GIANYAR – Kepengurusan KONI Gianyar periode 2018 – 2022 sudah terbentuk dan dilantik secara langsung oleh Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi di Balai Budaya Gianyar.
Pande Made Purwata menjadi nahkoda anyar KONI Gianyar untuk empat tahun ke depan. Pekerjaan rumah pertamanya adalah bagaiman membuat Kontingen Gianyar berbicara banyak di Porprov Bali 2019, Tabanan.
Dana untuk persiapan semua cabor Kontingen Gianyar juga sudah disiapkan. Rp 13,5 miliar adalah dana yang sudah disetujui oleh Pemkab dan DPRD Gianyar dari APBD Induk 2019.
Jumlah dana tersebut belum termasuk dengan bonus atlet peraih medali nanti. Menurut Purwata, bonus nantinya akan diajukan di anggaran perubahan.
“Kalau soal nilai bonus, kami mengajukan peningkatan dari Porprov tahun lalu. Untuk Porprov tahun depan, peraih medali emas akan mendapatkan bonus di kisaran Rp 45 – 50 juta.
Kalau untuk tahun lalu, kami berikan bonus Rp 40 juta untuk peraih medali emas, Rp 15 juta untuk peraih medali perak, dan Rp 10 juta untuk peraih medali perunggu,” terangnya.
Bicara mengenai target di Porprov Bali 2019, Tabanan, Purwata mengaku jika pihaknya masih mematok target untuk berada diperingkat ketiga.
“Kami harus mengambil peluang dinomor-nomor unggulan seperti kempo, pencak silat, tarung derajat, binaraga, basket, dansa, wushu, dan senam. Secara kalkulasi, kami sudah 70 persen optimis,” ucapnya.
Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi mengatakan jika sebagian besar atlet-atlet asal Kabupaten Gianyar adalah atlet yang berprestasi.
“Atlet di Gianyar bagus-bagus. Buktinya ada atlet basket yang membela Timnas Indonesia. Masih banyak talenta yang bisa digali dan saya minta untuk jangan mengambil atlet dari luar,” ucapnya.
