanovski mengakui hal tersebut. “Kami berhasil melakukan defense bagus,

tapi dalam basket kesalahan sekecil apapun bisa membuat lawan mendapatkan poin. Kami banyak melakukan kesalahan dan akhirnya kalah lagi,” terangnya.

Kalah lagi yang dimaksud pelatih berpaspor Makedonia tersebut karena saat uji coba di Jakarta beberapa bulan lalu, mereka tumbang.

Pertama menghadapi Pelita Jaya Jakarta dan West Bandit Solo. “Sekarang kami harus melihat kedepan,” tambahnya.

Hari ini, mereka akan menghadapi Pacific Cesar Surabaya yang merupakan mantan tim dari Yerikho Tuasela.

Di sisi lain,  small forward Bali United Basketball Surliyadin mengatakan bahwa kekalahan ini menjadi pembelajaran di game berikutnya,

Bagaimana caranya, mereka harus bisa menang dan mendapatkan poin lebih banyak. “Dari pribadi saya yang pasti kami kecewa karena kami ingin menang.

Next game, kami berusaha lebih konsisten lagi. Banyak pelajaran di game pertama. Kami sudah berusaha mengeluarkan kemampuan maksimal,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/