33.5 C
Jakarta
26 April 2024, 15:08 PM WIB

Mau Sehat saat Pandemi Covid-19? Ini Protokolnya untuk Berolahraga

DENPASAR – Jalanan di seputaran Badung – Denpasar kini sering kita melihat banyak yang bersepeda. Tak hanya anak muda, tetapi juga orang tua ikut berolahraga setiap sore.

Iya, olahraga merupakan aktivitas yang bermanfaat untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Aktivitas ini dapat juga menjadi hiburan bagi yang melakukannya.

Namun, di masa pandemi ini masyarakat yang biasanya berolahraga bersama dapat menjalaninya secara terbatas.

Tetap disarankan berolahraga di rumah. Karena olahraga di rumah adalah cara terbaik untuk sehat dan tidak terpapar Covid-19.

Namun, bagi masyarakat yang ingin berolahraga bersama tetap dapat melakukannya dengan berbagai syarat.

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mengeluarkan surat edaran dengan Nomor 6.11.1 Tahun 2020 Tentang Protokol Kesehatan Pencegahan Penularanan Covid-19 pada kegiatan Kepemudaan dan Keolahragaan.

Pada surat edaran tersebut, beberapa kegiatan olahraga di tempat umum sudah dapat dilakukan kembali, tentunya dengan berbagai syarat.

Hal serupa juga diterapkan para atlet profesional seperti di bidang sepak bola untuk terus menjaga stamina dan mengasah kemampuan.

General Manajer Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman mengatakan, pesepakbola profesional dapat kembali berolahraga dengan mengikuti protokol kesehatan.

“Pada masa transisi ini, sudah banyak pesepak bola yang beraktivitas dan berolahraga di lingkungannya masing-masing dengan menaati protokol kesehatan,

seperti menggunakan masker dan cuci tangan ketika akan ke lapangan,” ucap Ponaryo saat dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Minggu (21/6).

Ponaryo yang juga mantan kapten tim nasional Indonesia mengingatkan agar selalu menaati protokol kesehatan dalam berolahraga agar tidak muncul cluster baru dari lapangan sepak bola. 

“Bagi yang berolahraga agar berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, tidak jabat tangan dan tidak berangkulan saat selebrasi, agar tidak muncul cluster baru dari lapangan sepak bola,” ujarnya.

“Jika ingin berolahraga dan melihat para atlet beraksi kembali, perlu adanya kedisipilan dari kita semua,” imbuh eks gelandang Sriwijaya FC ini.

“Jika pengen berolahraga dan atlet-atlet ini beraksi lagi itu tergantung kita semua. Bukan hanya atletnya saja, tapi tergantung kita semua.

Publik juga harus disiplin untuk jaga jarak sehingga semua bisa kembali dan atlet-atlet juga bisa berkompetisi kembali,” tambah Ponaryo.

Sementara itu, atlet bulutangkis Indonesia Jonathan Christie menceritakan pengalaman selama di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Indonesia.

Para atlet menjalani lockdown lokal semenjak pandemi Covid-19.  “Para atlet di pelatnas diberlakukan lockdown sehingga tidak ada yang diperbolehkan keluar masuk dan rutin melakukan rapid test,” kata Jojo sapaan akrabnya melalui ruang digital.

Menyikapi masih adanya pandemi, Jojo berpesan kepada masyarakat untuk berolahraga di rumah saja dan tidak dilakukan di tempat umum.

“Lebih baik olahraga di tempat pribadi dan tidak berada di tempat umum untuk menghindari tertular Covid-19, namun jika harus olahraga di luar rumah untuk tetap menaati protokol kesehatan,” ungkap Jojo, peraih medali emas Asian Games 2018. 

Pada kesempatan yang sama, atlet basket Dimaz Muharri mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini para pecinta basket bisa berlatih di rumah.

Namun jika ingin berlatih di luar bersama rekan, harus yakin bahwa teman lain dalam keadaan sehat dan tidak terindikasi tertular Covid-19. 

“Latihan fisik saja di rumah, jika ingin latihan di luar rumah harus yakin teman yang diajak bermain dalam keadaan sehat kalau bisa sudah melakukan swab test,” pungkasnya.

Syarat ketat juga diterapkan untuk cabang olahraga renang. Peraih 5 medali emas Sea Games I Gede Siman Sudartawa menyatakan bahwa atlet renang sudah dapat berlatih kembali ke kolam renang.

Namun kolam untuk berlatih tersebut belum terbuka untuk umum. Menurutnya, apabila kolam renang dibuka untuk umum, syarat keamaan dan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat. 

“Latihan tiga sampai empat kali seminggu di kolam yang tidak dibuka untuk umum. Nantinya masyarakat tetap menggunakan

masker dan cek suhu tubuh sebelum memasuki kolam, perlintasan renang diberikan agar virusnya tidak menular,” tutur Gede Siman.

