29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:54 AM WIB

Pelatda PON Papua Tetap Berjalan, Mekanisme Masih Dibahas KONI Bali

DENPASAR – Setelah pemerintah pusat melalui Menpora menetapkan PON XX/2020 Papua diundur menjadi bulan Oktober 2021, mungkin semua cabor dan KONI di provinsi sedang membahas apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Contohnya saja KONI Bali. Berdasar data yang ada, terdapat 261 atlet dari 28 cabor lolos PON yang menghuni Pelatda PON Bali.

Sebenarnya, Pelatda Bali tahun ini adalah pelatda jangka pendek. Tetapi, KONI Bali akhirnya bersikap agar atlet, pengprov cabor, dan pelatih tidak bingung.

Selasa kemarin (28/4), pengurus inti KONI Bali yang dipimpin langsung Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi, melakukan rapat internal untuk membahas hal ini.

Hasilnya, pelatda tetap berlangsung. Hanya saja mekanismenya yang berubah. “Pelatda Bali tetap akan dilanjutkan. Ini karena pendaftaran tahap I sudah ditutup dan tercatat

ada 261 atlet Bali yang didaftarkan. Pada akhirnya, pelatda akan kami lakukan dengan skema jangka panjang. Nanti surat keputusan (SK) akan kamu keluarkan mengenai pelatda ini,” terang Suwandi.

Tidak menutup kemungkinan KONI Bali akan memperpanjang masa latihan di rumah bagi para atlet penghuni pelatda.

Disinggung mengenai anggaran karena banyak cabor yang juga menanyakannya, mantan Ketua KONI Badung tersebut masih belum membeberkannya secara pasti.

Sebab, anggaran yang diterima oleh KONI Bali tahun ini masih perlu dibahas lebih lanjut. “Kegiatan yang dilakukan termasuk pelatda, nanti akan dilihat juga sesuai dengan kemampuan dan kekuatan kami.

Pada intinya, pelatda akan berlangsung hingga 2021. Materi pelatda tidak ada perubahan, hanya waktu saja yang mengalami pergeseran,” tegasnya.

Lalu bagaimana sikap KONI Bali mengenai ada cabor yang memakai batasan usia di PON nanti seperti bulutangkis?

Mengenai hal ini, Suwandi masih belum tahu dan semuanya adalah kebijakan dari KONI Pusat dan PB PON.

“KONI provinsi hanya mengikuti alur saja, semua kebijakan ada di KONI Pusat. Tapi kami pasti ada usulan agar tidak terjadi perubahan.

Penundaan ini karena bencana dan bukan kehendak segelintir pihak. Kembali saya katakan, apapun yang terjadi sekarang ini diluar kemampuan kami,” tutuppnya.

DENPASAR – Setelah pemerintah pusat melalui Menpora menetapkan PON XX/2020 Papua diundur menjadi bulan Oktober 2021, mungkin semua cabor dan KONI di provinsi sedang membahas apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Contohnya saja KONI Bali. Berdasar data yang ada, terdapat 261 atlet dari 28 cabor lolos PON yang menghuni Pelatda PON Bali.

Sebenarnya, Pelatda Bali tahun ini adalah pelatda jangka pendek. Tetapi, KONI Bali akhirnya bersikap agar atlet, pengprov cabor, dan pelatih tidak bingung.

Selasa kemarin (28/4), pengurus inti KONI Bali yang dipimpin langsung Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi, melakukan rapat internal untuk membahas hal ini.

Hasilnya, pelatda tetap berlangsung. Hanya saja mekanismenya yang berubah. “Pelatda Bali tetap akan dilanjutkan. Ini karena pendaftaran tahap I sudah ditutup dan tercatat

ada 261 atlet Bali yang didaftarkan. Pada akhirnya, pelatda akan kami lakukan dengan skema jangka panjang. Nanti surat keputusan (SK) akan kamu keluarkan mengenai pelatda ini,” terang Suwandi.

Tidak menutup kemungkinan KONI Bali akan memperpanjang masa latihan di rumah bagi para atlet penghuni pelatda.

Disinggung mengenai anggaran karena banyak cabor yang juga menanyakannya, mantan Ketua KONI Badung tersebut masih belum membeberkannya secara pasti.

Sebab, anggaran yang diterima oleh KONI Bali tahun ini masih perlu dibahas lebih lanjut. “Kegiatan yang dilakukan termasuk pelatda, nanti akan dilihat juga sesuai dengan kemampuan dan kekuatan kami.

Pada intinya, pelatda akan berlangsung hingga 2021. Materi pelatda tidak ada perubahan, hanya waktu saja yang mengalami pergeseran,” tegasnya.

Lalu bagaimana sikap KONI Bali mengenai ada cabor yang memakai batasan usia di PON nanti seperti bulutangkis?

Mengenai hal ini, Suwandi masih belum tahu dan semuanya adalah kebijakan dari KONI Pusat dan PB PON.

“KONI provinsi hanya mengikuti alur saja, semua kebijakan ada di KONI Pusat. Tapi kami pasti ada usulan agar tidak terjadi perubahan.

Penundaan ini karena bencana dan bukan kehendak segelintir pihak. Kembali saya katakan, apapun yang terjadi sekarang ini diluar kemampuan kami,” tutuppnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/