28.2 C
Jakarta
13 Desember 2024, 1:32 AM WIB

Dana Tali Kasih Cair, Per Atlet Pelatda PON Bisa Kantongi Rp 2,5 Juta

DENPASAR – Dana tali kasih yang ditunggu-tunggu oleh atlet penghuni Pelatda PON Bali akhirnya cair juga.

Rabu kemarin (28/4) di GOR Lila Bhuana, KONI Bali memberikan dana tali kasih sebesar Rp 7,5 juta belum dipotong pajak.

Jumlah tersebut adalah akumulasi dari dana tali kasih yang seharusnya didapat masing-masing atlet selama tiga bulan terakhir.

Jadi artinya, mereka mendapatkan Rp 2,5 juta per bulan. Dengan dana tali kasih sebesar itu, maka KONI Bali harus menggelontorkan dana sebesar Rp 2.377.5000 untuk 251 atlet dan 66 pelatih.

Dengan tali kasih yang diberikan KONI Bali, sang ketua umum I Ketut Suwandi ingin agar atlet semakin termotivasi untuk berprestasi di PON XX/2021, Papua.

“Tali kasih ini bertujuan untuk memotivasi atlet dan pelatih serta semoga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari untuk para atlet.

Waktu menuju PON sangat singkat. Waktu efektif hanya sekitar 120 hari saja. Mereka harus melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik dan teknik,” terangnya.

antan Ketua KONI Badung tersebut menambahkan, atlet penghuni Pelatda PON Bali harus memiliki semangat untuk mengejar prestasi meskipun dalam satu tahun terakhir, latihan kurang maksimal akibat pandemi Covid-19.

“Saya yakin dengan mereka. Atlet memiliki semngat luar biasa dalam satu tahun terakhir, harus tertatih-tatih.

Yang saya lihat, mereka punya motivasi untuk maju. Kami berharap, atlet datang ke Papua, bisa memberikan yang terbaik untuk Bali,” bebernya.

Di sisi lain Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra mengatakan, dalam kurun waktu efektif sekitar 126 hari dari 157 hari waktu mundur di PON nanti, atlet penghuni Pelatda PON Bali harus bisa memaksimalkan sesi latihan dengan sebaik-baiknya.

“Jika atlet latihan empat kali seminggu, mereka hanya dapat total 88 kali latihan. Kalau lima kali seminggu, baru 106 kali latihan.

Jadi dari sekarang kalau bisa latihan selama enam kali seminggu agar dapat jumlah 120 kali latihan. Tapi sekarang tergantung atlet. Mau berprestasi atau tidak, semua tergantung mereka,” tutupnya. 

DENPASAR – Dana tali kasih yang ditunggu-tunggu oleh atlet penghuni Pelatda PON Bali akhirnya cair juga.

Rabu kemarin (28/4) di GOR Lila Bhuana, KONI Bali memberikan dana tali kasih sebesar Rp 7,5 juta belum dipotong pajak.

Jumlah tersebut adalah akumulasi dari dana tali kasih yang seharusnya didapat masing-masing atlet selama tiga bulan terakhir.

Jadi artinya, mereka mendapatkan Rp 2,5 juta per bulan. Dengan dana tali kasih sebesar itu, maka KONI Bali harus menggelontorkan dana sebesar Rp 2.377.5000 untuk 251 atlet dan 66 pelatih.

Dengan tali kasih yang diberikan KONI Bali, sang ketua umum I Ketut Suwandi ingin agar atlet semakin termotivasi untuk berprestasi di PON XX/2021, Papua.

“Tali kasih ini bertujuan untuk memotivasi atlet dan pelatih serta semoga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari untuk para atlet.

Waktu menuju PON sangat singkat. Waktu efektif hanya sekitar 120 hari saja. Mereka harus melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik dan teknik,” terangnya.

antan Ketua KONI Badung tersebut menambahkan, atlet penghuni Pelatda PON Bali harus memiliki semangat untuk mengejar prestasi meskipun dalam satu tahun terakhir, latihan kurang maksimal akibat pandemi Covid-19.

“Saya yakin dengan mereka. Atlet memiliki semngat luar biasa dalam satu tahun terakhir, harus tertatih-tatih.

Yang saya lihat, mereka punya motivasi untuk maju. Kami berharap, atlet datang ke Papua, bisa memberikan yang terbaik untuk Bali,” bebernya.

Di sisi lain Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra mengatakan, dalam kurun waktu efektif sekitar 126 hari dari 157 hari waktu mundur di PON nanti, atlet penghuni Pelatda PON Bali harus bisa memaksimalkan sesi latihan dengan sebaik-baiknya.

“Jika atlet latihan empat kali seminggu, mereka hanya dapat total 88 kali latihan. Kalau lima kali seminggu, baru 106 kali latihan.

Jadi dari sekarang kalau bisa latihan selama enam kali seminggu agar dapat jumlah 120 kali latihan. Tapi sekarang tergantung atlet. Mau berprestasi atau tidak, semua tergantung mereka,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/