29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:36 AM WIB

Usai 20 Tahun Menghilang, Vata Matanu Garcia Ikut Ramaikan Reuni

UBUD – Jauh sebelum era Bali United, tepatnya pada tahun 1989, berdiri klub sepak bola Gelora Dewata di Bali.

Gelora Dewata adalah klub sepak bola yang didirikan oleh pengusaha asal Surabaya H. Muhammad Mislan, ayah dari Vigit Waluyo.

Sebelumnya, H. Mislan memiliki klub sepak bola bernama Putra Gelora. Markas Gelora Dewata saat itu adalah Stadion Ngurah Rai

yang saat ini sedang dilobi oleh Manajemen Bali United agar direnovasi dan dipakai saat Stadion Kapten I Wayan Dipta direnovasi untuk venue Piala Dunia U-20.

Prestasi tertinggi klub berlogo naga dan bola tersebut adalah kampiun Piala Liga pada tahun 1993. Tahun berikutnya, Gelora Dewata menjadi runner up Galatama setelah tumbang menghadapi Pelita Jaya.

Setelah sederet prestasi tersebut, di akhir abad 20 menjadi titik balik Gelora Dewata. Bak roller coaster, prestasi Gelora Dewata meredup pasca krisis moneter melanda Indonesia dan usaha H. Mislan yang mulai menurun.

Akhirnya, pada tahun 2000, Gelora Dewata menghilang dan pindah ke Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah kurang lebih 20 tahun lamanya menghilang, para pemain Gelora Dewata kembali bertemu tahun ini.

Rencananya, reuni akbar akan dilakukan pada tanggal 7 – 9 Februari 2020 mendatang di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.

Sederet legenda dipastikan hadir. Misalnya saja Vata Matanu Garcia, Fredy Muli, hingga Erik Ibrahim yang sekarang menjadi Pelatih Kiper Persela Lamongan.

Untuk pemain asal Pulau Dewata saja, ada 19 pemain yang memastikan hadir. “Pemain Gelora Dewata mulai tahun 1990 sampai tahun 2000 dipastikan siap hadir.

Mumpung sekarang masa libur kompetisi dan baru kali ini rencana ini bisa terealisasi. Total mungkin ada sekitar 80 persen pemain yang siap hadir,” terang Koordinator Reuni Gelora Dewata

Wayan Sukadana saat diwawancarai usai bertemu dengan Ketum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana di Indus Restaurant, Ubud kemarin.

Untuk pemain asal Bali yang dipastikan siap hadir selain Sukadana ada sosok seperti Ida Bagus Mahayasa, I Kadek Swartama, Oka Triana, Cenik Ari Arsana, AA Alit Supartana, Eka Prata, Candra Bawa, Wayan Kana, hingga Komang Adnyana.

“Kalau legenda dari luar Bali yang memastikan diri hadir itu seperti Freddy Muli, Misnadi Marizal Pribadi, Sutrisno Herlambang, sampai Erik Ibrahim.

Kami ingin mengenang masa-masa ketika masih berseragam Gelora Dewata. Bagaimana suka dukanya disana waktu itu,” ucap bek yang berseragam Gelora Dewata selama sepuluh tahun tersebut.

Selain melakukan reuni, rencananya para legenda akan melakukan trofeo dengan SIWO PWI dan wartawan asal Bali serta Putra Renon.

“Bukan hanya pemain saja yang kami undang, tapi ofisial juga kami undang seperti Oka Suci, Pak Wayan Nuasta, dan Pak Wahab. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Asprov PSSI Bali dan mereka mendukung kegiatan kami,” tutupnya. 

UBUD – Jauh sebelum era Bali United, tepatnya pada tahun 1989, berdiri klub sepak bola Gelora Dewata di Bali.

Gelora Dewata adalah klub sepak bola yang didirikan oleh pengusaha asal Surabaya H. Muhammad Mislan, ayah dari Vigit Waluyo.

Sebelumnya, H. Mislan memiliki klub sepak bola bernama Putra Gelora. Markas Gelora Dewata saat itu adalah Stadion Ngurah Rai

yang saat ini sedang dilobi oleh Manajemen Bali United agar direnovasi dan dipakai saat Stadion Kapten I Wayan Dipta direnovasi untuk venue Piala Dunia U-20.

Prestasi tertinggi klub berlogo naga dan bola tersebut adalah kampiun Piala Liga pada tahun 1993. Tahun berikutnya, Gelora Dewata menjadi runner up Galatama setelah tumbang menghadapi Pelita Jaya.

Setelah sederet prestasi tersebut, di akhir abad 20 menjadi titik balik Gelora Dewata. Bak roller coaster, prestasi Gelora Dewata meredup pasca krisis moneter melanda Indonesia dan usaha H. Mislan yang mulai menurun.

Akhirnya, pada tahun 2000, Gelora Dewata menghilang dan pindah ke Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah kurang lebih 20 tahun lamanya menghilang, para pemain Gelora Dewata kembali bertemu tahun ini.

Rencananya, reuni akbar akan dilakukan pada tanggal 7 – 9 Februari 2020 mendatang di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.

Sederet legenda dipastikan hadir. Misalnya saja Vata Matanu Garcia, Fredy Muli, hingga Erik Ibrahim yang sekarang menjadi Pelatih Kiper Persela Lamongan.

Untuk pemain asal Pulau Dewata saja, ada 19 pemain yang memastikan hadir. “Pemain Gelora Dewata mulai tahun 1990 sampai tahun 2000 dipastikan siap hadir.

Mumpung sekarang masa libur kompetisi dan baru kali ini rencana ini bisa terealisasi. Total mungkin ada sekitar 80 persen pemain yang siap hadir,” terang Koordinator Reuni Gelora Dewata

Wayan Sukadana saat diwawancarai usai bertemu dengan Ketum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana di Indus Restaurant, Ubud kemarin.

Untuk pemain asal Bali yang dipastikan siap hadir selain Sukadana ada sosok seperti Ida Bagus Mahayasa, I Kadek Swartama, Oka Triana, Cenik Ari Arsana, AA Alit Supartana, Eka Prata, Candra Bawa, Wayan Kana, hingga Komang Adnyana.

“Kalau legenda dari luar Bali yang memastikan diri hadir itu seperti Freddy Muli, Misnadi Marizal Pribadi, Sutrisno Herlambang, sampai Erik Ibrahim.

Kami ingin mengenang masa-masa ketika masih berseragam Gelora Dewata. Bagaimana suka dukanya disana waktu itu,” ucap bek yang berseragam Gelora Dewata selama sepuluh tahun tersebut.

Selain melakukan reuni, rencananya para legenda akan melakukan trofeo dengan SIWO PWI dan wartawan asal Bali serta Putra Renon.

“Bukan hanya pemain saja yang kami undang, tapi ofisial juga kami undang seperti Oka Suci, Pak Wayan Nuasta, dan Pak Wahab. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Asprov PSSI Bali dan mereka mendukung kegiatan kami,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/