DENPASAR – Jalanan di seputaran Badung – Denpasar kini sering kita melihat banyak yang bersepeda. Tak hanya anak muda, tetapi juga orang tua ikut berolahraga setiap sore.

Iya, olahraga merupakan aktivitas yang bermanfaat untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Aktivitas ini dapat juga menjadi hiburan bagi yang melakukannya.

Namun, di masa pandemi ini masyarakat yang biasanya berolahraga bersama dapat menjalaninya secara terbatas.

Tetap disarankan berolahraga di rumah. Karena olahraga di rumah adalah cara terbaik untuk sehat dan tidak terpapar Covid-19.

Namun, bagi masyarakat yang ingin berolahraga bersama tetap dapat melakukannya dengan berbagai syarat.

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mengeluarkan surat edaran dengan Nomor 6.11.1 Tahun 2020 Tentang Protokol Kesehatan Pencegahan Penularanan Covid-19 pada kegiatan Kepemudaan dan Keolahragaan.

Pada surat edaran tersebut, beberapa kegiatan olahraga di tempat umum sudah dapat dilakukan kembali, tentunya dengan berbagai syarat.

Hal serupa juga diterapkan para atlet profesional seperti di bidang sepak bola untuk terus menjaga stamina dan mengasah kemampuan.

General Manajer Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman mengatakan, pesepakbola profesional dapat kembali berolahraga dengan mengikuti protokol kesehatan.

“Pada masa transisi ini, sudah banyak pesepak bola yang beraktivitas dan berolahraga di lingkungannya masing-masing dengan menaati protokol kesehatan,

seperti menggunakan masker dan cuci tangan ketika akan ke lapangan,” ucap Ponaryo saat dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Minggu (21/6).

Ponaryo yang juga mantan kapten tim nasional Indonesia mengingatkan agar selalu menaati protokol kesehatan dalam berolahraga agar tidak muncul cluster baru dari lapangan sepak bola. 

“Bagi yang berolahraga agar berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, tidak jabat tangan dan tidak berangkulan saat selebrasi, agar tidak muncul cluster baru dari lapangan sepak bola,” ujarnya.

“Jika ingin berolahraga dan melihat para atlet beraksi kembali, perlu adanya kedisipilan dari kita semua,” imbuh eks gelandang Sriwijaya FC ini.

“Jika pengen berolahraga dan atlet-atlet ini beraksi lagi itu tergantung kita semua. Bukan hanya atletnya saja, tapi tergantung kita semua.

Publik juga harus disiplin untuk jaga jarak sehingga semua bisa kembali dan atlet-atlet juga bisa berkompetisi kembali,” tambah Ponaryo.

Sementara itu, atlet bulutangkis Indonesia Jonathan Christie menceritakan pengalaman selama di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Indonesia.

Para atlet menjalani lockdown lokal semenjak pandemi Covid-19.  “Para atlet di pelatnas diberlakukan lockdown sehingga tidak ada yang diperbolehkan keluar masuk dan rutin melakukan rapid test,” kata Jojo sapaan akrabnya melalui ruang digital.

Menyikapi masih adanya pandemi, Jojo berpesan kepada masyarakat untuk berolahraga di rumah saja dan tidak dilakukan di tempat umum.

“Lebih baik olahraga di tempat pribadi dan tidak berada di tempat umum untuk menghindari tertular Covid-19, namun jika harus olahraga di luar rumah untuk tetap menaati protokol kesehatan,” ungkap Jojo, peraih medali emas Asian Games 2018. 

Pada kesempatan yang sama, atlet basket Dimaz Muharri mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini para pecinta basket bisa berlatih di rumah.

Namun jika ingin berlatih di luar bersama rekan, harus yakin bahwa teman lain dalam keadaan sehat dan tidak terindikasi tertular Covid-19. 

“Latihan fisik saja di rumah, jika ingin latihan di luar rumah harus yakin teman yang diajak bermain dalam keadaan sehat kalau bisa sudah melakukan swab test,” pungkasnya.

Syarat ketat juga diterapkan untuk cabang olahraga renang. Peraih 5 medali emas Sea Games I Gede Siman Sudartawa menyatakan bahwa atlet renang sudah dapat berlatih kembali ke kolam renang.

Namun kolam untuk berlatih tersebut belum terbuka untuk umum. Menurutnya, apabila kolam renang dibuka untuk umum, syarat keamaan dan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat. 

“Latihan tiga sampai empat kali seminggu di kolam yang tidak dibuka untuk umum. Nantinya masyarakat tetap menggunakan

masker dan cek suhu tubuh sebelum memasuki kolam, perlintasan renang diberikan agar virusnya tidak menular,” tutur Gede Siman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/